Injil Katolik

Injil Katolik Misa Hari Minggu 28 September 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Injil Katolik misa hari Minggu 28 September 2025. Injil katolik misa hari Minggu lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /HO-YASINTA SERNA
GEREJA KATOLIK - Gereja Katedral Tiga Raja Timika Papua Indonesia, Minggu 2 Februari 2025.Mari simak Injil Katolik misa hari Minggu 28 September 2025. Injil katolik misa hari Minggu lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Injil Katolik misa hari Minggu 28 September 2025.

Injil katolik misa hari Minggu lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik.

Minggu 28 September 2025 merupakan hari Minggu biasa XXVI, Peringatan Wajib Santo Wenseslaus, Raja Bohemia, Martir, Santo Laurensius Ruiz, Martir, Santa Eustakia, Perawan dengan warna liturgi hijau.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Minggu 28 September 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 28 September 2025 Pekan Biasa XXVI Tahun C

 

Bacaan Pertama: Amos 6:1a.4-7

Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan.

Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang;

yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya!

Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 146:7.8-9a.9b-10

Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.

Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, dan membebaskan orang-orang yang terkurung.

Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.

Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Bacaan Kedua: Timotius 6:11-16

Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan diri.

Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal.

Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri.

Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9

Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.

Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Bacaan Injil: Lukas 16:19-31

Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.

Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur.

Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku.

Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.

Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!’

Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’.

Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat’.

Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian katolik

"Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu."

Lazarus dan Orang Kaya – Panggilan untuk Hidup Berbelas Kasih

Bacaan Injil hari ini, Lukas 16:19-31, menyingkapkan kisah kontras antara orang kaya dan Lazarus, seorang miskin yang menderita. Orang kaya hidup dalam kemewahan, sementara Lazarus hanya berharap mendapat remah yang jatuh dari mejanya. Namun setelah kematian, situasi berbalik: Lazarus berada di pangkuan Abraham, sedangkan orang kaya mengalami penderitaan.

Renungan Katolik ini menegaskan pesan bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, dan setiap pilihan kita membawa konsekuensi kekal. Injil Lukas 16:19-31 mengingatkan kita akan pentingnya keadilan, belas kasih, dan keterbukaan hati terhadap mereka yang menderita.

Yesus menunjukkan bahwa keselamatan bukan ditentukan oleh harta, status sosial, atau kekuasaan, melainkan oleh hati yang mau berbelas kasih. Orang kaya itu dihukum bukan karena hartanya, melainkan karena hatinya yang tertutup bagi Lazarus yang setiap hari ada di depannya.

Dalam konteks hidup kita saat ini, renungan Katolik tentang Lazarus dan orang kaya mengajak kita untuk peka pada sesama yang membutuhkan. Kita dipanggil untuk hidup berbelas kasih, bukan hanya beribadah secara formal tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan nyata.

Hidup di zaman modern sering membuat kita sibuk dengan kenyamanan pribadi, teknologi, atau karier. Namun Injil hari ini menjadi panggilan untuk keluar dari zona nyaman dan melihat wajah Kristus dalam diri mereka yang miskin, terpinggirkan, atau menderita.

Mari kita bertanya:

Siapakah "Lazarus" dalam hidup kita?

Apakah kita menutup mata terhadap penderitaan orang lain?
Apakah kita sudah memakai harta, waktu, dan talenta kita untuk kebaikan bersama?

Semoga Renungan Katolik Minggu 28 September 2025 ini menguatkan kita untuk tidak menunda pertobatan. Tuhan mengingatkan bahwa kita sudah memiliki Firman, Sakramen, dan ajaran Gereja sebagai pedoman hidup. Tugas kita adalah mendengarkan, merenungkan, dan menghidupinya dalam keseharian.

Doa:

Ya Tuhan Yesus, ubahlah hatiku agar selalu peka terhadap sesama, terlebih mereka yang menderita. Ajarku untuk hidup berbelas kasih dan tidak menutup mata terhadap penderitaan orang lain. Amin. (sumber iman katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved