Anggota DPRD Sikka Mengamuk

Anggota DPRD 'Mengamuk' di Ruang Kula Babong, Ini Kata Ketua DPRD Sikka

Dia ditahan karena hendak mengejar dan menghampiri Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dalam keadaan emosi.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-VIDEO VIRAL
SIDANG - Suasana di ruang Kula Babong DPRD Sikka Kota Maumere, Kamis 17 Februari 2022. 

Sementara itu, Philips Fransiskus menjelaskan bahwa kalimat yang dilontarkan bupati Sikka tidak etis dan dirinya meminta untuk klarifikasi.

"Itu DPRD selalu begitu, kayak anak-anak, mulut besar, menang ribut baru saya yang disalahkan. Eh saya kaget, siapa yang omong, saya balik ternyata bupati. Saya ikut dia keluar. Saya bilang, pa Bupati kenapa omong begitu, dia bilang, eh pa Philip kamu mau lawan saya, mari sudah, sambil kepalkan tangan, dihadapan semua. Saya bilang, pa bupati tunggu, saya panggil teman-teman,"ujarnya.

Ia menyebutkan ia mengikut Bupati dari belakang itu untuk meminta klarifikasi bupati terkait pernyatan yang menyebutkan DPRD sama seperti anak kecil menyelesaikan masalah dengan ribut.

"Saya beritahu dia bahwa ini dinamika di internal kami. Ini pribadi lepas pribadi. Yang saya tidak puas, ini adalah lembaga DPRD dan kalau menilai saya kira tidak tepat. Momen tadi itu tidak katakan kami kanak-kanak. Bahwa dinamika itu adalah wajar, karena berebutan AKD itu ada dinamika, saya ikut sampai dimobil, yang lebih kaget lagi reaksi dia lebih heboh lagi,sampai dia kepalkan tangan,"ujarnya.

Sementara itu, Us Bapa menjelaskan hari ini DPRD Sikka menggelar rapat paripurna yaitu penetapan AKD DPRD Sikka. Karena tata tertib DPRD, setiap dua setengah tahun itu AKD DPRD dapat di ganti atau diubah sesuai usulan dari fraksi-fraksi.

"Saya kira dinamika di DPRD ini selalu biasa antara pimpinan DPRD dan anggota termasuk saat rapat tadi. Ada yang interupsi, ada yang celah. itu pimpinan dan kami dua wakil itu kami harus melayani dan itu lazim dan terbiasa di ruan Kula Babong. Tadi memang agak beda saya lihat. Kami bertiga pimpinan bersama Bupati dan wakil bupati. Pada saat ada interupsi dari Fraksi PDIP Perjuangan, menyampaikan waktu, dua setengah tahun ini, bahwa ketua sudah menjelaskan, bahwa kita sudah sepakati di Banmus, dihitung sesuai dengan bulan, tepatnya bulan Februari 2022 ini sudah genap dua stengah tahun, kita melakukan roling AKD DPRD dan itu ditegaskan lagi oleh pa Philips, sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati itu, saya kira lazim. Semerta-merta Bupati yang disamping ketua DPRD ini bereaksi, reaksi itu saya lihat, karena samping saya. Lawan-lawan, saya bilang lawan apa, kami disini kan biasa begini antar pimpinan dan anggota, tapi saya sampaikan kepada pa ketua, pa ketua ini keputusan kita bersama dan lanjutkan,"ujarnya.

Ia mengaku kaget karena Bupati ikut-ikutan bereaksi. Sementara reaksi dari anggota DPRD biasa.

"Reaksi dari pa Soni suara besar, pa Soni sudah biasa, tapi kok seperti dia kompor-komporin, lawan-lawan saja dan dia juga berdiri, dia berdiri disamping anggota, seperti jagoan, dia berdiri,ah bupati kok ikut campur yang begitu,"ujarnya.

"Lawan kita DPRD masa kalah, kita masa takut dengan bupati, maka saya teriak bupati, bupati ada apa, berani apa dia, kita kalau biasa, berani ya kita berani,"ujarnya.

Berita Maumere Lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved