Dokter di RSUD Borong
Dokter Spesialis di RSUD Borong, Belum Terpenuhi, Masih Butuh Tujuh
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT masih membutuhkan tambahan dokter spesialis.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Hilarius Ninu
Ringkasan Berita:
- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT
- Masih membutuhkan tambahan dokter spesialis.
- Direktur RSUD Borong, dr Kresensia Nensy
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES.COM, BORONG----Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT masih membutuhkan tambahan dokter spesialis.
Direktur RSUD Borong, dr Kresensia Nensy, menyampaikan itu kepada TRIBUNFLORES.COM, Rabu 19 November 2025.
Dokter Kresensia menerangkan, jumlah dokter spesialis yang tersedia di RSUD Borong per bulan November 2025 sebanyak 12 orang dengan rincian spesialis anak 2 orang, spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kandungan) 2 orang, spesialis Bedah 2 orang, spesialis THT. KL 1 orang, spesialis penyakit dalam 1 orang, spesialis Patologi Klinik 1 orang dan pesialis Anestesi 1 orang yang saat ini berstatus pinjam dari RSUD Ruteng, Kabupaten Manggarai, Spesialis Neurologi 1 orang, dan Spesialis Radiologi 1 Orang ( PPDS)
Dokter Kresensia juga menerangkan, dengan kondisi dukungan sumber daya manusia (SDM) khususnya dokter spesialis yang ada,RSUD Borong masih kekurangan untuk Tahun 2026, karena untuk Tahun 2026 RSUD Borong akan melakukan pengembangan layanan menjadi RSUD layanan KJSU – KIA.
Baca juga: Puluhan Hektar Padi Petani di Poco Rii Manggarai Timur Diserang Penyakit
Untuk itu, terang dokter Kresensia, sehingga masih ada tujuh jenis dokter spesialis yang dibutuhkan untuk pemenuhan layanan KJSU–KIA yakni spesialis Anestesi dan Terapi Intensif, spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, spesialis Urologi, spesialis Bedah Saraf, spesialis Patologi Anatomi, spesialis Penyakit Dalam, spesialis Radiologi.
Dikatakan dokter Kresensia, penyebab belum tersedia dokter spesialis ini karena RSUD Borong merupakan salah satu RSUD yang masuk dalam kategori wilayah daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) sehingga untuk mendapatkan dan mendatangkan dokter Spesialis ke Manggarai Timur masih susah.
Dokter Kresensia juga mengungkapkan, anggaran untuk pembiayaan dokter spesialis masih berasal dari dana APBD, karena dana BLUD RSUD Borong belum memiliki kemampuan untuk membiayai dokter spesialis.
Dokter Kresensia juga mengatakan, pihak RSUD Borong juga telah melakukan berbagai upaya untuk mendatangkan dokter-dokter spesialis tersebut. Diantaranya melakukan kerjasama dengan universitas untuk pemenuhan dokter spesialis melalui Program Pendidikan dokter Spesialis Residen Akhir.
Namun dokter Kresensia, belum menerangkan terkait berapa jumlah dokter umum yang dibiayai Pemerintah dalam menempuh pendidikan dokter spesialis.
Selain itu, Pemerintah sudah memberikan rekomendasi kepada dokter umum yang merupakan putra-putri daerah untuk melanjutkan studi spesialis, setelah menyelesaikan studi dokter yang bersangkutan harus kembali ke Manggarai Timur (RSUD Borong). Dan juga RSUD Borong menginput rencana kebutuhan dokter spesialis pada aplikasi PGDS Kemenkes. (rob)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
| Puluhan Hektar Padi Petani di Poco Ri'i Manggarai Timur Diserang Penyakit |
|
|---|
| Global Citizenship of Indonesia, Terobosan Imigrasi Jawab Kewarganegaraan Ganda |
|
|---|
| Calo Tiket ETMC XXXIV Berkeliaran di Stadion Marilonga Ende, Tiket 10 Ribu Dijual 30 Ribu |
|
|---|
| BREAKING NEWS : Keuskupan Larantuka Bakal Miliki Uskup Baru Gantikan Mgr Fransiskus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Direktur-RSUD-Borong-dr-Kresensia-Nensy.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.