Berita Ngada

STIPER Flores Bajawa Dorong Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kurangi Ketergantungan Pupuk Kimia

Program Studi Agroteknologi Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa atau STIPER FB terus mendorong pemanfaatan pupuk organik sebagai alternatif

Penulis: Charles Abar | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
PRAKTIK-Mahasiswa Semester 1 Prodi Agroteknologi Stiper Flores Bajawa, meningkatkan kemampuan dasar dalam pembuatan pupuk organik di Kampus , Jumat 14 September 2025.   

Ringkasan Berita:
  • Program Studi Agroteknologi STIPER Flores Bajawa mendorong pemanfaatan pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia.
  • Kegiatan melibatkan 77 mahasiswa mata kuliah Pengantar Teknologi, dibimbing Ketua Prodi Agroteknologi, Umbu Hamakonda.
  • Bahan pupuk: jerami, kotoran ternak, daun gamal, ditambah inovasi kampus berupa pupuk cair “Bowuli Subur Makmur” sebagai pengganti EM4.

 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA — Program Studi Agroteknologi Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa atau STIPER FB terus mendorong pemanfaatan pupuk organik sebagai alternatif ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia.

Upaya itu salah satunya dilakukan melalui praktik pembuatan pupuk organik di Lahan Contoh Kampus C STIPER Flores Bajawa, Turekisa, Jumat (14/9/2025).

Kegiatan yang melibatkan 77 mahasiswa ini merupakan bagian dari mata kuliah Pengantar Teknologi. Mahasiswa dibimbing langsung oleh Ketua Prodi Agroteknologi, Umbu Hamakonda, STP., MT., untuk memahami proses pembuatan pupuk organik berbahan lokal.

Umbu menjelaskan, bahan yang digunakan tidak hanya berasal dari jerami, kotoran ternak, dan daun gamal, tetapi juga disempurnakan dengan produk olahan STIPER Flores Bajawa sendiri berupa pupuk organik cair “Bowuli Subur Makmur”. Pupuk cair ini menjadi inovasi kampus dan digunakan sebagai pengganti EM4 yang selama ini umum dipakai dalam proses fermentasi.

Baca juga: Humas Polda NTT Ungkap Kronologi Oknum Polisi Pukul Siswa SPN Kupang, Singgung Rokok 

 

“Praktik ini bertujuan agar mahasiswa memahami pembuatan pupuk organik yang dapat membantu petani menjaga keseimbangan lingkungan, bahan sangat mudah didapatkan” ujarnya.

Ia menambahkan, pupuk organik yang dibuat akan melalui fermentasi selama 14 hari sebelum digunakan di lahan praktik kampus.

“Pupuk organik ini berfungsi memperbaiki struktur tanah dan unsur hara,” katanya.

Umbu menegaskan, penggunaan pupuk organik sangat penting untuk menekan ketergantungan pada pupuk kimia, terutama saat membuka lahan baru yang membutuhkan pupuk dasar.

“Semua bahan dasar berasal dari alam sehingga dapat membantu praktikum mahasiswa maupun petani,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa berbagai inovasi terus dilakukan STIPER Flores Bajawa, terutama dalam mendorong sistem pertanian yang terintegrasi dengan memaksimalkan proses dari hulu hingga hilir.

“Kami mengupayakan sistem pertanian dari hulu ke hilir, dari pupuk organik yang mahasiswa buat akan digunakan di lahan pertanian kampus, ini kita mendorong 100 persen organik,” ungkapnya.

Selama praktik, mahasiswa terlihat sangat bersemangat dan antusias mengikuti seluruh tahapan, mulai dari proses pencampuran bahan hingga teknik penggunaan pupuk organik cair buatan kampus.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan mahasiswa, tetapi juga memperluas penerapan pupuk organik di kalangan petani sebagai langkah menuju pertanian berkelanjutan di Ngada. (Cha)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved