Perayaan Ekaristi Katolik
Teks Perayaan Ekaristi Minggu 5 Oktober 2025 Pekan Biasa XXVII Tahun C
Simak teks perayaan ekaristi Minggu 5 Oktober 2025 pekan XXVII tahun C. Perayaan ekaristi Minggu ada renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks perayaan ekaristi Minggu 5 Oktober 2025 pekan biasa XXVII tahun C.
Teks perayaan ekaristi Minggu lengkap renungan harian Katolik.
Teks perayaan ekaristi Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti perayaan ekaristi hari Minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa biasa XXVII:
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Keduapuluh Tujuh dalam Masa Biasa. Gereja mengajak kita untuk tidak takut dalam memberikan kesaksian hidup yang baik dan memberitakan Kabar Sukacita Tuhan. Rasul Paulus sendiri dalam bacaan kedua menegaskan bahwa Tuhan tidak memberikan kita roh ketakutan melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Karena itu, janganlah takut menghidupi iman kita. Nabi Habakuk dalam bacaan pertama mengeluh karena Tuhan sepertinya tidak mendengarkannya sedangkan ia berada dalam kesulitan. Namun kemudian, Tuhan pun berbicara langsung kepada nya dan memintanya untuk bertahan dalam hidupnya. Ia harus tetap rendah hati karena orang sombong pasti akan jatuh. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan perumpamaan tentang hamba yang melayani tuannya tanpa kenal lelah. Ia hanyalah seorang hamba dan kegembiraan seorang hamba adalah melayani tuan dengan sepenuh hati. Kita diajak untuk tidak kenal lelah dalam menghidupi iman kita agar nama Tuhan semakin dikenal oleh semakin banyak orang. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas perlindungan-Mu yang kami alami setiap hari.
Kami mohon semoga Engkau selalu meneguhkan kami agar kami selalu menjadi saksi-Mu di tengah masyarakat kami. Jauhkanlah kami dari roh
kegentaran yang membuat kami tidak bisa menghidupi iman kami dengan sepenuh hati.Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Hab. 1:2-3; 2:2-4)
L : Bacaan dari Kitab Habakuk. Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kau dengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!"
tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memper lihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi. Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 95:8)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati..
Mzm. 95:1-2,6-7,8-9 Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
(Refren)
Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.Sebab Dialah Allah kita,
dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. (Refren)
Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (2Tim. 1:6-8,13-14)
L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius.
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih
dalam Kristus Yesus. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (1Ptr. 1:25)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya, *inilah Firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 17:5-10)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu." "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makanan ku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita baru saja mendengarkan bacaan Injil yang berbicara tentang pelayanan yang dilakukan dengan sepenuh hati. Yesus mengedepankan aspek ini untuk mengajarkan kepada para murid-Nya bahwa hidup adalah sebuah pelayanan tanpa henti. Lewat kesamaan dengan pelayanan para hamba, Yesus pun menunjukkan kepada mereka tentang pelayanan yang penuh totalitas.Di masa lampau, keberadaan seorang hamba untuk melayani tuan atau majikan itu dianggap biasa. Hamba itu bergantung kepada tuannya dan seluruh hidupnya ditentukan oleh tuannya. Ia mengabdikan seluruh hidupnya kepada tuan dan berupaya agar semua yang dilakukannya itu baik dan berguna bagi kehidupan tuannya. Itulah yang dipikirkannya. Kehidupan sang hamba dijamin seluruhnya oleh sang tuan. Dengan ini, Yesus hendak menyatakan bahwa hidup kita pun bergantung dari tuan yang kita layani. Dalam hal ini, Yesus berbicara tentang Tuhan yang menjadi Tuan kita. Kita berusaha untuk melayani Tuan kita dengan kehidupan kita. Masing-masing kita memiliki tugas tertentu yang dipercayakan untuk melayani Tuan kita. Kita kembangkan bakat, talenta dan semua kebaikan yang kita miliki, karena itulah yang dipercayakan kepada kita. Kedekatan kita dengan Tuan, akan membuat kita merasa nyaman karena kehidupan kekal kita pun dijamin olehnya. Mari kita layani Tuan kita dengan saling melayani satu sama lain dengan sepenuh hati. Pelayanan sepenuh hati akan selalu memberikan kehidupan. Di tengah dunia yang semakin terhimpit oleh nilai ekonomis, pelayanan dengan sepenuh hati menjadi tantangan tersendiri, karena semua akan dihitung secara ekonomis. Semoga wejangan Yesus di hari ini membantu kita untuk saling melayani dengan sepenuh hati sama seperti kita melayanai Tuhan kita.
Tuhan memberkati semua karya dan pelayanan kita.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, kepada kita Tuhan bukan memberikan roh ketakutan, melainkan roh kekuatan, cinta kasih dan kebijaksanaan. Dengan
semangat ini, marilah ktia berdoa.
P : Untuk Gereja Kristus. Semoga Allah Bapa mendorong Gereja-Nya agar tidak malu memberi kan kesaksian tentang Kristus dan siap sedia untuk
mengorbankan diri bagi kebahagiaan umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Untuk masyarakat kita. Semoga masyarakat kita memperoleh bimbingan Tuhan, supaya kebebasan beragama dan beribadat tetap terjamin di negara ini,
dan setiap orang dapat mengembangkan diri dengan leluasa dan bergaya guna. Marilah kita mohon….
P : Untuk mereka yang menjauhkan diri dari Tuhan. Semoga pengalaman hidup sehari-hari menyadar kan mereka akan kekuatan Allah yang mengagum kan melampaui kekuatan harta benda dan kekuasaan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita bersama selalu mengalami kegembiraan dalam hidup dan karya karena dapat saling menerima dan saling memberi
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan
mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua inikami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, kita bersatu hati memuji dan mensyukuri segala kebaikan Allah. Maka marilah kita berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita. Datanglah ke hadapan Dia dengan sorak gembira, dan marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah. DIalah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Maka, marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Masukilah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur; masuklah ke tempat kudus-Nya dengan puji-pujian. Maka, marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya; Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama lamanya, dan kesetiaan-Nya turun temurun. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat],, kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambilSakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus,para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
---------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa.
21. MENDOAKAN MAZMUR 97
TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya. Api menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan-Nya sekeliling.Kilat-kilat-Nya menerangi dunia, bumi melihatnya dan gemetar.Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepada-Nya. Sion mendengarnya dan bersukacita, puteri-puteri Yehuda bersorak-sorak, oleh karena penghukuman-Mu, ya TUHAN. Sebab Engkaulah, ya TUHAN, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah.
Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka daritangan orang-orang fasik.Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,seperti pada permulaan,sekarang, selalu dan sepanjang segala abad, Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, kita sudah diteguhkan oleh Sabda Tuhan agar kita setia menjadi saksi iman di tengah masyarakat kita. Mari kita saling melayani dengan sepenuh hati dimulai dari dalam keluarga kita. Ketika kita memberi diri dengan sepenuh hati, kita akan saling memperkaya satu sama lain. Tuhan pasti meneguhkan kita semua.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Tuhan yang kekal dan kuasa, kami telah menimba kekuatan dari Sabda-Mu dalam perayaan ini.
Teguhkanlah kami selalu agar kami selalu melihat peluang dalam hidup kami sebagai kesempatan untuk mewartakan kasih-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP (sumber: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Perayaan Ekaristi Katolik
Tata Perayaan Ekaristi Katolik
Teks Perayaan Ekaristi Minggu 5 Oktober 2025
Perayaan Ekaristi Minggu 5 Oktober 2025
Pekan Biasa XXVII Tahun C
Tribun Flores.com
Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Bacaan-bacaan Liturgi Minggu 5 Oktober 2025, Pesta Santa Anna Maria Gallo, Pengaku Iman |
![]() |
---|
Teks Misa Minggu 5 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Minggu 5 Oktober 2025, Hari Biasa Pekan XXVII Tahun C |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Sabtu 4 Oktober 2025, Pesta Wajib St. Fransiskus dari Assisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.