Berita Lembata
Kornelia Penate Pimpin Tim Penyusun Renkon Ancaman Erupsi Ile Lewotolok Lembata
Kornelia Penate terpilih aklamasi sebagai Ketua Tim Penyusun Rencana Kontijensi Ancaman Erupsi Ile Lewotolok, Rabu, 2 Februari 2022.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Kornelia Penate terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Tim Penyusun Rencana Kontijensi Ancaman Erupsi Ile Lewotolok, Rabu, 2 Februari 2022.
Pemilihan ini dilakukan dalam lokakarya Pemutakhiran Dokumen Rencana Kontijensi (Renkon) Bencana Kabupaten Lembata dilaksanakan ayasan Plan Internasional Indonesia di Hotel Palm Lewoleba.
Setelajh erpilih, Kornelia juga menetapkan sejumlah anggota tim kerja yang akan bersama menyusun dokumen rencana kontijensi hingga Juni 2022. Tim kerja tersebut berasal dari unsur pemerintah daerah, Forum Pengurangan Risiko Bencana, relawan, TNI, Polri, media, koperasi, dan lembaga swadaya masyarakat.
Kornelia mengatakan rencana kontijensi bencana berisi pembagian peran masing-masing stakeholder saat masa tanggap darurat bencana erupsi Ile Lewotolok.
Selain itu, di dalam dokumen renkon juga tersedia perkiraan ancaman bencana dan semua kebutuhan dalam penanggulangan bencana alam.
Baca juga: Ketua Komisi III DPRD Lembata Sesalkan Kadis Tidak Hadiri Rekon Bencana
"Ini rencana kesiapsiagaan bencana. Yang sudah direncanakan itu yang kita buat, nanti," kata Kornelia.
Menurut dia, dokumen renkon pernah disusun pada tahun 2012. Namun sayang, dokumen tersebut tidak pernah disahkan sampai dengan saat ini.
"Kita minta pemerintah untuk jadikan ini dokumen renkon," tambahnya.
Setelah dokumen renkon dibuat, pihaknya akan melakukan simulasi berdasarkan pembagian peran yang sudah disusun di dalam dokumen. Simulasi tingkat kabupaten sendiri rencananya dilakukan pada tanggal 26 April 2022.
Baca juga: Terdakwa Kasus Awalolong Lembata Serahkan Uang Pengganti Rp 236 Juta
"Supaya saat bencana kita tidak saling tunggu, karena sudah ada pembagian peran masing-masing. Selama ini masih tumpang tindih," katanya.
Kornelia mengatakan Yayasan Plan Internasional Indonesia sebagai inisiator telah membuat sebuah langkah maju dalam penanggulangan bencana di Lembata.
Program Implementation Area Manajer Yayasan Plan Internasional Indonesia di Lembata, Erlina Dangu, menambahkan Kabupaten Lembata rentan terhadap bencana alam. Namun, sampai sekarang belum ada dokumen rencana kontijensi bencana di Lembata.
"Ini penting sebagai panduan bersama supaya semua pihak tahu posisinya di mana. Jadi tidak ada saling tumpang tindih dan komunikasi berjalan baik," kata Erlina.
Baca juga: Gabriel Bala Warat Ungkap Alasan Warga Lembata Belum Terima Vaksin Booster
"Selama ini kita tidak dipandu rencana kontijensi supaya siapa melakukan apa dan untuk apa. Bencana kemarin kelihatan pola komunikasi belum baik dan ada ego sektoral baik di LSM dan pemerintah. Lalu klasterisasi juga belum berjalan baik," paparnya.
Katanya, tim penyusun dokumen renkon ancaman erupsi Ile Lewotolok akan bekerja tuntas sampai pada pengesahan dokumen pada Juni 2022.