Berita Manggarai Barat
Labuan Bajo Creative and Film Week 2025 Hadirkan Pengalaman Sinema Outdoor di Kawasan Mawatu
Kolaborasi Mawatu Labuan Bajo, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf), dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) membuka ruang
Penulis: Petrus Chrisantus Gonzales | Editor: Ricko Wawo
“Dengan menonton bersama di ruang publik yang inklusif seperti Mawatu, kami berharap masyarakat dapat menikmati film sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya tontonan, tetapi juga ruang temu dan dialog budaya. Melalui penyelenggaraan ini, kami ingin berkontribusi dalam membangun kesadaran bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki hubungan yang saling menguatkan,” ungkapnya.
Secara terpisah, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem kreatif dan budaya di Labuan Bajo.
“Film adalah bahasa universal yang mampu menyampaikan pesan budaya dan nilai-nilai lokal dengan cara yang menyentuh. Sinema Rakyat menjadi momentum untuk menumbuhkan budaya menonton sekaligus memperkuat identitas daerah melalui karya film,” ujar Marhen.
Festival yang berlangsung selama dua hari ini menargetkan 1.500 penonton dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua, anak-anak usia 6 tahun sampai 12 tahun, hingga wisatawan yang sedang berkunjung ke Labuan Bajo.
Harga tiket masuk (HTM) gratis, sehingga dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selain pemutaran film, festival ini juga akan menghadirkan partisipasi UMKM dan tenant lokal di area Mawatu sebagai bagian dari dukungan terhadap ekonomi kreatif.
Adapun film yang akan ditayangkan antara lain, Jumat (14/11/2025), film Tegar. Drama Indonesia karya sutradara Anggi Frisca (2022). Sabtu (15/11/ 2025), film Kaka Boss. Drama komedi Indonesia karya sutradara Arie Kriting (2024).
Mawatu Labuan Bajo sendiri saat ini sedang mempersiapkan kehadiran Cinema XXI, yang sekaligus menjadi Bioskop pertama di Pulau Flores diharapkan akan turut memperkaya daya tarik baru di Labuan Bajo, dan gelaran Sinema Rakyat sendiri menjadi triger dan momentum tumbuhnya budaya menonton di Labuan Bajo.
Dengan konsep yang inklusif dan penuh kolaborasi, sinema rakyat, Labuan Bajo Creative and Film Week 2025 diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Labuan Bajo sebagai pusat kegiatan kreatif dan film di wilayah timur Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPOLBF dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin dalam kegiatan ini. Semoga Sinema Rakyat menjadi langkah awal dari sinergi yang lebih luas di masa depan, sebuah gerakan bersama untuk memperkuat budaya menonton, menghargai karya, dan menumbuhkan kreativitas di tengah masyarakat,” tutup Heryanto. (moa)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/cinema-labuan-bajo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.