Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini, Orang-orang Seperti Itulah yang Empunya Kerajaan Allah
Tema: Orang-Orang Seperti Itulah Yang Empunya Kerajaan Allah! Markus 10: 13 – 16
Oleh: Pater Fredy Jehadin,SVD
TRIBUNFLORES.COM - Simak renungan Katolik hari ini, pekan biasa VII, Sabtu, 26 Februari 2022
Bacaan pertama, Yakobus 5: 13 - 20, Injil Markus 10: 13 - 16
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-muridNya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tanganNya atas mereka Ia memberkati mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Apa yang Dipersatukan Allah, Janganlah Diceraikan oleh Manusia
SIRAMAN ROHANI
Tema: Orang-Orang Seperti Itulah Yang Empunya Kerajaan Allah! Markus 10: 13 – 16
Saudara-saudari, ada suatu paroki yang setiap Hari Minggu penuh dengan anak anak sehingga membuat kagum orang luar yang berkunjung ke paroki tersebut. Bahkan setiap sore hari, selalu banyak anak yang berkumpul di halaman gereja atau di aula paroki.
Suasana nya ramai, meriah dan sungguh menggembirakan. Selidik punya selidik ternyata kedua pastor yang memegang paroki ini sangat mencintai anak anak. Mereka senang dan dekat dengan anak anak.
Mereka tidak marah bila gereja dipenuhi anak anak, meski suasana nya menjadi tidak khusyuk. Bahkan pada saat perayaan Ekaristi , anak anak dibiarkan datang mendekat altar dan duduk mengelilingi altar. Kedua pastor juga suka bersama anak anak di aula, dipelataran gereja.
Para pastor terkadang ikut bermain , ikut bersepeda bersama anak anak. Waktu kita bertanya kepada kedua pastor itu mengapa hal itu dilakukan, mereka menjawab. “Bukankah Yesus sendiri mengajari kita agar kita dekat dengan anak anak? Yesus berkata : Biarlah anak anak datang kepada-Ku, jangan dihalangi “ Pastor itu ternyata mau mencoba semangat Yesus sendiri yang dekat dengan anak anak.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Pemberian yang Tulus dan Penuh Kasih Selalu Diperhitungkan Tuhan
Dengan dekat pada anak anak, pastor itu ingin membawa kasih Yesus sehingga anak anak merasakan kasih Tuhan lewat perhatian mereka. Anak anak dalam kisah ini dapat juga diartikan sebagai orang orang kecil, yang tidak berdaya, orang miskin dan papa, orang yang disisihkan oleh masyarakat sekitarnya.
Tetapi kalau kita perhatikan reaksi para murid Kristus dalam Injil-Nya hari ini, mereka memarahi orang-orang yang membawa anak-anak itu kepada Yesus. Para murid Yesus membuat klasifikasi khusus menyangkut yang boleh dan tidak boleh bertemu dengan Yesus.
Saudara-saudari, betapa sering orang dewasa melihat anak-anak indentik dengan kelemahan, ketidak-mampuan berbuat sesuatu dan karenanya tidak bisa diandalkan. Dalam beberapa hal, penilaian tersebut bisa benar, tapi tidak semua penilaian itu tepat.
Ada ciri-ciri lain yang melekat dalam diri anak-anak, yakni: ketergantungannya kepada orangtua atau dewasa, kejujuran, kesetiaan, dan kepolosannya. Ciri-ciri ini identik dengan keunikan dan keistimewaan anak-anak. Rupa-rupanya Yesus telah melihat ciri-ciri kedua. Ia mengharapkan para murid-Nya pun istimewa karena memiliki ciri-ciri itu. Kerajaan Allah akan dirasakan oleh para murid-Nya apabila mereka hanya menggantungkan diri mereka kepada Allah.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Tidak Ada Alasan Menolak Orang yang Berbuat Baik untuk Sesama
Allah menjadi satu-satunya raja dan pemimpin mereka. Kerajaan Allah juga terbuka bagi para murid apabila mereka hidup dalam kejujuran, kesucian, dan kesetiaan kepada Allah. Ajakan Yesus kepada para murid-Nya adalah ajakan kepada kita juga. Marilah kita percayakan hidup kita kepada Allah, hidup suci, dan berlaku setia kepada-Nya.
Marilah saudara-saudari, bersama Bunda Maria kita berdoa: Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia, rendah hati, jujur dan selalu merasa bergantung pada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.