Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Hari Ini Senin 10 November 2025, Jangan jadi Batu Sandungan

Mari simak renungan hari ini Senin 10 November 2025. Tema renungan hari ini jangan jadi batu sandungan.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan hari ini Senin 10 November 2025. Tema renungan hari ini jangan jadi batu sandungan. 

 

Ringkasan Berita:
  • Jangan menjadi batu sandungan, Berhati-hati dengan perkataan dan perbuatan agar tidak menyesatkan atau melukai orang lain.
  • Pengampunan tanpa batas, Mengampuni bukan soal jumlah, tetapi sikap hati yang rela melepaskan dendam dan membuka jalan rekonsiliasi.
  • Iman yang sederhana namun kuat, Iman kecil yang tulus dan setia bisa menghasilkan perubahan besar dalam hidup dan lingkungan sekitar.

Oleh; Pastor John Lewar SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan hari ini Senin 10 November 2025.

Tema renungan hari ini jangan jadi batu sandungan.

Renungan hari ini ada dibagian akhir artikel ini.

Renungan hari ini disiapkan untuk hari Senin, Peringatan Wajib Santo Leo I atau Leo Agung Paus, Santo Andreas Avelino Pengaku Iman dengan warna liturgi putih.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Senin 10 November 2025, Jika Orang Berbuat Dosa, Tegurlah Dia

 

Adapun bacaan Liturgi Katolik hari Senin 10 November 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama: Keb 1:1-7

Kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia.Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia.

Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia.Hendaklah pikiranmu tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas,dan carilah Dia dengan tulus hati.Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh orang yang tidak mencobai-Nya.

Ia menampakkan diri kepada semua yang tidak menaruh syak wasangka terhadap-Nya. Pikiran bengkang-bengkung menjauhkan dari Allah, dan oran bodoh yang menguji kekuasaan-Nya pasti dienyahkan.

Sebab kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati keruh,dan tidak pula tinggal dalam tubuh yang dikuasai dosa. Roh pendidik yang suci menghindarkan tipu daya,dan pikiran pandir dijauhinya.

Sebab kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia,tetapi si penghojat tidak dibiarkannya terluput dari hukuman karena ucapan bibirnya.Memang Allah menyaksikan hati sanubarinya,benar-benar mengawasi isi hatinya dan mendengarkan ucapan lidahnya.Sebab roh Tuhan memenuhi seluruh ,dan Dia yang merangkum segala-galanya tahu apa saja yang disuarakan.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 139:1-10

Ref: Tuntunlah aku di jalan yang kekal, ya Tuhan.

Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri,Engkau mengerti pikiranku dari jauh.Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring,segala jalanku Kaumaklumi.

Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan,sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan.Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku,dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu,terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati,Engkau pun ada di situ.

Jika aku terbang dengan sayap fajar,dan membuat kediaman di ujung laut,di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku,dan tangan kanan-Mu memegang aku.

Bait Pengantar Injil: Flp 2:15-16

Hendaklah di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan.

Bacaan Injil: Luk 17:1-6

Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, ‘Aku menyesal’, engkau harus mengampuni dia.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,”Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan! Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya.Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya,lalu ia dilemparkan ke dalam laut,daripada ia menyesatkan salah seorang yang lemah ini.

Jagalah dirimu!Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia.Dan jika ia menyesal, ampunilah dia.Bahkan jika ia berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata, ‘Aku menyesal,’engkau harus mengampuni dia.”

Lalu para rasul berkata kepada Tuhan,”Tambahkanlah iman kami!”Tetapi Tuhan menjawab,”Jika kalian memiliki iman sebesar biji sesawi,kalian dapat berkata kepada pohon ara ini,’Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam laut,’maka pohon itu akan menurut perintahmu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Jangan jadi Batu Sandungan

Injil Lukas (17:1-6) hari ini mengandung tiga pesan yang saling terkait: 
bahaya menjadi batu sandungan, panggilan untuk mengampuni tanpa 
batas, dan iman yang sederhana namun kuat. Yesus memperingatkan 
bahwa ada hal-hal yang dapat menyesatkan orang lain; setiap tindakan 
yang membuat orang lain berdosa atau kehilangan iman adalah tanggung 
jawab berat. Peringatan itu bukan untuk menakuti tetapi untuk 
memanggil kita pada kehati-hatian etis: kata-kata, sikap, dan pilihan kita 
mempunyai dampak rohani pada sesama.

Di sisi lain, Yesus menegaskan perlunya pengampunan berulang. Ketika 
Petrus bertanya, Berapa kali harus mengampuni?‖ jawaban Kristus 
membebaskan kita dari perhitungan matematis: bukan tentang jumlah, 
melainkan tentang sikap hati. Mengampuni bukan berarti melupakan 
kebenaran atau menutup mata terhadap ketidakadilan, melainkan 
membebaskan diri dari dendam yang meracuni jiwa dan hubungan. 
Pengampunan membuka ruang bagi pemulihan dan menyembuhkan luka 
yang berulang, luka lama..

Kemudian Yesus memberi pelajaran tentang iman melalui gambar biji 
sesawi. Tuhan tidak menuntut kita memiliki iman yang spektakuler, 
melainkan iman yang hidup, meski kecil, yang mampu menggerakkan 
hal-hal besar. Iman bukan sekadar pengetahuan teologis tetapi 
keberanian untuk bertindak: mengoreksi yang salah, memaafkan yang 
bersalah, dan terus berupaya mendatangkan kebaikan. Dengan iman, 
tindakan kecil menjadi berbuah.

Renungan ini menantang kehidupan praktis kita. Pertama, Jangan 
menjadi batu sandungan. Kita diingatkan agar menjaga diri, lebih 
berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan sehingga tidak 
menjerumuskan orang lain ke dalam dosa. Mari kita tanyakan diri :
apakah perkataan dan perbuatan kita pernah menjadi batu sandungan 
bagi orang lain? Jika ya, bertobatlah dan ambil langkah konkret untuk 
memperbaiki. 

Kedua, latihlah pengampunan setiap hari, terus menerus mengampuni, 
melalui doa singkat, niat untuk melepaskan dendam, dan bila mungkin, 
tindakan rekonsiliasi. 

Ketiga, pelihara iman sederhana: jangan tergoda membandingkan iman 
dengan standar orang lain; yang penting adalah kesetiaan dalam hal-hal 
kecil.

Kehidupan komunitas gereja menjadi medan latihan iman ini. Dalam 
keluarga, komunitas, dan tempat kerja, kita akan diuji—ada yang 
menyakiti, ada yang butuh dikoreksi, ada yang memerlukan 
pengampunan. Menolak pengampunan mengikat kita pada masa lalu; 
mengampuni membebaskan kita untuk melangkah bersama menuju karya 
Allah. Dan ketika iman kita tampak kecil, ingatlah bahwa benih kecil yang 
dirawat dapat tumbuh besar dalam tangan Tuhan.

Ajakan Yesus pada hari ini agar kita menjaga hati dan tindakan sehingga 
tidak menjadi batu sandungan, memiliki semangat pengampunan tanpa 
batas, dan bertumbuh dalam iman melalui ketaatan dan kerendahan hati 
kepada Tuhan, di mana iman sekecil apa pun dapat melakukan hal yang 
ajaib. Dengan iman yang sederhana, kita menampilkan Kerajaan Allah di 
tengah dunia yang rapuh ini.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajar kami bertanggung jawab atas setiap kata dan 
perbuatan yang dapat melukai sesama. Berikan kami hati yang siap
mengampuni berulang kali dan keberanian untuk meminta maaf ketika 
kami bersalah. Tumbuhkan iman kami, sekecil apa pun, agar mampu 
menggerakkan perubahan kebaikan. Bantu kami menjadi alat rekonsiliasi 
yang membawa damai dan menyembuhkan luka. Semoga hidup kami 
memancarkan kasih-Mu dan memuliakan Bapa... Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Selamat beraktivitas. 
Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: 

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus....Amin. (Sumber the katolik.com/adiutami.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved