Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 23 November 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa Minggu 23 November 2025. Teks misa lengkap renungan harian katolik. Ikuti misa hari Minggu dengan penuh iman.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Ringkasan Berita:
- Mari simak teks misa Minggu 23 November 2025.Teks misa lengkap renungan harian katolik.
- Teks misa disiapkan untuk hari raya Yesus Kristus raja semesta alam dan hari orang muda sedunia.
- Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 23 November 2025.
Teks misa lengkap renungan harian katolik.
Teks misa disiapkan untuk hari raya Yesus Kristus raja semesta alam dan hari orang muda sedunia.
Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari Minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Hari Ini Jumat 21 November 2025, Berani Melawan Arus Demi Kesucian
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan Kristus Raja.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketigapuluh Empat dalam Masa Biasa. Minggu ini adalah minggu terakhir dalam kalender liturgi Katolik. Gereja sekaligus merayakan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Ia adalah Raja yang mengatasi segalanya. Hanya kepada Dia kita menyembah. Dialah tujuan dari semua penghormatan dan sembah bakti kita. Bacaan-bacaan suci berbicara tentang raja. Dalam bacaan pertama, Daud diangkat oleh Tuhan untuk menjadi raja atas Israel. Raja yang sesungguhnya adalah Tuhan sendiri. Daud harus berkonsultasi dengan Tuhan dalam pemerintahannya. Bacaan kedua berbicara tentang Kristus yang adalah Raja yang memerintah sedari awal. Dialah yang mendamaikan segala sesuatu. Sedangkan bacaan Injil mengetengahkan kisah Yesus di atas salib. Orang-orang mengolok-olok-Nya termasuk salah seorang penjahat yang disalibkan bersamaNya. Untuk penjahat yang bertobat, Ia memberikan jaminan hidup kekal, karena Ia adalah Raja Kehidupan. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Tuhan yang mahakuasa, kami berterima kasih
karena Engkau merajai hati kami. Engkau memelihara dan melindungi kami. Semoga kami selalu mendekatkan diri kepada-Mu, agar kami dapat mengokohkan iman kami dan memberikan kesaksian tentang Dikau, Raja Semesta Alam. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (2Sam. 5:1-3)
L : Bacaan dari Kitab Samuel. Lalu datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: "Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel." Maka datanglah semua tua-tua
Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 122:1-2, 4-5)
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4
Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:
"Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem. (Refren)
Kepada-Mu suku-suku berziarah, yakni suku-suku TUHAN, untuk bersyukur kepada nama TUHAN
sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Kol. 1:12-20)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Saudara-saudari, kami mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mrk. 11:9,10)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! * Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa
kita Daud.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 23:35-43)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolokolokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga
tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi". Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita,
tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila
Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita memasuki pekan terakhir dari Tahun Liturgi. Fokus utama dalam perayaan ini adalah Yesus Kristus yang menjadi Raja Semesta Alam. Dalam bacaan Injil tadi, kita mendengarkan permintaan seorang penjahat agar Yesus mengingatnya ketika Ia datang sebagai seorang Raja. Ia pun dijanjikan kebahagiaan kekal di dalam Firdaus bersama Yesus. Yesus adalah Raja damai, yang memberikan kedamaian bagi orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya. Yesus sama sekali tidak menanggapi seorang penjahat lain yang menghujat-Nya. Alasannya tidak terletak pada penghujatan yang dilakukannya, melainkan pada tidak adanya kesadaran diri bahwa ia berdosa. Mungkin maksudnya baik, yaitu untuk memohonkan penyelamatan dari penderitaan salib. Namun, ia memiliki cara yang salah dalam mengekspresikan keinginannya. Ia menghujat Yesus
dan permintaannya bernada menghina Yesus. Terhadap orang yang tidak bertobat ini, Yesus tidak memberikan tanggapan. Ia mau agar orang itu menyadari keadaan dirinya dan bertobat. Ia juga tidak
menjanjikan Firdaus seperti yang dilakukan-Nya terhadap penjahat yang menyadari dirinya sebagai
orang berdosa. Untuk orang yang tidak menyadari kedosaannya, pengampunan apapun tidak akan berguna baginya. Pengampunan hanya terjadi pada orang yang menyadari kesalahannya. Jika orang tidak merasa bersalah, ia tidak akan mungkin mendapatkan pengampunan. Jika kita ingin untuk berada bersama Yesus dalam kemuliaan Kerajaan-Nya, maka kita mesti selalu membaharui diri kita dan bertobat dari dosa-dosa kita.
Kadangkala memang tidak mudah untuk bertobat, terutama karena kita sudah amat terbiasa dengan dosa-dosa kita. Nasib akhir hidup kita pun ditentukan oleh pertobatan ini. Pada perayaaan Yesus Kristus Raja Semesta Alam ini, mari kita bangkitkan kembali iman kita agar kita kuat dalam upaya pembaharuan diri kita. Semoga Yesus merajai hati dan hidup kita, sehingga seluruh hidup kita menjadi tanda kehadiran Allah yang meraja dan menyelamatkan umat manusia. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa yang telahmengutus Sang
Kristus, Tuhan dan Raja semesta alam, sumber keselamatan bagi semua orang, dengan berseru: Rajailah kami, umat-Mu.
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi Gereja. Kita berdoa untuk Bapa Suci, para Uskup, para imam, dan kaum beriman, supaya
dalam kehidupan sehari-hari selalu tunduk kepada bimbingan Allah, sehingga umat Allah bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kehendak Bapa di surga. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi para pemimppin negara. Semoga para pemimpin negara tidak menyalahgunakan kekuasaan, tetapi mempergunakannya dengan bijaksana untuk kepentingan rakyat, bukan kesejahteraan diri sendiri, sehingga melalui mereka kita dapat melihat kehendak Tuhan.. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi orang-orang yang mengalami penindasan.Kita berdoa semoga Tuhan mengutus orang-orang yang
membantu mereka menemukan kembali kekebasan dan kebahagiaan. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi orang-orang yang tekun berjuang demi keadilan. Semoga mereka yang tak pernah Lelah berjuang demi tegaknya keadilan dan kedamaian diberkati Tuhan dalam usahanya untuk membangun dunia baru yang membahagiakan. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu. lebih
P : Bagi kita semua. Semoga kita tidak mendewakan kekuatan manusiawi dalam berbagai prestasi yang telah kita capai, tetapi dengan rendah hati mengakui karya Allah dalam segala usaha yang kita jalani. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah permohonan kami, ya Bapa. Dengarkanlah dan kabulkanlah, sebab kami berdoa kepada-Mu dalam Kristus, Raja kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, kebijaksanaan Allah sungguh tak terselami. Orang yang hina diangkatNya, dan orang yang rendah hati ditinggikan-Nya. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan. Nama Tuhan harus dimasyhurkan sekarang dan selama-lamanya. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa; kemuliaan-Nya mengatasi langit. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat
ke langit dan ke bumi? Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia bersama para bangsawan, bersama para bangsawan bangsanya. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Dari sebab itu, ya Allah, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Kristus Raja.
21. MENDOAKAN MAZMUR 150
[Bisa didoakan bergantian antara dua orang atau dua kelompok]
Haleluya!
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus menjanjikan kehidupan kekal kepada seorang penjahat yang bertobat. Kita pun diajak untuk selalu mengakui dosa kita kepada Tuhan, agar kita pun diterima ke dalam persekutuan orang-orang yang diselamatkan. Mari kita saling menolong agar hiduplah iman yang benar di tengahtengah dunia kita.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, Engkau memberikan jaminan hidup abadi bagi setiap orang yang bertobat. Semoga karena kekuatan Sabda-Mu ini, kami senantiasa membaharui diri kami, agar kami pun menjadi layak ikut serta dalam kehidupan abadi di dalam kerajaan abadiMu, tempat Engkau meraja selamanya. Engkaulah Raja kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
(Sumber; P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Salib-IYD-saat-diarak-menuju-Gereja-Wairumbia-Maumere.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.