Berita NTT

FKUB NTT Live In di Oeekam TTS, Membangun Kerukunan Umat Beragama Mulai dari Akar Rumput

FKUB NTT melakukan live in (tinggal bersama masyarakat) di Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten TTS, Jumat-Minggu (8-10) Oktobber 2021.

Editor: Egy Moa
ISTIMEWA/KIRIMAN ROMO DUS BONE
Romo Dus Bone, Pr dalam kegiatan Live In FKUB Provinsi NTT di Desa Oeekam, Amanuban Timur, TTS. 

TRIBUN FLORES.COM, OEEKAM -Forum Kerukunan Umat Beragama KUB(F) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelenggarakan kegiatan live in (tinggal bersama masyarakat) di Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sejak Jumat, 8 Oktober sampai dengan Minggu, 10 Oktober 2021.

Kegiatan yang berpusat di Paroki Hati Tersuci Maria Oeekam mengusung tema “Membangun Kerukunan Umat Beragama dari Akar Rumput”.

Dalam rilis yang dikirim kepada TRIBUN FLORES.COM, Selasa pagi 12 Oktober 2021, Sekretaris FKUB Provinsi Nusa Tenggara Timur, Romo Dus Bone, Pr mengatakan, hadir dalam kegiatan itu para utusan FKUB NTT dan FKUB TTS, para tokoh agama dan umat beragama, mulai dari Muslim, Katolik, hingga jemaat Kristen Protestan.

Kegiatan ini, kata Romo Dus Bone, bertujuan memupuk persahabatan antar umat beragama sehingga dapat mencapai suatu tatanan kehidupan yang rukun dan damai.

Baca juga: Gubernur NTT Kritisi Puan Maharani Baca Ikrar Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Tim beserta beberapa tokoh agama tiba di Desa Oeekam pada Jumat siang 8 Oktober 2021 disambut hangat masyarakat setempat.

Suasana kekeluargaan dan persaudaraan mewarnai acara pembukaan kegiatan yang berlansung pukul 18.30 Wita, Jumat 8 Oktober 2021.

Romo Dus Bone, Pr pose bersama anggota FKUB NTT dan FKUB TTS serta tokoh umat setempat.
Romo Dus Bone, Pr pose bersama anggota FKUB NTT dan FKUB TTS serta tokoh umat setempat. (ISTIMEWA/KIRIMAN ROMO DUS BONE)

Pada Sabtu 9 Oktober 2021, Anggota FKUB NTT Pendeta Yetti Leyloh, S.Th. M. Hum saat membawakan materi "Resolusi Konflik Menuju Perdamaian", menjelaskan tentang cara atau solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik atau masalah yang terjadi di tengah kehidupan umat beragama.

“Konflik sering terjadi di tengah keluarga dan masyarakat dengan berbagai jenis dan alasan. Tetapi bahwa dalam kehidupan manusia yang berakal budi, harus adanya penyelesaian konflik atau masalah menuju perdamaian,” kata Dosen Universitas Kristen Artha Wacana ( UKAW) Kupang ini.

Baca juga: Kunjungi NTT, Wamenag RI Ingatkan Vaksinasi, Moderasi Beragama dan Transformasi Digital

Pada kesempatan itu, Romo Dus Bone, Pr mewakili pimpinan FKUB Provinsi NTT mensosialisasikan tentang peran forum tersebut.

“Forum ini melakukan dialog dengan para pemuka agama dan tokoh masyarakat dan menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat,” kata Romo Dus Bone, Pr.

Romo Dus juga menyatakan adanya dialog yang harmonis antar semua pemeluk agama membuat tidak adanya konflik yang memecahkan persatuan dan kedamaian di tengah masyarakat.

Dalam kegiatan itu, peserta dilibatkan dalam sesi dialog atau tanya jawab serta sesi sharing atau berbagi.

Mereka menceritakan pengalaman-pengalaman yang memberikan inspirasi dan motivasi terlebih tentang kehidupan yang rukun di tengah keberagaman suku dan agama.

Baca juga: Forum Peduli Guru NTT Dorong Pengangkatan Guru Honor Tanpa Seleksi CPNS

Tanam pohon kerukunan

Kegiatan lain FKUB di Oeekam adalah menanam Pohon Kerukunan sebagai simbol persatuan dan kerukunan antar tokoh agama bersama semua umat.

Acara penanaman Pohon Kerukunan di Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten TTS
Acara penanaman Pohon Kerukunan di Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten TTS (ISTIMEWA/KIRIMAN ROMO DUS BONE)
Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved