Berita Ende
Yayasan Tananua Sasar 30 Desa di Ende Perkuat Ketahanan Pangan
Yayasan Tananua Flores berkomitmen memperkuat ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan menyasar 30 desa di Kabupaten Ende dalam tiga tahun.
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Oris Goti
TRIBUN FLORES.COM,ENDE-Yayasan Tananua Flores berkomitmen memperkuat ketahanan dan kelestarian lingkungan di Kabupaten Ende, Pulau Flores. Tujuannya, meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat, khususnya petani.
Sehubungan dengan itu Tananua, meluncurkan program yang akan dijalankan selama tiga tahun ke depan (2022 - 2024). Program dengan tema 'Penghidupan di Daerah Hulu Kabupaten Ende' ini menyasar 30 desa yang tersebar di 7 Kecamatan.
Direktur Yayasan Tananua, Bernardus Sambut menegaskan pengelolaan sumber daya alam mesti berbasis masyarakat dan lingkungan. Hal itu, lanjutnya, demi kesejahteraan masyarakat dan demi kelestarian lingkungan.
"Jadi program Tananua dalam bingkai visi ini," ujarnya dalam konferensi di Pantai Mbu'u, Kabupaten Ende, Rabu 22 Desember 2021.
Baca juga: Loka POM Ende Musnahkan Produk Ilegal Senilai Rp 867 Juta
Dia menjelaskan konsep program ini yakni uma (kebun), sa’o (rumah) dan rega (pasar). Tiga hal ini, berkaitan erat dengan rantai ekonomi, kesejahteraan petani dalam berbagai aspek.
Pembiayaan program ini, lanjutnya Tananua mendapatkan dukungan dana dari lembaga donor, Miserior Jerman. Lembaga ini telah bekerjasama dengan 60 negara di dunia dan di Indonesia ada 64 Organisasi termasuk Yayasan Tananua Flores.
Hieronimus Pala, salah satu pengurus inti Tananua, menjelaskan program terbaru Tananua menargetkan terwujudnya masyarakat petani yang mandiri, kokoh, sejahtera dan berkelanjutan
"Tujuan khusus dari program ini adalah penguatan ketahanan pangan, peningkatan derajat kesehatan dan kemampanan secara ekonomi," jelasnya.
Baca juga: 94 Warga Binaan Lapas Ende Terima Remisi Khusus Natal 2021
Dalam program ini Tananua ingin menambah jumlah petani dampingan, yakni dari 105 menjadi 150 petani.
"Rinciannnya 25 kelompok pemula, 75 kelompok madya dan 50 kelompok mandiri," kata Hironimus.
Dalam hubungan dengan kelestarian lingkungan, kata Hironimus, Petani akan diedukasi untuk mengunakan pupuk berbahan kimia yang justru merusak tanah.
Petani akan didorong mencintai dan melestarikan pangan lokal, untuk peningkatan gizi dan kesehatan serta penopamg ekonomi sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Terkait akses pasar, Hironimus, menjelaskan, meraka juga akan mendampingi petani agar bisa menembus pasar digital.