Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Setiap Sabtu pagi, Jalan El Tari, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertransformasi menjadi pusat kebersamaan warga melalui Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD).
Pada 2 Agustus 2025, ribuan warga memadati kawasan ini, menikmati suasana ceria yang dipenuhi aktivitas olahraga, hiburan, dan interaksi sosial.
Lebih dari sekadar ajang hidup sehat, CFD menjadi magnet bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta layanan publik untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, menciptakan harmoni antara rekreasi, ekonomi lokal, dan pelayanan.
Baca juga: Olahraga Lari Tidak Hanya Berguna untuk Diri Sendiri, Ini Manfaatnya
Dari sudut pandang kebersamaan, CFD adalah cerminan semangat gotong royong warga Kupang.
Ratusan orang berpartisipasi dalam sesi zumba dan senam bersama, mengikuti irama musik energik yang menggema di udara pagi.
Anak-anak berlarian, remaja bersepeda, dan lansia berjalan santai, menciptakan pemandangan penuh kehangatan.
Di sisi jalan, pedagang UMKM memamerkan beragam produk, mulai dari tanaman hias, aksesoris, sembako, hingga makanan khas seperti makanan tradisional dan trendy, jagung bakar, pisang goreng, dan minuman, yang menjadi daya tarik utama.
Yosefina Luan, seorang ibu rumah tangga dari Kelurahan Fatululi, mengaku CFD adalah momen spesial untuk keluarganya.
“Kami bawa anak-anak ke sini untuk main dan olahraga. Suasananya ramai, bisa ketemu tetangga dan teman. Saya juga suka beli tanaman hias, harganya murah dan bagus untuk dekorasi rumah,” ujarnya sambil menunjukkan pot bunga yang baru dibelinya.
Yosefina menilai CFD tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga mempererat hubungan sosial di tengah kesibukan kota.
Baca juga: Pemkot Kupang Resmi Luncurkan Dana Pengaman Kesehatan di RSUD S.K. Lerik Kupang
Bagi Aron Laurens , seorang mahasiswa, CFD adalah tempat untuk melepas penat. “Saya suka ikut zumba atau cuma jalan-jalan lihat suasana. Banyak makanan enak, seperti se’i atau es kelapa, jadi bisa ngemil sambil ngobrol sama temen,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kehadiran mobil layanan publik, seperti Samsat untuk bayar pajak, Jasa Raharja, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan, yang memudahkan warga mengurus keperluan administrasi. “Tadi saya cek BPJS Ketenagakerjaan, ternyata gampang dan cepat,” tambahnya.
Dari sisi UMKM, CFD menjadi peluang emas untuk meningkatkan pendapatan. Maria Rosalin , pemilik usaha “Kuliner Lokal NTT”, mengaku gembira dengan antusiasme pengunjung.
“Saya jual Nasi se’i sapi, pisang goreng, dan minuman dingin. Setiap CFD, dagangan cepat habis karena banyak yang suka makanan khas. Ini membantu usaha saya berkembang,” ujarnya.
Maria berharap pemerintah terus mendukung CFD dengan menyediakan lebih banyak fasilitas untuk pedagang lokal.
Keberadaan mobil layanan publik menambah nilai CFD sebagai pusat aktivitas masyarakat.
Warga dapat membayar pajak kendaraan, berkonsultasi tentang asuransi, atau mengurus keanggotaan BPJS tanpa harus ke kantor. “Layanan seperti ini sangat membantu. Saya bisa bayar pajak motor sambil jalan-jalan, jadi tidak repot,” ujar Aron.
CFD Kupang bukan sekadar kegiatan bebas kendaraan, tetapi juga wujud nyata kebersamaan warga, peluang ekonomi bagi UMKM, dan kemudahan akses pelayanan publik.
Dengan suasana yang meriah dan manfaat yang beragam, CFD terus menjadi agenda akhir pekan yang dinanti, memperkuat identitas Kupang sebagai kota Kasih dan penuh kehangatan.(Uan)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News