Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 12 Oktober 2025 Pekan Biasa XXVIII Tahun C

Simak teks misa hari Minggu 12 Oktober 2025.  Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian katolik untuk hari biasa pekan XXVIII tahun C.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA TUA LENGKO AJANG - Gereja Tua Lengko Ajang di Manggarai Timur, NTT.Mari simak teks misa hari Minggu 12 Oktober 2025.  Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian katolik untuk hari biasa pekan XXVIII tahun C. 

Tuhan telah menyatakan keselamatan yang dari pada Nya, di hadapan para bangsa.
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4 

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; 
keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. (Refren)

TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. (Refren)

Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! (Refren)

09. BACAAN KEDUA (2Tim. 2:8-13) 

L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius.

Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

10. ALLELUIA (1Tes. 5:18) 

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bersyukurlah dalam segala hal, * sebab itulah yang dikehendaki Allah bagimu dalam Kristus Yesus.
U : Alleluia

11. INJIL (Luk. 17:11-19) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.

Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus 
menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
P : Demikianlah Injil Tuhan. 
U : Terpujilah Kristus. 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Saudara-saudari terkasih, kita baru saja mendengar kan kisah penyembuhan sepuluh orang kusta. Ada banyak sekali hal yang bisa kita pelajari dari kisah ini. Salah satunya adalah kita mesti tahu berterima kasih kepada Tuhan atas segala hal baik yang kita terima dari kemurahan-Nya. Kali ini kita fokuskan satu poin lain yang juga ingin disampaikan oleh Injil ini kepada kita, yaitu tentang pengalaman iman secara pribadi. Disebutkan bahwa kesepuluh orang kusta itu berdiri jauh dan memohon kepada Yesus agar mereka dikasihani. “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus kemudian menjawab agar masing-masing mereka pergi kepada imam. Dalam dunia Perjanjian Lama, sebagaimana tertulis dalam kitab Ulangan bab 12, tertulis bahwa kalau orang disembuhkan dari kusta, ia wajib memperlihatkan dirinya kepada imam. Imam akan memeriksanya, dan jika ia sudah sembuh total, imam akan mengatakannya. Proses selanjutnya adalah mereka harus mempersembahkan korban syukur atas kesembuhan dan korban pengudusan karena mereka dikuduskan dari penyakit yang menajiskan mereka. Itulah sebabnya mereka diminta Yesus untuk menunjukkan diri mereka kepada imam, karena mereka pasti disembuhkan.Dalam perjalanan seorang dari mereka yang  disembuhkan, pulang dan berjumpa Yesus. Ia tersungkur dan berbicara secara pribadi dengan Yesus. Yesus pun menyapanya dengan ungkapan sangat pribadi, “pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau”. Sebuah dialog pribadi yang sangat mendalam.Dari kisah ini kita belajar untuk mendekatkan diri kita secara pribadi kepada Tuhan. Hidup iman kita tidaklah bergantung dari orang lain atau bergantung dari kelompok. Kita hidup bersama tetapi kita jalani iman kita secara pribadi. Kita berusaha untuk mendekati Yesus Tuhan secara pribadi. Itulah yang baik, sebab kadangkala kita temukan kenyataan bahwa ada orang yang mengikuti kegiatan rohani atau melakukan kebaikan, hanya karena dorongan orang lain, sedangkan ia sendiri tidaklah terlalu berminat. Pengalaman penyembuhan sakit kusta pada hari ini mengajarkan kita untuk membina relasi yang baik dan personal dengan Tuhan. Jika ini terjadi, maka kita akan mengalami percakapan yang lebih pribadi atau personal dengan Tuhan. Dalam kisah injil sendiri dilukiskan bahwa sebelum disembuhkan dari kusta, mereka hanya bisa memandang Yesus dari jauh. Namun, ketika sudah sembuh, orang Samaria itu datang dan jatuh tersungkur di depan kaki Yesus. Pengalaman iman pribadi yang hidup akan mendekatkan kita kepada Tuhan. Jika ada orang yang tidak berdoa, tidak ke Gereja, atau tidak berbuat baik, kita tidak bisa menjadikannya sebagai upaya pembenaran diri kita untuk juga tidak berdoa, tidak ke Gereja atau tidak berbuat baik. Jika itu yang terjadi, maka kita sebenarnya termasuk dalam kelompok sembilan orang kusta, yang makin jauh dari Tuhan. Semoga kita rajin datang kepada Tuhan dan diteguh kan untuk terus melakukan hal-hal baik, terus berdoa, dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan. Pada akhirnya, kita menghadap Tuhan secara pribadi, bukan dalam kelompok. Tuhan memberkati.

13. HENING 
14. SYAHADAT 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved