Berita NTT
Terlibat Dalam Festival IKM Pemprov NTT, Talent Lokal Mesti Diberi Ruang
Talent lokal asal Kabupaten Timor Tengah Utara yang tergabung dalam Band Pasif, Ertin Naif mengharapkan adanya wadah s
Ringkasan Berita:
- Festival Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mendapat apresiasi dari talent lokal seperti Band Pasif
- Wakil Bupati TTU, Kamillus Elu, juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT atas pelaksanaan festival di TTU.
- Ia menyoroti keberhasilan festival dalam menerbitkan 15 izin halal produk lokal dan memastikan 8 produk akan dipasarkan di NTT Mart.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Talent lokal asal Kabupaten Timor Tengah Utara yang tergabung dalam Band Pasif, Ertin Naif mengharapkan adanya wadah seperti Festival Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang diselenggarakan di Kabupaten TTU memberikan ruang kepada talent lokal di setiap kabupaten/kota khususnya di Kabupaten TTU untuk tampil.
Menurutnya, pihaknya mengerti lantaran pelaksanaan kegiatan Festival IKM perdana di Kabupaten TTU belum melibatkan talent-talent lokal. Hal ini berdampak juga pada pengunjung yang belum maksimal.
Ia juga menyampaikan terima kasih dengan keterlibatan mereka dalam Festival IKM tersebut. Meskipun demikian, dengan hadirnya lebih banyak talent lokal bisa membawa suasana berbeda terhadap event tersebut.
Baca juga: Hotmix Sudah 7,2 Kilometer, Laju Proyek Jalan Adonara Tak Melambat
"Mungkin ke depan flayernya dikeluarkan beberapa bulan sebelumnya dan dipersiapkan lebih matang lagi," ujarnya, pada penutupan Festival IKM Pemprov NTT di Kabupaten TTU, 1 November 2025.
Dikatakan Ertin, setiap event yang diselenggarakan di setiap kabupaten/kota semestinya memberikan kesempatan dan melibatkan talent lokal untuk unjuk gigi.
Dalam kesempatan itu, Band Pasif melibatkan sebanyak 6 personel yang tampil selama 3 hari pelaksanaan Festival IKM.
Sementara itu, Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Kamillus Elu menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah memilih Kabupaten TTU menjadi salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan Festival Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Menariknya, Festival IKM ini juga memfasilitasi pengurusan administrasi penerbitan label halal untuk ke NTT Mart.
Kamillus menilai, langkah atau ide cemerlang Pemerintah Provinsi NTT ini sangat luar biasa. Meskipun dilaksanakan hanya dalam kurun waktu 3 hari namun, sebanyak 15 izin halal produk lokal di Kabupaten TTU diterbitkan.
Dikatakan Kamillus, apabila Kabupaten TTU terpilih menjadi salah satu lokasi berarti ada sesuatu yang datang dari Kabupaten TTU. Sementara itu, sebanyak 8 produk yang ambil bagian dalam festival ini telah dipastikan akan memasarkan produknya di NTT Mart.
Meskipun berada di wilayah 3T, kata Kamillus, namun bukan berarti Kabupaten TTU tertinggal dalam banyak hal. Dengan demikian, pembenahan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia akan difokuskan agar masyarakat selalu produktif dalam menghasilkan karya asli daerah.
Menurutnya, terpilihnya Kabupaten TTU sebagai salah satu lokasi kegiatan tidak pernah terlepas dari kepercayaan, kepemimpinan yang melayani. Pemerintah Provinsi NTT melihat Kabupaten TTU sebagai daerah yang berkembang, sehingga menjadikan TTU sebagai salah satu tempat pilihan pelaksanaan kegiatan.
Hal-hal baik akan dilakukan oleh pemerintah daerah di Kabupaten TTU ke depan. Meskipun ada sejumlah kendala seperti infrastruktur yang menjadi tugas Pemda.
"Dan infrastruktur ini segera kita siapkan," ucapnya.
Saat ini, Kabupaten TTU sedang mempersiapkan kehadiran NTT Mart. Wadah ini akan menjadi ruang bagi pelaku UMKM dan produk lokal lainnya memasarkan hasil karya mereka.
Pemkab TTU berencana untuk mendorong agar 40 persen pengadaan barang dan jasa di daerah harus datang dari produk lokal. Hal ini berdasarkan Inpres nomor 15 tahun 2021.
"Kita TTU ini belum ada. Baru ada Snack pangan lokal, itu juga tidak setiap hari," ungkapnya.
NTT Mart ini menjadi wadah yang tepat hasil produk lokal milik masyarakat dipasarkan. Festival IKM juga menjadi ruang yang tepat bagi masyarakat untuk memasarkan hasil karya mereka.
Kamillus menyebut, dalam pertemuannya dengan Gubernur NTT beberapa waktu lalu, Gubernur telah menginisiasi untuk dikeluarkannya regulasi agar produk UMKM lokal bisa dipasarkan di swalayan-swalayan di Kabupaten TTU maupun di semua wilayah di NTT. Hal ini bertujuan agar UKM lokal juga bisa bertumbuh.
"Jangan kita bangga dengan produk dari luar. Kita juga punya produk lokal," pungkasnya. (bbr)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
| Hotmix Sudah 7,2 Kilometer, Laju Proyek Jalan Adonara Tak Melambat |
|
|---|
| Peserta JKN Kelas 3 di Ende Rasakan Pelayanan Setara, Bebas Biaya Tambahan |
|
|---|
| Antonius, Penjual 'Unu Tana Wolokoli': Dulu Pikul Keliling, Kini Bertahan di Tengah Badai Peminat |
|
|---|
| Bripka Antonius Frans, Sosok Polisi Humanis yang Menyulut Kedamaian Desa Petleng |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Band-Pasif.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.