Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Hari Ini Rabu 5 November 2025, Menjadi Murid Yesus yang Sejati 

Mari simak renungan hari ini Rabu 5 November 2025. Tema renungan hari ini menjadi murid Yesus yang sejati.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan hari ini Rabu 5 November 2025. Tema renungan hari ini menjadi murid Yesus yang sejati. 
Ringkasan Berita:
  • Utamakan Yesus di atas segalanya: Komitmen kepada Tuhan harus lebih utama daripada keluarga atau kepentingan pribadi.
  • Relakan diri memikul salib: Mengikuti Yesus berarti siap menghadapi tantangan, penderitaan, dan kesetiaan dalam hidup sehari-hari.
  • Bebas dari keterikatan harta duniawi: Hati yang fokus pada Tuhan tidak terikat pada kekayaan atau kepemilikan dunia.

 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan hari ini Rabu 5 November 2025.

Tema renungan hari ini menjadi murid Yesus yang sejati.

Renungan hari ini ada dibagian akhir artikel ini.

Renungan hari ini disiapkan untuk hari Rabu biasa XXXI, Santa Elisabeth dan Santo Zakarias dengan warna liturgi hijau.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 5 November 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Renungan Katolik Hari Rabu 5 Oktober 2025, Memikul Salibnya dan Mengikuti Aku

 

Bacaan Pertama : Rm. 13:8-10

Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!

Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan : Mzm. 112:1-2,4-5,9

Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.

Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.

Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.

Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.

Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil : Mzm 119:135

Ref. Alleluya, alleluya.

Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Bacaan Injil : Lukas 14:25-33

Barangsiapa tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka,

"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?

Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.

Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?

Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Menjadi Murid Yesus yang Sejati 

Orang-orang Kristen mengaku diri sebagai pengikut Kristus. Namun, 
untuk menjadi murid Yesus yang sejati tidaklah sesederhana menerima 
pembaptisan saat kanak-kanak, atau lulus masa katekumenat lalu 
menerima pembaptisan dan krisma. Tidak otomatis pula orang yang taat 
dengan tradisi kekatolikan – seperti mengikuti perayaan Ekaristi, aktif 
dalam kegiatan Gereja, dan tekun membaca Kitab Suci – sudah menjadi 
murid Yesus yang sejati. 

Dalam Injil Lukas (14: 25-33) Hari ini Yesus menegaskan ada tiga 
tuntutan yang harus dipenuhi agar kita menjadi murid-Nya yang sejati. 
Pertama, Keberanian untuk lepas dari ikatan kekeluargaan. Ia berkata, 
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, 
ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau 
perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” 
(Luk 14:26). Tentu saja Yesus tidak bermaksud menghapus perintah Allah 
yang ke-4 yakni hormatilah ayah dan ibumu, tetapi di sini Yesus 
menekankan pentingnya seorang murid memiliki komitmen untuk 
mengikutinya dengan sepenuh hati bukan setengah hati. Pengikut yang 
sepenuh hati itu tidak akan memperhatikan ikatan manusiawi seperti 
kekerabatan sampai pada tingkat yang lebih tinggi yakni kehilangan 
nyawa demi Yesus Kristus. Jadi relasi kekerabatan itu tetap ada tetapi 
janganlah itu menjadi utama sehingga menghalangi relasi ilahi dengan 
Tuhan dan KerajaanNya. Di sini, seorang murid dituntut untuk berani 
mengutamakan Yesus, sang Guru, daripada keluarga, bahkan dirinya 
sendiri. 

Kedua, Keberanian untuk serupa dengan Yesus tersalib. Ia berkata, 
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat 
menjadi murid-Ku.” (Luk 14:27). Perkataan ini sudah diungkapkan Yesus 
sebelumnya: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus 
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku.” 
(Luk 9:23). Aneka penderitaan sebagai konsekuensi mengikuti Yesus 
mesti kita tanggung bila kita hendak menjadi murid-Nya yang sejati. 
Pasangan suami-istri harus berjuang mewujudkan janji setia yang mereka 
ikrarkan di hari perkawinan; para pegawai mungkin diasingkan di tempat 
kerja, bukan karena mereka tidak kompeten, melainkan karena mereka 
mau konsisten dengan nilai-nilai yang diajarkan Yesus. Perlu dicatat 
bahwa banyak orang mau mengikuti Yesus ketika Ia dimuliakan, tetapi 
kemudian segera meninggalkan Dia dalam perjalanan menuju Kalvari. 
Ketiga, Keberanian untuk memiliki sikap lepas bebas terhadap harta 
duniawi.

Ia berkata, “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, 
yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi 
murid-Ku.” (Luk 14:33). Untuk menjadi muridNya, Yesus menghendaki 
supaya orang memiliki sikap lepas bebas terhadap harta yang fana di 
dunia. Yesus sudah mengetahui titik kelemahan para muridNya karena di 
mana hartanya berada, hati mereka juga ada di sana (Mat 6:21).  
Ketiga syarat untuk menjadi murid Yesus ini masih aktual hingga saat ini. 
Banyak orang tidak berani melayani Yesus di dalam pelayanan-pelayanan 
Gereja karena tidak diijinkan oleh keluarga: anak tidak diijinkan orang 
tua, suami dan istri tidak saling mengijinkan.

Tidak cukup melayani Tuhan Yesus di dalam Gereja dengan memberi sumbangan materil tetapi 
melayani dengan kehadiran untuk membentuk sifat Gereja yang satu, 
kudus, katolik dan apostolik. Murid yang setia memikul salib seperti Yesus 
sendiri demi kebahagiaan dan keselamatan sesama. Jangan mengeluh 
kalau salibmu berat karena salib Yesus lebih berat dari yang anda pikul 
sekarang. Murid yang setia tidak terikat pada harta duniawi. Tetapi masih 
banyak orang yang membenarkan dirinya untuk tetap bekerja mencari 
uang sehingga tidak ada waktu untuk Tuhan. Hidup sebagai pengikut 
Kristus berarti apa yang dihayati dan dikehendaki Yesus haruslah kita 
ikuti dengan sepenuh hati. Inilah makna terdalam mengikuti Yesus secara 
radikal. 

Doa: 

Tuhan, bantulah kami untuk bisa mengutamakan Engkau di dalam 
hidup, rela memikul salib dan memiliki sikap lepas bebas dari harta yang 
bisa membelenggu kehidupan kami sehingga tidak bisa berjumpa 
denganMu. Amin. 

Sahabatku yang terkasih.  Selamat Hari Rabu.  Salam doa dan berkatku 
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh 
Kudus...Amin.  (sumber the katolik.com/adiutami.comkgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved