Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Sabtu 1 November 2025, Mengejar Hidup Kudus

Mari simak renungan Katolik hari Sabtu 1 November 2025. Tema renungan Katolik hari Sabtu mengejar hidup kudus.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan Katolik hari Sabtu 1 November 2025. Tema renungan Katolik hari Sabtu mengejar hidup kudus. 
Ringkasan Berita:
  • Renungan Katolik disiapkan untuk hari Sabtu XXX, hari Raya Semua Orang Kudus dengan warna liturgi putih.
  • Hari ini, 1 November, kita merayakan Hari Raya semua Orang Kudus. 
  • Mari kita mohon doa dan bantuan para kudus. Mereka adalah saudara-saudari kita dalam iman Gereja katolik yang kudus

 

Oleh: Pastor John Lewar SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik hari Sabtu 1 November 2025.

Tema renungan Katolik hari Sabtu mengejar hidup kudus.

Renungan Katolik ada dibagian akhir .

Renungan Katolik disiapkan untuk hari Sabtu XXX, hari Raya Semua Orang Kudus dengan warna liturgi putih.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Sabtu 1 November 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Teks Misa Arwah Minggu 2 November 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Bacaan Pertama:Why 7:2-4.9-14

Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya; mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa.

Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!” 

Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. 

Dengan suara nyaring mereka berseru, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!” Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada di sekeliling takhta itu. 

Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, “Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”

Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?” Maka kataku kepadanya, “Tuanku, Tuan mengetahuinya!” Lalu ia berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan:Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6

Ref: Inilah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.

Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang-orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan.

Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bacaan Kedua:1Yoh 3:1-3

Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Saudara-saudara terkasih, Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah,dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

Saudara-saudaraku yang kekasih,sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil:Mat 11:28

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Bacaan Injil: Mat 5:1-12a

Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.

Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. 

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 

Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 

Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah,karena besarlah ganjaranmu di surga.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik 

Mengejar Hidup Kudus

Hari ini, 1 November, kita merayakan Hari Raya semua Orang Kudus. Perayaan 
ini dipersembahkan kepada Tuhan bagi mereka yang telah hidup dalam 
persekutuan dengan Tuhan di surga. Ini berbeda dengan perayaan yang akan 
kita rayakan pada tanggal 2 November, yang dipersembahkan bagi kaum 
beriman telah meninggal yang masih menantikan surga. 

Hari raya ini mula-mula dirayakan di lingkungan Gereja Timur untuk 
menghormati semua saksi iman yang mati bagi Kristus dalam usahanya 
merambatkan iman Kristen. Di lingkungan Gereja Barat, khususnya di Roma, 
pesta ini bermula pada tahun 609 ketika Paus Bonifasius IV secara resmi 
merombak Pantheon, yaitu tempat ibadat kafir untuk dewa-dewi Romawi, 
menjadi sebuah gereja. Gereja ini dipersembahkan kepada Santa Maria bersama 
para Rasul.

Apa yang mengagumkan dari perayaan semua orang kudus ini? Kesaksian hidup 
mereka. Selama berziarah di dunia ini, mereka telah berusaha semaksimal 
mungkin menghayati iman akan Yesus Kristus setiap hari. Perikop Injil hari ini 
yaitu Sabda Bahagia tepat sekali menggambarkan kesaksian iman dan ganjaran 
kesetiaan mereka. Mereka hidup miskin di hadapan Allah, berdukacita, lemah 
lembut, lapar dan haus akan kebenaran, murah hati, suci hati, membawa damai, 
dianiaya karena kebenaran dan segala yang jahat difitnahkan kepada mereka. 
Menarik bahwa setiap ayat sabda bahagia ini selalu diakhiri dengan ganjaran 
antara lain, mereka akan memperoleh surga, penghiburan, memiliki bumi, akan 
dipuaskan, kemurahan, melihat Allah, akan disebut sebagai anak-anak Allah.

Hari ini, kita diundang supaya bergegas mengejar hidup kudus. Orang-orang 
kudus sungguh menyadari panggilan menjadi murid Yesus adalah panggilan 
menjadi kudus. Untuk itu, mereka tidak takut berjuang teguh dalam iman. Hidup 
kudus harus menjadi prioritas kita. Sabda Bahagia adalah sabda yang 
mengguncangkan, menantang dan menuntut kita akan suatu perubahan nyata. 
Jika tidak, hidup kudus hanya akan merupakan kata-kata. Darimana kita harus 
memulai hidup kudus ini? Yesus bersabda, “Berbahagialah orang yang miskin di 
hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat.5:3). 

Yesus menekankan pentingnya suasana hati. Biasanya orang-orang kaya merasa 
aman dengan kekayaan mereka, dan berpikir bahwa, kalau kekayaan tersebut 
terancam, maka hidup di dunia akan runtuh. Yesus sendiri menegaskan hal ini 
dalam perumpamaan orang kaya yang bodoh; dia sangat angkuh, namun bodoh. 
Dia merasa akan mampu menjamin hidupnya; tidak menyadari bahwa dia bisa 
mati hari itu juga (Luk 12:16-21). Kekayaan apapun bentuknya tidak menjamin 
kelangsungan hidup kita di dunia. Bahkan ada kecenderungan ketika kita 
merasa kaya, kita merasa puas diri sehingga tidak menyisakan ruang bagi sabda 
Allah dan kasih kepada sesama. Kita perlu belajar terus menjadi hidup lepas 
bebas, tidak terikat bahkan melekat pada ciptaan. Paus Fransiskus berkata 
bahwa menjadi miskin dalam hati, itulah kekudusan (GE, 67-70).

Sehubungan dengan ini, kita perlu juga merenungkan sabda Yesus 
ini, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat 
Allah” (Mat.5:8). Sabda bahagia ini berbicara tentang mereka yang memiliki hati 
sederhana, murni dan bersih, tanpa noda; tentang hati yang sanggup 
mengasihi, tanpa membiarkan apa pun dalam hidupnya yang bisa mengancam, 
melemahkan ataupun membahayakan kasih. Kitab Suci menegaskan “Manusia 
melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati, Allah ingin berbicara 
kepada hati kita, di dalam hati itu Dia ingin menuliskan hukum-Nya. Kita perlu 
memelihara hati supaya tidak tercemar oleh noda dosa yang mangakibatkan kita 
egois; membuat cinta kita tidak seimbang kepada Tuhan dan sesama.

Hati itu suci tetapi bisa sekali menjadi sangat ternoda oleh dosa. Hati yang murni penuh 
dengan cinta kasih dan karya kasih. Ini mau menunjukkan betapa pentingnya 
hati yang mengasihi Tuhan sepenuhnya juga sesama. Apa yang keluar dari hati 
itulah yang menajiskan orang, sebab dari dalam hati muncul pembunuhan, 
pencurian, kesaksian palsu dan tindakan-tindakan jahat lainnya (Mat 15:18-19). 
Dari niat hati timbullah keinginan serta keputusan terdalam yang menggugah. 
Ketika hati mengasihi Allah dan sesama; bukan hanya kata-kata hampa, itulah 
hati suci yang akan melihat Allah. Menjaga hati tetap bersih dari segala yang 
menodai kasih, itulah kekudusan.

Akhirnya, mari kita membarui semangat mengusahakan hidup kudus. Mari kita 
mohon doa dan bantuan para kudus. Mereka adalah saudara-saudari kita dalam 
iman Gereja katolik yang kudus. Mereka adalah Gereja yang sudah berbahagia 
di surga; kita adalah Gereja yang masih berziarah di dunia ini.
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal.

Kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani Engkau dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasihMu, entah mereka itu terkenal entah tidak. Mereka telah Kau persatukan dalam GerejaMu. Maka kami mohon perkenankan kami ikut serta dilimpahi 
belaskasihMu dan memperoleh warisan Surga yang telah Kau janjikan bagi 
semua orang. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Raya Semua orang Kudus. Salam doa 
dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa 
dan Putera dan Roh Kudus....Amin. (Sumber the katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved