Breaking News

Berita Labuan Bajo

Festival Pesta Kampung 2025 Hadir di Pantai Pede Labuan Bajo dengan Tema Hilir Mudik

Mereka berbicara dari bagiannya masing-masing seperti Riset dan Kuratirial, Aden Firman, Manajemen Finansial

TRIBUNFLORES.COM / PETRUS CHRISANTUS GONSALES
Festival Pesta Kampung Labuan Bajo, Manggarai Barat. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Petrus Chrisantus Gonsales 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Festival Pesta Kampung tahun ketiga kembali diselenggarakan dengan mengusung tema Hilir Mudik.

Festival Pesta Kampung ini dilaksanakan di Pantai Pede, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, mulai Senin (15/9/2025) sampai Sabtu (20/9/2025).

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh kawula muda yang tergabung dalam komunitas Videoge Arts and Society.

Dalam konferensi pers bersama media, hadir empat orang pembicara dari perwakilan tim orkestrator Pesta Kampung 2025 dipandu moderator Berry Unggas yang berperan sebagai manajemen seni pertunjukan.

 

Baca juga: Tak Perlu ke Kantor BPJS, Petugas PLN di Labuan Bajo Nikmati Kemudahan Mobile JKN

 

 

Mereka berbicara dari bagiannya masing-masing seperti Riset dan Kuratirial, Aden Firman, Manajemen Finansial dan Kewirausahaan, Musfika Syam, Pengelola Musik dan Audio, Redra Ramadhan, Sineas Mikrodok, Devy Rosyi.

Dalam kesempatan itu Aden Firman menyampaikan kegiatan Pesta Kampung ingin menerangkan Festival sebagai sebuah metode.

"Kita ingin melihat ke dalam, melihat ke luar, mari kita sama-sama lihat luar dan dalam. Nah ini yang belum kita lihat bagaimana membaca Labuan Bajo, hilir mudiknya bagaimana," ujarnya.

Untuk menjangkau pandangan Festival sebagai sebuah metode Aden menuturkan akan mendatangkan seorang antropolog lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dikatakan Aden, Hilir Mudik yang dijadikan tema itu berdasarkan aktivitas kehidupan yang ada ditengah kota Labuan Bajo atau intensitas pergerakan keluar masuknya orang lewat wisata.

"Jangan-jangan ada sesuatu yang lain bukan hanya manusia. Pengetahuan ka? referensi ka? gaya hidup ka? atau sesuatu yang lain," tuturnya.

Dalam kesempatan itu juga, Musfika Syam turut menerangkan Festival Pesta Kampung, tidak sekadar bermodal finansial, namun lebih intimnya bergantung dari modalitas sosial.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved