Misa Hari Minggu

Teks Misa Sore Hari Ini Minggu 19 Oktober 2025 Pekan Biasa XXIX Tahun C

Mari simak teks misa hari ini Minggu 19 Oktober 2025. Teks misa hari ini lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
KAPELA TUAN MA - Mari simak teks misa hari ini Minggu 19 Oktober 2025. Teks misa hari ini lengkap renungan harian Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa sore hari ini Minggu 19 Oktober 2025.

Teks misa sore hari ini lengkap renungan harian Katolik.

Teks misa sore hari ini disiapkan untuk pekan XXIX tahun C dan hari Minggu misi sedunia dengan warna liturgi hijau.

Teks misa sore hari ini  disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 19 Oktober 2025, Berdoa dengan Tekun dan Setia

 

Ikuti misa sore hari ini dengan penuh iman.

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
  
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa;  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Keduapuluh Sembilan dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk memiliki ketekunan dalam iman. Iman yang kokoh adalah iman yang bertahan dalam perjuangan. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan Musa yang 
berusaha menopang tangannya sebagai tanda ketahanan dalam perjuangan, sehingga memacu semangat perjuangan Yosua. Mereka akhirnya menang dalam perjuangan mereka.  Dalam bacaan kedua, rasul Paulus menasihati Timotius, muridnya, untuk terus bertahan dalamperjuangan iman. Ia telah belajar banyak hal dari masa kecil di rumah dan juga dari Paulus, maka ia diminta untuk bertahan dalam ajaran Kitab Suci yang sudah diperolehnya.  Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan perumpamaan tentang seorang janda yang terusmenerus memohon kepada hakim untuk memenangkan perkaranya. Hakim itu mengabulkannya agar ia tidak direpotkan. Kita juga diminta untuk tidak henti-hentinya mendekatkan diri kepada Tuhan. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  
P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Ya Tuhan, kami bersyukur atas kemurahan dan 
belaskasih-Mu yang selalu menerima kami ketika kami jatuh dalam dosa. Bantulah agar kami selalu memiliki semangat juang yang tinggi agar kami mampu bertahan dalam iman kami, dalam segala situasi hidup dan perjuangan kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  

07. BACAAN PERTAMA (Kel. 17:8-13) 

L : Bacaan dari Kitab Keluaran. Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku." Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 112:2) Pertolongan kita ialah dari Tuhan,  yang menjadikan langit dan bumi. 

Mzm. 121:1-2,3-4,5-6,7-8 

Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN,  yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. 
Anak cucunya akan perkasa di bumi;  angkatan orang benar akan diberkati. (Refren) 

Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya,  kebajikannya tetap untuk selamanya. 
Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar;  pengasih dan penyayang orang yang adil. 
(Refren)

Mujur orang yang menaruh belas kasihan  dan yang memberi pinjaman,  yang melakukan urusannya dengan sewajarnya. Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya;  orang benar itu akan diingat selama-lamanya. (Refren) 

Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap,  penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut,  sehingga ia memandang rendah para lawannya.  (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (2Tim. 3:14 - 4:2)  

L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius.

Hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Ibr. 4:12) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Sabda Allah itu hidup, kuat, dan tajam,* Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 18:1-8)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akanmembenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulurwaktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengarkan bacaan Injil yang berisikan sebuah perumpamaan tentang seorang janda yang terus menerus meminta hakim untuk memperhatikan perkaranya. Ia pun memenangkan perkaranya. Perumpamaan ini menggarisbawahi satu poin utama yaitu tentang doa yang tiada hentinya. Dari kisah ini kita belajar banyak hal.  Pertama, ketekunan dalam doa. Janda dalam perumpamaan itu adalah wakil dari semua orang yang lemah dan patut dibela. Ia memohon dengan sangat kepada hakim agar haknya dikembalikan. Ia tidak 
takut akan mafia peradilan dan tidak memiliki trik-trik khusus untuk memenangkan perkaranya karena ia tahu ia menuntut haknya. Dengan tekun ia datang dan memohonkan agar hakim tidak mempedulikannya. Akhirnya ia memenangkan perkaranya.  Hal ini mengajarkan kita untuk berbuat benar sebelum kita memohon kepada Tuhan untuk mengabulkan doa-doa kita. Permohonan harus disampaikan dengan hati yang jujur dan tulus. Ketika hati kita kotor, Tuhan pasti tidak mengabulkannya, karena Tuhan tidak mendukung tindak-tanduk dan tutur kata kotor dalam hidup kita. Ketekunan doa harus dibarengi juga dengan hati yang bersih. Kalau kita berdoa dan kita merasakan bahwa Tuhan belum mengabulkannya, kita juga harus memeriksa batin kita apakah doa kita dilandasi atau didasarkan pada hati yang bersih. Tuhan hanya dapat didekati dengan hati yang bersih. Kedua, doa dan kedekatan dengan Tuhan. Dalam perumpamaan tadi juga disebutkan bahwa hakim itu cukup lama menolak permintaan janda. Namun, karena ketekunan janda yang terus menerus datang kepadanya, maka hakim itu punluluh hatinya. Ia pun membenarkan perkara si janda.  Salah satu aspek yang hendak ditonjolkan oleh Yesus di sini adalah kedekatan dengan Tuhan. Ketika kita merasa bahwa Tuhan belum mengabulkan doa-doa kita, maka itulah saatnya kita membangun relasi yang 
lebih dalam dan lebih sering dengan Tuhan. Banyak orang yang merasa Tuhan tidak mengabulkan doa-doa mereka memilih untuk meninggalkan Tuhan. Mereka putus asa dan tidak percaya lagi kepada Tuhan. Padahal, Tuhan selalu ingin agar kita dekat denganNya. Diamau agar meskipun Ia belum mengabulkan permohonan kita, kita tetap setia kepada-Nya. 
Semoga kita tetap setia dan semakin dekat kepadaNya manakala kita merasakan bahwa doa-doa kita belum juga dikabulkan Tuhan. Tuhan tahu yang terbaik bagi kita, dan Dia pasti akan memberikannya pada waktu yang amat tepat bagi kita. Selamat berdoa dan bertekun dalam doa. Tuhan memberkati. 

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan telah meminta kita agar tekun berdoa. Mengingat permintaan itu maka beranilah kita berdoa:  
P : Bagi umat Allah. Semoga umat Allah sungguh memberi kesaksian tentang Gereja yangsedang berdoa, dengan mengadakan berbagai kegiatan bersama yang memupuk kekuatan iman. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa. Semoga mereka disinari oleh terang Roh Kudus sehingga keputusan-keputusan yang disepakati bersama mengarahkan masyarakat pada tujuan hidup yang lebih luhur melalui kegiatan-kegiatan bersama dalam bidang social, budaya, politik, dan ekonomi. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi orang yang menderita dan berkekurangan. Semoga Allah Bapa yang berbelas kasih selalu memberikan perhatian yang khusus bagi mereka melalui berbagai bentuk organisasi dan inisiatif pribadi Gereja-Nya sehingga imannya pun mengalami kemajuan yang berarti. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua. Semoga dalam segala usaha yang dilaksanakan kita tetap yakin akan bantuan Tuhan. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa kami, sering kami tidak tahu bagaimana seharusnya kami berdoa. Semoga Roh-Mu sendiri menyempurnakan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia: Terpujilah Engkau di Surga. 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan 
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian 
bagi-Mu dengan berseru:  [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umatberiman 
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka 
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin 
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

---------------------------------------------------------------------------------------------- 

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah 
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan 
mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa. 

21.  MENDOAKAN MAZMUR 1 

[Bisa didoakan bergantian antara dua orang atau dua kelompok]  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,  yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, 
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,  dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,  yang menghasilkan buahnya pada musimnya,  dan yang tidak layu daunnya;  
apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik:  mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik  tidak akan tahan dalam penghakiman,  
begitu pula orang berdosa  dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,  tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada pemulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, Tuhan selalu menguatkan kita agar kita dapat melewati setiap perjuangan hidup kita. Kalau kita dekat kepada-Nya, maka kita akan merasakan kekuatan yang berlipatganda daripadaNya. Mari kita lanjutkan perjuangan kita untuk senantiasa bertahan dalam iman kita- di tengah tantangan zaman ini. Semoga kita saling meneguhkan agar kita semua lulus dalam setiap ujian iman kita. 

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, kami telah merenungkan Sabda-Mu dan menimba kekuatan daripada-Mu dalam perayaan Sabda ini. Sertailah dan teguhkanlah selalu hati kami agar kami setia mengabdi Dikau dalam hidup kami.  Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 
U  : Syukur kepada Allah. 

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP .(Sumber : Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved