Unjuk Rasa di Kota Kupang

Mahasiswa BEM IAKN Kupang Unjuk Rasa Tuntut Klarifikasi SK Rektor dan Perbaikan Kampus

Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menggelar aksi demonstrasi damai di depan Gedung Pascasarjana, Selasa (5/8/2025).

Ia menambahkan, mahasiswa memiliki hak untuk tahu dan bertemu langsung dengan rektor.

"Kami ingin bertemu rektor secara langsung untuk menyampaikan tuntutan kami. Jangan terus bersembunyi. Ini adalah kampus kami juga," lanjutnya.

Ia juga mengajak mahasiswa lainnya yang selama ini diam untuk ikut bersuara menuntut keadilan.

"Kepada rekan-rekan mahasiswa yang selama ini hanya jadi penonton, mari bersatu menolak ketidakadilan yang sedang terjadi di IAKN," serunya.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga menyinggung nasib 30 mahasiswa yang telah diyudisium, namun belum mendapat kepastian terkait pelaksanaan wisuda.

"Ini kampus, tempat mahasiswa menyampaikan aspirasi. Tapi kami justru terus diabaikan," ujar salah satu orator.

 

Baca juga: Melki Laka Lena Ambil Langkah Diskresi untuk Kebijakan Angkutan Mobil Pikap di NTT

 

Ketua BEM: Kami Mendukung Kampus, Bukan Kepentingan

Ketua BEM IAKN Kupang dalam orasinya menegaskan bahwa aksi ini telah melalui kajian panjang dan mendalam.

"Kajian sudah kami lakukan sejak jauh hari. Kami ingin tahu alasan SK pemberhentian itu dikeluarkan. Kami tidak berpihak pada siapa-siapa. Kami hanya mendukung kampus yang sehat dan adil," jelasnya.

Ia juga menyampaikan protes atas kasus seorang mahasiswa pascasarjana yang telah menjalani ujian tesis, namun tetap dipaksa membayar biaya registrasi.

Selain itu, mahasiswa juga menuntut pihak kampus untuk memproses laporan dugaan kasus dosen yang diduga terlibat perselingkuhan namun hingga kini belum diperiksa.

Aksi Berlangsung Tertib

Aksi ini berlangsung tertib dan damai. Para mahasiswa menyatakan akan terus mengawal isu-isu tersebut hingga Rektor IAKN Kupang bersedia menemui mereka secara langsung dan memberikan penjelasan resmi atas seluruh kebijakan yang dipertanyakan.

Aksi ini menjadi penanda bahwa mahasiswa IAKN Kupang tidak tinggal diam terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada kebaikan bersama. Mereka berharap suara mereka tidak diabaikan, dan kampus kembali menjadi ruang akademik yang jujur, terbuka, dan adil bagi semua civitas akademika. (uge)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News