Kebakaran Kapal Pinisi di Labuan Bajo, DPRD Peringatkan Bisa Ganggu Kepercayaan Wisatawan

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Petrus Chrisantus Gonsales 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO- Insiden kebakaran kapal pinisi kembali terjadi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terbaru, kapal pinisi Tiga Jaya 01 terbakar di area labuh Pelabuhan Marina Labuan Bajo pada Senin (29/9/2025) malam.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menjelaskan bahwa saat kebakaran terjadi tidak ada wisatawan di kapal dan hanya kru kapal.

Dua orang kru mengalami luka bakar ringan dan sudah mendapat perawatan medis.

Baca juga: Pasca Kapal Terbakar, KSOP Labuan Bajo Keluarkan Petunjuk Teknis

Menurut Stephanus, kebakaran diduga dipicu oleh aktivitas pengisian BBM ketika generator set dalam keadaan menyala.

Imbauan DPRD Manggarai Barat

Menanggapi insiden tersebut, anggota DPRD Manggarai Barat, Lazarus Pen dari Fraksi NasDem Plus (NasDem dan PDI Perjuangan), mengimbau pemilik kapal wisata agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran maupun kapal tenggelam.

Ia mengingatkan pemilik kapal, nakhoda, hingga ABK untuk selalu mematuhi instruksi KSOP terkait keselamatan berlayar serta imbauan dari BMKG.

“Peristiwa kapal terbakar maupun tenggelam di Manggarai Barat kerap terjadi. Kami sangat berharap para pengusaha kapal rutin berkoordinasi dengan KSOP dan BMKG serta taat pada setiap instruksi,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: KSOP Labuan Bajo : Kapalnya Terbakar Karena Saat Isi BBM Gensetnya Hidup

Lazarus menegaskan, insiden kebakaran kapal berpotensi mengganggu minat wisatawan yang menggunakan jasa kapal pinisi untuk menjelajahi destinasi wisata Labuan Bajo.

Menurutnya Kejadian seperti ini dapat menimbulkan rasa khawatir, bahkan ketidakpercayaan wisatawan terhadap keamanan transportasi laut di Labuan Bajo.

Karena itu, ia meminta para pemilik kapal memastikan standar kelayakan kapal dan lisensi kru dapat dipertanggungjawabkan.

“Harapan kami, pengusaha kapal selalu berhati-hati dan rutin mengecek kelaikan kapal. Jangan sampai kapal yang sudah rusak tetap dipaksakan beroperasi demi keuntungan. Hal ini sangat berisiko menimbulkan kecelakaan di tengah laut,” tegasnya.

Deretan Kasus Kebakaran Kapal di Labuan Bajo

Insiden kebakaran kapal wisata di Labuan Bajo bukanlah peristiwa baru. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kapal pinisi dan kapal wisata lain tercatat mengalami kebakaran di perairan Taman Nasional Komodo maupun di Pelabuhan Marina Labuan Bajo.

Pada 3 Februari 2024, kapal KLM Carpediem terbakar di perairan Pulau Siaba, kawasan Taman Nasional Komodo. Sebanyak enam orang di dalam kapal, terdiri dari empat kru dan dua wisatawan, berhasil selamat.

Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik di kabin bawah. Kapal ini diketahui tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

Kasus lain terjadi pada 2 Mei 2024 ketika kapal pinisi Sea Safari VII terbakar di perairan Pulau Penga, Labuan Bajo. Sebanyak 33 orang berada di dalam kapal, sebagian mengalami luka bakar dan sesak napas, namun semuanya berhasil dievakuasi.

Kebakaran diduga akibat korsleting di ruang mesin dan kebocoran pipa BBM yang mengenai generator.

Sebelumnya, pada 10 September 2021, kapal pinisi KM Lexxy juga terbakar di perairan Manjarite, Komodo, Labuan Bajo.

Sebanyak 21 wisatawan dan kru selamat. Api diketahui berasal dari generator set (genset) yang berada di anjungan kapal.

Kebakaran juga menimpa KM Naraya di Pelabuhan Marina Labuan Bajo pada 23 September 2024. Peristiwa itu melibatkan sekitar 13 kru, semuanya selamat. Api diduga berasal dari mesin genset yang menyala, lalu merambat ke bagian belakang kapal.

Insiden terakhir pada tahun 2024 terjadi di Kapal Maluku Explorer yang sedang berlabuh di Pulau Monyet, salah satu destinasi wisata Labuan Bajo, pada 22 Desember 2024.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Saat itu, kapal sedang dalam tahap perbaikan. Kebakaran diduga akibat aktivitas pengelasan di dalam kapal.

Rangkaian peristiwa ini menunjukkan bahwa kebakaran kapal wisata di Labuan Bajo kerap berulang, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan wisatawan maupun kru kapal.

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News