Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menutup dua posko pengungsi yang selama ini ditempati penyintas korban erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, mengatakan penutupan dua dari empat posko yang ada di Kecamatan Titehena itu dilakukan sejak Jumat (15/08/25) lalu.
"Iya, Posko Desa Kobasoma dan Posko Desa Lewolaga sudah ditutup, pengungsi pindah ke hunian sementara (Huntara) di Desa Konga," ujar Avelina, Selasa (19/08/25) sore.
Avelina menuturkan, penyintas yang pindah ke huntara didominasi warga Desa Nawokote dan beberapa di antarnya dari Desa Nobo. Mereka menempati huntara yang disipakan Pemerintah.
Baca juga: Sejak Senin Dini Hari hingga Sore, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Meletus 10 Kali
Huntara Desa Konga juga ditempati penyintas dari Desa Klatanlo, Dulipali, dan Boru di tahap satu dan dua. Ke depan, huntara tahap lanjut juga ditempati warga Desa Hokeng Jaya yang saat ini masih menempati Posko Desa Bokang Wolomatang.
Avelina memaparkan, penyintas yang pindah ke huntara tahap tiga berjumlah 737 jiwa. Mereka diberi bantuan makanan dan alat tidur.
"Jumlah KK ada 201 dan jumlah jiwa ada 737. Posko yang masih ada itu Bokang Wolomatang dan Konga," ucap Avelina.
Pemerintah masih menyiapkan lahan untuk pembangunan Hunian Tetap (Huntap). Ribuan penyintas akan direlokasi dari zona rawan ke zona aman.
Penyintas yang direlokasi adalah warga Desa Klatanlo, Dulipali, Hokeng Jaya, Nawokote, Nobo, serta Dusun Podor dan Dusun Kampung Baru.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News