Breaking News

Berita Sumba Timur

Kepala SMAN 3 Waingapu Dukung Pergub Atur Jam Belajar di Rumah Bersama Orang Tua

Kita sedang mengkaji rencana Pergub tentang jam belajar pelajar di rumah bersama orang tua,” kata Melki saat memimpin apel bersama ASN.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN
DAMPINGI SISWA - Kepala SMA Negeri 3 Waingapu di Sumba Timur, NTT, Juniaty Simanullang (berdiri) sementara mendampingi siswinya belajar bahasa Jepang dengan mahasiswa Jepang pada Senin (25/8/2025). Juniaty mendukung pergub soal orangtua wajib mendampingi anak belajar saat malam hari. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

TRIBUNFLORES.COM, WAINGAPU - Kepala SMA Negeri 3 Waingapu di Sumba Timur, NTT, Juniaty Simanullang mendukung terhadap rencana Gubernur NTT, Melki Laka Lena untuk menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang jam belajar bagi pelajar di rumah bersama orang tua.

Pada Senin (13/10), Gubernur Melki mengatakan pihaknya tengah mengkaji rencana tersebut.

“Pertama, kita sedang mengkaji rencana Pergub tentang jam belajar pelajar di rumah bersama orang tua,” kata Melki saat memimpin apel bersama ASN di halaman Kantor Gubernur NTT.

Ia menyebutkan, usulan itu dibicarakan setelah adanya pertemuan inspiratif bersama para kepala sekolah, pengawas, dan ketua OSIS di Pulau Sumba pekan lalu.

Baca juga: KONI Belu Resmi Dukung Melki Laka Lena Maju sebagai Calon Ketua Umum KONI NTT

 

“Saya hadir dalam pertemuan tersebut sebagai perwakilan kepala sekolah, yang langsung menyampaikan pernyataan dukungan sepenuhnya ada Pergub waktu belajar sebagai gerakan semesta di NTT dengan keluarga,” kata Juniaty kepada POS-KUPANG.COM, Senin (13/10/2025).

Ia mengatakan, di rumah pelajar diharapkan belajar kembali tentang literasi. Tentang membaca, menulis dan berhitung. Bahkan, kata dia, mereka belajar hingga bisa menulis kembali apa yang telah dibacanya hingga melahirkan opini kreatif.

Hal ini, lanjut dia, sudah dimulai dilakukan para pelajar di sekolahnya. Mereka telah menulis cerita rakyat Sumba yang digarap oleh sepuluh pelajar putri.

“Dengan menggiatkan literasi yang berdampak bukan hanya membaca. Tetapi bisa menulis kembali apa yang dibaca untuk bisa dijadikan cerita atau kumpulan opini kreatif. Sehingga suatu saat nanti melahirkan karya tulis bahkan jadi buku. Seperti kami sudah buat cerita rakyat Sumba yang ditulis 10 siswi,” ungkapnya.

Ia pun menjelaskan, upaya itu perlu diatur dengan waktu yang tepat. Menurutnya, waktu ideal bagi pelajar untuk belajar bersama orang tua di rumah adalah pukul 19.00-21.00 Wita.

“Hanya kalau bisa masalah waktunya jam 19.00-21.00 Wita dari Senin sampai Jumat. Sehingga ada waktu belajar yang bertanggung jawab bersama keluarga. Kalau sore, biasanya mereka masih membantu orang tua di pasar dan urus hewan peliharaan dan lainnya,” kata dia.

Sementara itu, pada hari Sabtu-nya, lanjut Juniaty, mereka dapat manfaatkan untuk bersosialisasi dengan masyarakat atau teman sebaya.

“Kemudian bersama keluarga ada perhatian perkembangan belajar anak-anaknya lagi pada Minggu malam untuk persiapan belajar hari Senin-nya,” jelasnya.

Dengan begitu, ungkap dia, pelajar tidak lagi pergi ke luar rumah untuk keperluan yang tidak jelas manfaatnya.

“Supaya siswa-siswi tidak ada keluar malam kaki kereta tanpa kejelasan,” tutupnya. (dim)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved