TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- BMKG memprakirakan tiga wilayah di NTT khususnya Pulau Flores akan diguyur hujan ringan siang hari pada Kamis (20/8/2025).
Adapun tiga wilayah tersebut yakni Borong, Ruteng dan Bajawa akan diguyur hujan ringan pada siang hari. Sementara wilayah lainnya cerah berawan pada pagi, siang, malam dan dini hari.
Prospek cuaca Nusa Tenggara Timur (NTT) 19-25 Agustus 2025. Pada periode ini cuaca dominan cerah berawan-berawan dengan potensi hujan ringan dan kabut di beberapa wilayah.
Suhu udara berkisar antara 16-33 derajat Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 40-95 % .
Baca juga: BMKG Ingatkan Waspada Hujan Ringan di Manggarai dan Manggarai Timur Hari Ini
BMKG memperingatkan warga untuk waspada angin kencang yang sifatnya kering dan berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT.
Prospek cuaca NTT
Pulau Timor
20-22 Agustus 2025 umumnya cerah berawan-berawan.
23-25 Agustus 2025 umumnya cerah berawan, berpotensi hujan ringan di wilayah TTU dan Belu.
Pulau Sabu
20-22 Agustus 2025 umumnya cerah berawan-berawan.
23-25 Agustus 2025 umumnya cerah berawan-berawan berpoteni hujan ringan.
Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem hingga Karhutla 15-21 Agustus 2025 di Wilayah Indonesia
Pulau Rote
20-25 Agustus 2025 umumnya cerah berawan-berawan.
Pulau Flores
20-22 Agustus 2025 umumnya cerah berawa-berawan, berpotensi hujan ringan di wilayah Manggarai, Manggarai Timur, Nagekeo dan Ngada.
23-25 Agustus 2025 umumnya cerah berawan-berawan.
Pulau Adonara, Solor, dan Lembata
20-25 Agustus 2025 umumnya cerah berawan-berawan.
Pulau Alor dan Pantar
20-22 Agustus 2025 umumnya cerah berawan-berwan, berpotensi hujan ringan.
23-25 Agustus 2025 umumnya cerah berawan-berawan.
BMKG memantau setelah periode perayaan tersebut, sejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Potensi ini dipengaruhi oleh beberapa dinamika atmosfer, antara lain aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase 3 (tiga), sehingga meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Kondisi ini juga diperkuat oleh adanya gelombang atmosfer berupa kombinasi Mixed-Rossby Gravity dan Gelombang Kelvin, serta anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) positif yang menandakan peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia. Selain itu, teridentifikasi sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra yang secara tidak langsung memengaruhi pola angin di sekitar Indonesia dengan membentuk area perlambatan dan belokan angin, sehingga semakin memicu pertumbuhan awan hujan signifikan.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan curah hujan meningkat disaat sebagian besar wilayah masih berada pada periode musim kemarau. Dengan memperhatikan kondisi atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, khususnya terkait risiko banjir, tanah longsor, genangan, serta gangguan pada aktivitas transportasi darat, laut, maupun udara.
sumber: bmkg.go.id
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News