Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 7 Oktober 2025, Seperti Maria yang Setia

Mari simak renungan harian Katolik Selasa 7 Oktober 2025. Tema renungan harian Katolik seperti Maria yang setia.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA - Mari simak renungan harian Katolik Selasa 7 Oktober 2025. Tema renungan harian Katolik seperti Maria yang setia. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Selasa 7 Oktober 2025.

Tema renungan harian Katolik seperti Maria yang setia.

Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Renungan harian Katolik disiapkan untuk hari Selasa XXVII, Peringatan Wajib Pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario dengan warna liturgi Putih.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 7 Oktober 2025, Marta, Marta, yang Perlu Hanyalah Satu

 

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Selasa 7 Oktober 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama: Yunus 3:1-10

Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan Tuhan menaruh belas kasih.

Untuk kedua kalinya Tuhan Tuhan bersabda kepada Yunus, “Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kusabdakan kepadamu.” Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke iniwe, sesuai dengan sabda Allah.

Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, “Empat puluh hari lagi maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. 

Setelah kabar itu sampai kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya; diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. 

Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. 

Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved