Berita Lembata

Bupati Lembata Minta Pelaku Eksplore Budaya Harus Masyarakat Adat, Ajak Warga Jaga Alam & Budaya

Menurut dia, masyarakat, komunitas adat dan sanggar-sanggar seni adalah pelaku dari acara eksplore budaya Lembata. Pemerintah daerah hanya fasilitasi.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
RAKOR - Suasana Rapat koordinasi bersama panitia Eksplore Budaya Lembata di Aula Kantor Bupati Lembata, Selasa, 18 Januari 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menyebutkan kegiatan eksplorasi budaya Lembata berasal dari masyarakat, bukan program yang turun dari pemerintah itu sendiri.

"Kita coba menggali informasi dari masyarakat dan ini ide yang muncul dari masyarakat kita. Nilai-nilai yang lenggang ini yang mau kita angkat kembali," ungkap Bupati Thomas saat rapat koordinasi bersama panitia di Aula Kantor Bupati Lembata, Selasa, 18 Januari 2022.

Menurut dia, masyarakat, komunitas adat dan sanggar-sanggar seni adalah pelaku dari acara eksplore budaya Lembata. Pemerintah daerah hanya memfasilitasi.

Di samping itu, pihaknya berupaya meminimalisasi acara eksplore budaya Lembata dari pengaruh luar.

Baca juga: Januari 2022, Polisi Tangani 61 Kasus Lakalantas di Sikka

 

 

Dia ingin acara budaya ini didominasi oleh masyarakat dan tetap mempertahankan keaslian dari setiap atraksi budaya yang ditampilkan.

Lebih jauh, dia mengatakan tujuan jangka panjang dari eksplore budaya ialah program ini mampu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk jadi muatan lokal di sekolah atau ditulis dalam buku menjadi muatan nasional.

"Karena nilai-nilai dalam budaya di Lembata bisa berlaku di seluruh Indonesia," tandasnya.

Roh utama dari kegiatan ini menurutnya adalah untuk mengangkat nilai-nilai yang luntur di tengah masyarakat.

Bupati Thomas mengajak masyarakat untuk hidup selaras alam atau berdamai dengan alam.

Baca juga: 7 Kasus Baru Covid-19 di Matim, Jubir: Yang Meninggal Itu Belum Dipastikan Covid-19

"Hari-hari ini terjadi banjir bandang di mana-mana, erupsi gunung, terjadi longsoran, gelombang pasang, pertanyaannya, apakah kita sudah hidup selaras alam atau berperang lawan alam. Pohon sudah kita tebang, batu kita sudah ambil, di laut juga, bakau sudah ditebang. Saya minta mari kita hidup selaras alam, berdamai dengan alam. Yang kita lakukan ini untuk anak cucu kita," tegasnya.

Acara eksplore budaya Lembata akan digelar pada 7 Februari-7 Maret 2022 di 10 titik di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Lembata.

Berita Lembata Lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved