Tiga Tahun Beruntun Ende Raih Predikat Jelek Pelayanan Publik

Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM,Oris Goti

TRIBUN FLORES.COM,ENDE-Perwakilan Ombudsman RI, Provinsi NTT telah merilis kabupaten di NTT yang masuk zona merah atau meraih Predikat Kepatuhan Rendah dalam penyelenggaraan layanan standar pelayanan publik di tahun 2021.

Dari 22 kabupaten, sebanyak 13 kabupaten yang masuk zona merah, salah satunya Kabupaten Ende. Tahun ini menjadi tahun ketiga, Ende berada pada posisi jelek pelayanan publik.

Bupati Ende, Djafar Achmad, menanggapi penilaian itu mengaku masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam aspek pelayanan publik.

"Saya sadari betul, kita yang baik kan cuma dua, Dukcapil sama Kesehatan. Yah yang lain itu masih di bawah semua, zona merah terutama Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)," kata Bupati Djafar, di ruang kerjanya, Kamis 30 Desember 2021.

Baca juga: Bayar Jaksa Rp 125 Juta, Pimpinan DPRD Ende Tak Respon Panggilan Kejari Ende

Bupati Djafar mengatakaninfrastruktur di DPMPTSP jelek. Tahun tahun depan DPMPTSP akan mulai dilakukan pembenahan, mulai dari tata layanan, termasuk kinerjanya.

Bupati Djafar mengaku resah, sebab sudah tiga tahun berturut-turut, yakni sejak 2019, Kabupaten Ende 'jelek' dalam aspek pelayanan publik. "Sampai 2021 masih jelek, ini kebangetan sudah," ungkapnya.

Bupati Djafar menegaskan jika Ende mau lebih baik, maka butuh semangat pelayanan dan pengabdian yang tinggi dari semua aparat. Menurutnya, semua kerja - kerja pemerintah sejatinya sudah tersistem, hanya saja lemah dalam dokumentasi.

Sehubungan dengan upaya peningkatan pelayanan, kata Bupati Djafar, Pemda Ende kini sedang menjalin kerja sama dengan Pemda Sumedang untuk menerapkan program Smart City.

"Mereka (Pemda Sumedang) yang terbaik tingkat nasional untuk Smart City," ungkapnya. Bupati menargetkan, Maret 2022, Kabupaten Ende sudah mulai menerapkan Smart City.

Berita Ende lainnya