Perayaan Ekaristi Katolik
Teks Perayaan Ekaristi Minggu 21 September 2025 Pekan XXV Tahun C
Mari simak teks perayaan ekaristi Minggu 21 September 2025. Teks perayaan ekaristi pekan biasa XXV tahun C lengkap renungan harian katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks perayaan ekaristi Minggu 21 September 2025.
Teks perayaan ekaristi pekan biasa XXV tahun C lengkap renungan harian katolik dengan warna liturgi hijau.
Teks perayaan ekaristi disusun oleh Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti perayaan ekaristi hari Minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Teks Ibadah Sabda Minggu 21 September 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Keduapuluh lima dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk memakai barang-barang duniawi dengan bijak agar kita tidak tersesat dan
orang lain pun dituntun kepada kebenaran. Bacaan pertama mengisahkan kecaman Nabi Amos atas praktik yang tidak benar dan merugikan orang lain. Mereka yang kuat menginjak-injak yang lemah dan merugikan orang-orang sederhana. Tuhan akan membalas kejahatan mereka.Dalam bacaan kedua, kita diingatkan oleh Paulus untuk melaksanakan tugas pewartaan kita sebagaimana yang telah dipraktikkannya. Tugas ini akan menolong sesama mengarahkan seluruh dirinya kepada Tuhan. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkanperumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur. Ia tidak jujur dalam mengelola keuangan. Ketika hendak dipecat, ia pun mencari cara agar ia bisa tetap hidup. Semoga kita selalu jujur dalam kehidupan kita sehingga tidak disusahkan oleh ketidakjujuran kita.[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]Ya Tuhan, kami berterima kasih karena Engkau selalu melimpahi hidup kami dengan rezeki yang secukupnya bagi kehidupan kami. Semoga kami tahu mengelola barang-barang duniawi agar kami selalu dekat kepada-Mu dan tidak dijauhkan oleh penggunaan yang salah dari barang-barang tersebut.Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Am. 8:4-7)
L : Bacaan dari Kitab Amos
Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu, supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?" TUHAN telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: "Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 113:1a,7b)
Pujilah Tuhan, yang mengangkat orang miskin.
Mzm. 113:1-2,4-6,7-8
Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN!Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan,
sekarang ini dan selama-lamanya.(Refren)
TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,yang merendahkan diri
untuk melihat ke langit dan ke bumi?(Refren)
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Tim. 2:1-8)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telahmenyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang
ditentukan. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta dan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (2Kor. 8:9)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, *supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 16:1-13)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara. Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul. Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak anak terang. Dan Akuberkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.""Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguh nya?Dan jikalau kamutidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Dalam bacaan Injil tadi, kita mendengarkan Yesus memberikan satu perumpamaan dan kemudian ditutup dengan nasihat atau pengajaran. Kita akan melihat perumpamaan tersebut lalu mendalami pengajaran Yesus pada bagian akhir. Pertama, bendahara yang tidak jujur. Jika kita membaca perumpamaan ini, bendahara itu sampai pada akhirnya juga tidak jujur. Ia tidak dapat mengelola harta kekayaan tuannya dengan baik. Bahkan ia sampai lupa berapa piutang yang diberikannya kepada orang lain. Kemudian ia menulis ulang utang-utang tersebut agar kelak ia bisa diterima oleh mereka. Tindakan ini sudah tentu salah. Namun, Yesus memujinya karena ia cerdik memanfaatkan harta agar ia bisa mendapatkan tumpangan untuk hidupnya. Kita pun diajak untuk tidak menggantungkan seluruh hidup kita pada harta. Pada akhirnya, kita akan meninggalkan semua harta benda kita. Karena itu, kita hendaknya menggunakan apa yang kita miliki untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan dan sesama. Dengan bertindak jujur dan mengelola harta dengan jujur, kita sudah mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Sedangkan, dengan tidak kikir kepada sesama, kita bisa mendekatkan diri kita dengan sesama. Harta kekayaan yang kita miliki pun menjadi sarana untuk keselamatan hidup kita. Kedua, tidak bisa mengabdi dua tuan. Yesus mengatakan bahwa seorang hamba tidak akan mengabdi kepada dua tuan. Konsentrasinya akan terganggu dan ia tidak dapat bekerja maksimal. Yesus tentu mengharapkan agar semua orang menjadi hamba Tuhan, dan bukannya menjadi hamba dari barang-barang duniawi. Di zaman kini, banyak orang menjadi hamba dari barang-barang duniawi. Kita temukan bahwa ada orang yang susah sekali melepaskan barang tertentu dari hidupnya atau dari kesibukannya. Ia tidak mau barang itu seperti HP (handphone) hilang dan tidak terlalu peduli apakah rosario ada di dalam saku bajunya. Akibatnya, kita menjadi hamba dari barang barang tersebut. Kita tidak bisa hidup tanpa barang barang tersebut. Kelekatanseperti ini kadangkala membuat kita egois dan tidak peduli dengan sesama
dan Tuhan. Yesus meminta kita untuk memilih Tuhan sebagai Tuan dan kita menjadi hamba dari Tuan yang benar. Semoga kita tidak mengabdi kepada dua tuan, tetapi memilih dan mengabdi hanya kepada Tuhan, karena Dia akan mengantar kita kepada jalan yang benar dan menyelamatkan. Semoga kesibukan kita dengan urusan ekonomi tidak membuat kita lupa untuk datang kepada Tuhan, yang menjamin kehidupan kita semua. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, setiap waktu Tuhan mencurahkan rahmat-Nya kepada kita anak-anak Nya. Para penguasa diturunkan-Nya dari takhta dan para miskin dilimpahi harta benda. Maka sebagai orang kecil dan papa beranilah kita memanjatkan doa kepada Bapa.
P : Bagi Gereja. Semoga Bapa megobarkan semangat misioner dan membimbing para pimpinan agar mereka dapat menggembalakan umat-Nya dengan bijaksana dan lemah lembut dalam terang Injil.
Marilah kita mohon….
P : Bagi para pejabat pemerintahan. Kita berdoa supaya Allah membantu mereka dalam segala usaha untuk meningkatkan kesehahteraan setiap warta terutama yang kecil dan papa. Semoga
mereka tidak mudah tergoda untuk menyalahguna kan kekayaan negara. Marilah kita mohon….
P : Bagi para penderita. Semoga berkat anugerah Allah, mereka melaksanakan amal kasih dengan hati yang tulus dan sukarela tanpa mengharapkan imbalan balas jasa. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berkumpul di sini. Semoga Bapa mendorong dan mendampingi kita sekalian dalam segala usaha untuk bersikap jujur dalam berbagai kegiatan sosial karitatif sehingga banyak orang tidak menjadi korban. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kita panjatkan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkannya, sebab kami berdoa kepada-Mu dalam Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah mengutus Sang Sabda ke dunia untuk menerangi
jalan hidup kita. Maka marilah kita berseru:
Terpujilah Engkau di Surga
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Bapa yang maharahim, Sabda-Mu adalah pelita bagi langkah kami, dan terang bagi jalan hidup kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu adalah Roh dan kehidupan. Setiap orang yang percaya kepada-Mu, akan hidup selama lamanya. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau memanggil kami untuk mendengarkan Sabda-Mu; Engkau mendorong kami untuk merenungkan Sabda-Mu itu; Engkau menerangi budi kami untuk memahaminya dan menguatkan kehendak kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu penuh daya, pangkal kebijaksanaan, sumber kehidupan dan bukti kehangatan cinta-Mu terhadap kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Biasa]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa atau lagu Syukur.
21. MENDARASKAN MAZMUR 148
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan,
pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai yang melakukan firman-Nya;hai gunung-gunung dan segala bukit,
pohon buah-buahan dan segala pohon aras:hai binatang-binatang liar dan segala hewan,
binatang melata dan burung-burung yang bersayap;hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar pembesar dan semua pemerintah dunia;hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN,sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur,
keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Haleluya!Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus mengatakan bahwa seorang hamba tidak dapat mengabdi dua tuan. Artinya, kita tidak dapat menjadi hamba dari barang barang duniawi dan serentak menjadihamba Tuhan. Mari kita hidupi kehidupan kita dengan mengarahkan seluruh hati kita kepada Tuhan, dan menggunakan harta duniawi kita dengan bijak. Tuhan memberikan harta kepada kita untuk melayani-Nya dan sesama, dan bukannya menjauhkan kita daripada-Nya.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami telah mendalami Sabda-Mu dan telah menimba kekuatan dari perayaan kudus ini. Semoga hati kami selalu terpaut pada-Mu dan tidak disilaukan oleh harta duniawi yang kami miliki. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP .(Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/ kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.