Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Hari Ini Jumat 26 September 2025, Bukan Kata Mereka, Tetapi Kataku
Mari simak renungan hari ini Jumat 26 September 2025. Tema renungan hari ini bukan kata mereka, tetapi kataku.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan hari ini Jumat 26 September 2025.
Tema renungan hari ini bukan kata mereka, tetapi kataku.
Renungan hari ini disiapkan untuk hari Jumat Biasa XXV, Perayaan fakultatif Santo Kosmas dan Damianus, Martir, Santo Siprianus dan Yustina, Martir dengan warna liturgi hijau.
Renungan hari ini ada dibagian akhir artikel ini.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Jumat 26 September 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Teks Misa Minggu 28 September 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Bacaan Pertama : Hagai 2:1b-10
Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan.
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak , imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, “Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula?
Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan.
Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian,” demikianlah sabda Tuhan semesta alam, “sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!” Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir.
Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mazmur : 43:1.2.3.4
Ref. Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.
Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil: Markus 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Bacaan Injil: Lukas 9:18-22
Engkaulah Kristus dari Allah. Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.
Jawab mereka: “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.” Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”
Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun. Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Dalam injil Lukas(9: 18-22) yang kita baca dan dengar hari ini, Yesus
bertanya kepada para murid apa kata orang tentang siapa diri-Nya,
Siapakah Aku ini? Ada yang mengatakan Yohanes Pemandi, Ada pula
yang mengatakan Elia bahkan ada yang mengatakan salah seorang dari
para nabi.
Ketika Yesus bertanya langsung kepada para murid, Siapakah Aku ini?
Petrus dengan tegas menjawab, "Mesias, Kristus dari Allah!". Pernyataan
Petrus ini adalah pengakuan yang fundamental tentang identitas
Yesus. Namun, pesan Yesus kepada para murid agar tidak
menceritakannya kepada siapa pun menunjukkan bahwa pengakuan ini
belum lengkap atau belum dipahami sepenuhnya.
Setelah pengakuan Petrus, Yesus justru mengungkapkan kebenaran
tentang takdir-Nya. Ia menyatakan bahwa diri-Nya, Anak Manusia, harus
mengalami banyak penderitaan, ditolak oleh para pemimpin agama,
dibunuh, dan bangkit pada hari ketiga. Pengakuan iman Petrus
menunjukkan bahwa ia mengenal Yesus lebih dari sekadar orang biasa.
Bagi Petrus, Yesus adalah Mesias, sang Penyelamat yang dijanjikan.
Pengakuan ini sangat penting karena merupakan dasar dari iman Kristen.
Kita mengenal dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat
kita.
Bagi Petrus, Yesus adalah Mesias, sang Penyelamat yang dijanjikan.
Bagi kita, pertanyaan ini akan selalu relevan: Siapakah Yesus bagi kita?
Apakah kita mengenal Dia hanya sebagai tokoh sejarah? Ataukah kita
menerima Dia sebagai Juru Selamat yang mengubah hidup kita?
Pengakuan iman kita kepada Yesus adalah fondasi hidup Kristen kita. Kita
diajak untuk terus memperdalam pengenalan kita akan diri-Nya.
Gereja dipanggil untuk berdiri teguh di atas pengakuan iman Petrus.
Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat menggoyahkan Gereja yang
dibangun di atas batu karang iman ini. Dalam perjalanan hidup kita pun,
kita diajak untuk menjadi bagian dari Gereja yang setia pada iman yang
benar dan menjadi saksi kasih Allah bagi dunia. Tuhan Yesus
menghendaki para murid mengenal diriNya secara pribadi dan mendalam,
sesuai pengalaman dan pemahaman mereka dan bukan berdasarkan apa
kata orang. Petrus tampil dan memberikan jawaban yang sesungguhnya
bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Atas dasar itu Yesus
mengingatkan para murid bahwa perananNya sebagai Mesias tidak
terwujud dalam kemewahan dan kekuasaan, melainkan melekat kuat
pada salib dan penderitaan. Para murid harus siap menghadapi
konsekwensi itu.
Hidup kekristenan kita ditentukan oleh pengenalan dan relasi dengan
Kristus. Yesus sendiri menuntut pengakuan iman pribadi, yang
mengandalkan pengenalan pribadi tentang siapakah Dia bagiku. Sebagai
murid Kristus, kita pun perlu menegaskan iman dan relasi pribadi yang
amat personal denganNya. Iman kita tidak cukup dengan pengenalan dan
relasi yang bersifat umum saja dengan Yesus. Relasi pribadi dengan Yesus akan dihayati oleh setiap orang secara pribadi dan dipertanggungjawabkan secara pribadi di hadapan Bapa. Setiap orang
akan mempertanggungjawabkan imannya.
Mengikuti Yesus bukan mau mencari enaknya sendiri, tetapi mau
menanggung kesulitan bersamaNya demi keselamatan banyak orang.
Mari kita berusaha dari hari ke hari mengenal Yesus secara menyeluruh,
termasuk panggilan kita untuk memikul salib bersama Dia. Kita bertanya
diri, sejauh mana pengenalan kita akan Yesus? apakah kita sungguh
mengenal Yesus?
Doa:
Ya Tuhan Yesus, Engkau telah berkenan menyatakan rahasia kehendakMu
kepadaku. Bantulah aku agar bisa membalas cintaMu itu dengan hidup
lebih baik sebagai muridMu...Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada. Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin. (sumber the katolik.com/adiutami.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.