Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Minggu 19 Oktober 2025, Berdoa dengan Tidak Jemu-jemu

Mari simak renungan Katolik Minggu 19 Oktober 2025. Tema renungan Katolik berdoa dengan tidak jemu-jemu.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan Katolik Minggu 19 Oktober 2025. Tema renungan Katolik berdoa dengan tidak jemu-jemu. 

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Minggu 19 Oktober 2025.

Tema renungan Katolik berdoa dengan tidak jemu-jemu.

Renungan Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Renungan Katolik disiapkan untuk hari Minggu Misi, Pesta Kedelapan Martir Kanada, Santo Paulus dari Salib, Pengaku Iman, Santo Petrus dari Alkantara, Pengaku Iman, dengan warna liturgi hijau.

Baca juga: Teks Misa Sore Hari Ini Minggu 19 Oktober 2025 Pekan Biasa XXIX Tahun C

 

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Minggu 19 Oktober 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama: Keluaran 17:8-13

Apabila Musa mengangkat tangan, lebih kuatlah pasukan Israel.

Sekali peristiwa datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua, “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek! Aku sendiri, besok akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.” 

Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; sedangkan Musa, Harun dan Hur naik ke puncak bukit. Dan terjadilah hal berikut ini: Apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah pasukan Israel. 

Sebaliknya, apabila Musa menurunkan tangannya, Amaleklah yang lebih kuat. Tetapi menjadi penatlah tangan Musa. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu, meletakkannya di belakang Musa, supaya ia duduk di atasnya; lalu Harun dan Hur menopang kedua belah tangan Musa, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8

Ref. Hanya Engkaulah Tuhan Allahku dan harapan untuk hidupku.

Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel.

Tuhan penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan pada waktu malam.

Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai selama-lamanya.

Bacaan Kedua: 2 Timotius 3:14-4:2

Orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Saudaraku terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. 

Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 

Dengan demikian orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi oleh setiap perbuatan baik. Di hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: 

Wartakanlah sabda Allah! Siap sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Ibrani 4:12

Ref. Alleluya, alleluya.

Sabda Allah itu hidup, kuat dan tajam. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Bacaan Injil: Lukas 18:1-8

Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya.

Sekali peristiwa Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Ia berkata, “Di sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. 

Dan di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku!’ Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” 

Lalu Tuhan berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 

Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Pada Minggu Biasa XXIX ini, kita dihadapkan pada tema tentang ketekunan dalam doa dan kesetiaan dalam mewartakan firman Allah. Tema "Berdoa dengan tidak jemu-jemu" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat mengembangkan kebiasaan berdoa yang konsisten dan bagaimana kita dapat tetap setia pada panggilan kita untuk menjadi saksi Kristus, meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan pertama dari Kitab Keluaran (17:8-13) mengisahkan tentang Musa yang mengangkat tangannya ke atas selama pertempuran melawan orang Amalek. Ketika Musa mengangkat tangannya, Israel menang, tetapi ketika ia menurunkannya, Amalek menang. Karena Musa lelah, Harun dan Hur menopang tangannya sampai matahari terbenam, sehingga Israel mengalahkan Amalek.

Kisah ini menggambarkan pentingnya doa yang terus-menerus dan dukungan dari orang lain dalam perjuangan kita. Dari bacaan kedua, dalam suratnya kepada Timotius (2 Timotius 3:14-4:2), Paulus mendorong Timotius untuk berpegang pada kebenaran yang telah dipelajarinya dari Kitab Suci dan untuk memberitakan firman Allah dengan sabar dan tekun, baik atau tidak baik waktunya. Ia mengingatkan Timotius bahwa akan datang waktunya ketika orang tidak lagi menerima ajaran sehat, tetapi akan mengikuti guru-guru palsu yang memuaskan keinginan mereka. 

Sedangkan di dalam Injil Lukas (18:1-8) mengisahkan tentang seorang janda yang terus-menerus mendesak seorang hakim yang lalim untuk memberikan keadilan kepadanya. Akhirnya, hakim itu mengabulkan permintaannya, bukan karena ia takut kepada Allah atau menghormati manusia, melainkan karena janda itu terus mengganggunya. Yesus menggunakan perumpamaan ini untuk mengajarkan bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu, karena Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya siang dan mala.

Refleksi kita adalah tentang Ketekunan: Apakah kita tekun dalam berdoa, meskipun kita tidak selalu melihat jawaban yang kita harapkan? Apakah kita menyerah ketika doa-doa kita tidak segera dijawab? Dukungan: Apakah kita saling mendukung dan menguatkan dalam doa, seperti Harun dan Hur yang menopang tangan Musa? Kesetiaan: Apakah kita tetap setia pada panggilan kita untuk mewartakan firman Allah, meskipun menghadapi penolakan dan kesulitan?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: pada hari ini, marilah kita merenungkan panggilan untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu dan untuk tetap setia dalam mewartakan Injil. Kedua, semoga kita diberi hikmat untuk mengenali kehendak Allah dalam hidup kita dan kekuatan untuk melaksanakannya. Ketiga, maka marilah kita berdoa agar kita selalu terbuka untuk menerima kasih dan kebenaran-Nya, serta menjadi saksi yang hidup bagi-Nya di dunia ini. Semoga kita meneladani Musa dalam doanya, Paulus dalam kesetiaannya, dan janda dalam perumpamaan dalam ketekunannya. (Sumber the katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved