Berita Manggarai Barat
Februari 2022, Ada 2 Kasus Dugaan Bunuh Diri di Manggarai Barat
Setelah menerima telepon dari orang tuanya, korban lalu keluar dari asrama dan menangis di samping aula sekolah.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Gecio Viana
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Sebanyak 2 kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Manggarai Barat dalam bulan Februari 2022.
Berdasarkan data yang dihimpun TRIBUNFLORES.COM, kasus bunuh diri pertama terjadi pada 16 Februari 2022.
Korban dalam kasus ini merupakan siswa SMAK St Klaus Werang berinisial VK (16).
Kasat Reskrim Polres Mabar, Iptu Yoga Dharma Susanto mengatakan, setelah melakukan olah TKP, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Werang untuk dilakukan Visum Ed Repertum (VER).
Baca juga: Bantuan Sembako Kemensos RI Disalurkan di Kecamatan Wolowae
Dari hasil VER yang dilakukan pihak medis Puskesmas Werang, dr.Maria N.E.B menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan luar, penyebab kematian korban murni karena gantung diri.
Hal tersebut diperkuat karena tim medis tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Pada saat melakukan visum pihak keluarga korban juga turut ikut menyaksikan,” tuturnya.
Terkait kronologi kejadian, Kasat Reskrim menjelaskan pada Selasa 15 Februari 2022, sekira pukul 22.15 Wita, pembina asrama putra SMAK St Klaus Werang, Naldi Jehanu menelepon bapak korban untuk memberitahukan, korban ada masalah di sekolah.
Selanjutnya, pihak sekolah meminta orang tua korban untuk datang ke kolah pada Rabu 16 Februari 2022, selanjutnya orang tua korban meminta kepada Naldi Jehanu untuk bebicara via telpon dengan korban.
Setelah menerima telepon dari orang tuanya, korban lalu keluar dari asrama dan menangis di samping aula sekolah.
Melihat hal tersebut tiga orang teman korban mengikuti korban dan mengajak korban untuk kembali ke asrama.
Sekira pukul 00.00 Wita, tutur Kasat Reskrim, seorang siswa AE (16), hendak ke WC sekolah untuk buang air kecil dan menemukan korban dalam keadaan tergantung di pintu kamar asrama.
Baca juga: Dinkes Manggarai Timur Beri Pengobatan Untuk Anastasia dan Maria
Atas kejadian tersebut Pembina Murid, Romo Rikard memberikan informasi kepada anggota Polsek Sano Nggoang.
Selanjutnya, anggota Polsek Sano Nggoang langsung terjun ke lokasi kejadian untuk mengamankan TKP, sambil menunggu tim Identifikasi Polres Mabar.
Kapolsek Sano Nggoang, Iptu Wayan Merta menjelaskan, pihak keluarga menerima peristiwa kematian tersebut yang ditandai dengan pembuatan surat pernyataan.
Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut dan menganggap peristiwa itu sebagai musibah dan tidak akan menuntut secara hukum dikemudian hari.
“Korban telah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan dikampung halamannya di Kabupaten Manggarai,” tutup Kapolsek Sano Nggoang, Iptu Wayan Merta.
Kasus Baru
Kasus bunuh diri kedua di Kabupaten Mabar terjadi pada Kamis 24 Februari 2022.
Seorang pemuda KDR (20), warga Kecamatan Lembor, Kabupaten Mabar, diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam kamar tidurnya.
Jenazah KDR pertama kali ditemukan ayahnya, KB (58) yang curiga karena KDR tak kunjung keluar dari kamar tidur pada pukul 07.00 Wita
Padahal, sekitar pukul 06.00 Wita, KDR sempat bangun dari tidur dam meminta adik kandungnya untuk membawahkan air minum.
Baca juga: BREAKING NEWS : Usai Minta Air Minum, Pemuda di Manggarai Barat Ditemukan Tewas dalam Kamar
"Bapak kandung korban memanggil korban untuk bangun, namun tidak ada jawaban dari dalam kamar korban dan bapak kandung korban mencoba untuk membuka pintu kamar dan menemukan korban dalam posisi tergantung di atas kayu bantalan plafon rumah menggunakan kain atau sarung milik korban," kata Kapolres Mabar, AKBP Felli Hermanto melalui Kasat Reskrim, Iptu Yoga Dharma Susanto.
Setelah melihat kejadian tersebut, lanjut Kasat Reskrim, KB berteriak dan memanggil ibu kandung korban dan bapak kecil korban untuk menurunkan korban.
Selanjutnya, pihak keluarga membawa korban ke IGD Puskesmas Wae Nakeng guna mendapatkan pertolongan medis, pada saat korban tiba di IGD puskesmas wae Nakeng korban lansung di periksa oleh tim medis yang dipimpin oleh dr. Eufenia Febriosa Hubung.
Namun sayang, korban saat itu dinyatakan telah meninggal dunia.
Iptu Yoga menuturkan, pada hari sebelumnya, Rabu 23 Februari 2022, korban dari Labuan Bajo kembali ke rumahnya.
Korban disambut orang tuanya, bapak korban menyuruh ibu kandung korban untuk membuat kopi untuk korban, namun korban enggan meminum kopi.
Selanjutnya, sang ayah menasehati korban agar tidak lagi ke Labuan Bajo dan menyarankan untuk tinggal di rumah, namun anjuran tersebut tidak dijawab korban.
"Pada saat korban hendak tidur korban berpesan agar korban tidur sendiri dan tidak mau tidur dengan bapaknya, alasannya bahwa korban baru sampai dari Labuan jangan sampai korban kena Covid-19," jelasnya.
Usai mendapatkan laporan kejadian tersebut, Anggota Polsek Lembor yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Lembor, Bripka Suharman Nasrulah.
Baca juga: BREAKING NEWS: Prajurit Kebanggaan Lanal Maumere Sikka Tutup Usia
Pihak kepolisian langsung mendatangi rumah korban dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Ditemukan di TKP Baju kaos warna hitam milik korban, cela jeans panjang warna biru dimana terdapat kotoran manusia pada bagian dalam celana korban dan 1 lembar kain atau sarung songke milik korban, dan pada leher korban terdapat bekas lilitan kain," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan penyelidikan, kematian korban diduga bunuh diri dan pihak keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah dan mengikhlaskan kematian korban, serta tidak menuntut untuk diproses secara hukum yang berlaku.
"Korban juga dikenal di tengah Keluarga dan di tengah masyarakat sebagai orang yang pendiam," katanya.
Lebih lanjut, saat ini jenazah korban sudah disemayamkan di rumah duka. (*).