Unipa Maumere
Mahasiswa Agroteknologi Unipa Maumere Sulap limbah Serabut Kelapa Jadi Cocopeat dan Cocofiber
Kelapa (Cocos nucifera L.) sejak lama dikenal sebagai komoditas serba guna yang tumbuh subur hampir di seluruh wilayah Nusantara, termasuk di
Ringkasan Berita:
- Kelapa sebagai komoditas: Tumbuh subur di Nusantara, termasuk Sikka, dan menjadi penopang ekonomi masyarakat.
- April 2025: 150.000 ton kelapa kering dikirim tiap minggu ke Jawa via Pelabuhan Lorens Say Maumere.
- Data BPS 2024: Produksi kelapa Sikka 10.590 ton dari lahan 17.252 ha.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE – Kelapa (Cocos nucifera L.) sejak lama dikenal sebagai komoditas serba guna yang tumbuh subur hampir di seluruh wilayah Nusantara, termasuk di Kabupaten Sikka, NTT. Didukung iklim tropis, tanaman kelapa menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat setempat karena hampir seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan.
Merujuk pada salah satu media online yang dipublikasikan pada April 2025, tercatat setiap minggu sebanyak 150.000 ton kelapa kering dikirim ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Lorens Say Maumere. Jumlah tersebut merupakan gabungan hasil panen dari beberapa kabupaten di Pulau Flores, salah satunya Kabupaten Sikka.
Sayangnya, di Sikka sebagian besar petani masih menjual kelapa dalam bentuk gelondongan atau biji yang telah dipisahkan dari serabut. Buahnya dimanfaatkan untuk kopra atau minyak goreng, sedangkan serabut kelapanya dibiarkan menumpuk dan dianggap sebagai limbah.
Baca juga: Usai Melahirkan, IRT di Kupang NTT Diduga Bunuh Bayinya
Berdasarkan data BPS tahun 2024, Kabupaten Sikka menghasilkan 10.590 ton buah kelapa dari total lahan 17.252 hektar. Dari jumlah ini, diperkirakan terdapat 3.000–4.000 ton serabut kelapa yang tidak termanfaatkan, mengingat 1 buah kelapa mengandung sekitar 35 persen serabut atau setara 400 gram. Minimnya pengetahuan dan terbatasnya akses teknologi menjadi penyebab utama limbah ini tidak diolah menjadi produk bernilai.
Inovasi Pengolahan Limbah Serabut Kelapa
Serabut kelapa sebenarnya menyimpan potensi besar jika diolah dengan benar. Limbah ini dapat menghasilkan serat panjang, serat pendek, dan serbuk yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai produk bernilai ekonomis seperti tali, sikat, keset, matras, media tanam hidroponik, media tanaman anggrek, cocopot hingga ajir tanaman.
Proses pengolahannya mencakup beberapa tahapan:
* persiapan bahan dan alat
* penghancuran serabut menggunakan mesin
* penyaringan dan pemisahan serat dan serbuk
* fermentasi 7–14 hari menggunakan kalsium karbonat (CaCO₃)
* proses pengeringan
Dari proses ini dihasilkan tiga produk utama:
* cocofiber — serat panjang kasar
* bristle — serat pendek halus
* cocopeat — serbuk halus
Baik cocopeat maupun cocofiber sangat diminati sebagai media tanam karena memiliki sejumlah keunggulan:
1. Kemampuan menyerap air sangat tinggi — 1 kg cocopeat mampu menyerap hingga 16 liter air.
2. Mengandung unsur hara esensial, seperti Nitrogen, Kalium, Fosfor, C-Organik, Kalsium, Magnesium, dan Natrium.
3. Memiliki pH ideal untuk tanaman, yakni 5,8–6,5.
4. Ramah lingkungan.
5. Dapat terurai secara perlahan, sehingga bertahan lama sebagai media tanam.
Proses Pembelajaran Berbasis Produk
Melalui Program Studi Agroteknologi Fakultas Teknologi Pangan Pertanian dan Perikanan Universitas Nusa Nipa Maumere, para dosen dan mahasiswa menghadirkan inovasi pengolahan limbah serabut kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber.
Kegiatan ini merupakan output dari Mata Kuliah Media Non Tanah, yang dirancang menggunakan kurikulum Outcome Based Education (OBE). Mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga diarahkan untuk menghasilkan produk nyata dari setiap mata kuliah yang mereka program.
Proses pengolahan limbah serabut kelapa didukung oleh mesin pengolah serabut kelapa bantuan pendanaan dari KEMDIKTISAINTEK, yang memungkinkan mahasiswa memahami alur produksi secara langsung mulai dari penghancuran, penyaringan, pemisahan hingga fermentasi.
| KWI Umumkan Pengurus Baru Periode 2025-2028, Mgr Paulus Budi Kleden Wakil Ketua I |
|
|---|
| InJourney Airport Berbagi Lewat Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan |
|
|---|
| Renungan Hari Hari Ini Jumat 14 November 2025, Kesempatan untuk Membenahi Diri |
|
|---|
| Paspor Elektronik dengan Fitur Keamanan Terbaru Mulai Diterbitkan November 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/SULAP-PRODUK-KELAPA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.