Berita Ende
Lapas Ende Teken MoU Kembangkan TOSS, Bupati Djafar Beri Apresiasi
Antonius Jawa Gili, Kepala Lapas Ende sangat berharap ke Lapas Ende bisa jadi center TOSS di Ende.
lihat foto
Kreativitas Warga Binaan Lapas Ende, tercermin pada wajah Lembaga yang bersih, nyaman dan asri.
"Ini taman, bunga, gambar, lukisan, sayur-sayuran, tanaman obat-obatan mereka (Warga Binaan) yang buat sendiri. Mereka kerjakan dengan tulus," kata Antonius.
Tidak hanya itu, dalam rangkaian acara penandatanganan MoU, Warga Binaan juga unjuk kebolehan mereka dalam bidang seni tari. Di hadapan Bupati Djafar, mereka menampilkan tarian Jeku Jana dan Keti Are atau Tari Panen, tarian tradisional Kabupaten Ende.
Hal tersebut di atas, sekaligus menepis anggapan atau stigma bahwa Warga Binaan atau yang dulu lebih akrab disebut Narapidana, menakutkan.
Baca juga: Makin Bringas, Serangan Susulan KKB Hambat Evakuasi Korban Penembakan di Kabupaten Puncak Papua
Antonius menilai TOSS dan Bank Sampah tidak hanya solusi atas masalah sampah tetapi juga memberdayakan secara ekonomi. "Karena ini kita tidak bicara soal memindahkan sampah tetapi bagaimana sampah itu punya nilai ekonomis," kata Antonius.
CEO, Startup Company Comestoarra.com, Arief Noerhidayat mengatakan, pihaknya sudah berkeliling di desa - desa di Kabupaten Ende untuk edukasi TOSS. "Dari 255 desa, sudah 50 persenlah sasaran sosialisasi dan juga beberapa komunitas," kata Arief.
Arief berharap pemerintah Kabupaten Ende, masyarakat, instansi, komunitas di Ende ke depan serius kembangkan TOSS karena TOSS memberikan banyak manfaat.
Umar Hamdan Ketua ACIL Ende, berkomitmen Ende menjadi kabupaten terbersih di Indonesia. Menurutnya, hal ini tidak sulit jika semua mau bergerak bersama.
Dia katakan momen Hari Peduli Sampah Nasional dengan tema 'Kelola Sampah dan Bangun Proklim' mestinya menjadi motivasi besar untuk peduli terhadap lingkungan.
