Berita Maumere

Kisah Perempuan Kakak Beradik di Sikka, Tinggal di Rumah Reot, Hidup Harap Belas Kasihan Tetangga

Mereka, sudah puluhan tahun menempati rumah tak layak huni itu dengan mengandalkan bantuan tetangga untuk makan dan minuman.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
TINGGAL- Tiga perempuan asal Sikka, sudah 36 tahun menjalani hidup di rumah tak layak huni dengan mengandalkan bantuan tetangga dalam hal makanan dan minuman. Mereka tinggal di RT 01 RW 01,Dusun Maulo'o Timur, Desa Mbengu, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Minggu 27 Februari 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Dua orang perempuan kakak beradik asal Dusun Maulo'o Timur, Desa Mbengu, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka tinggal di rumah reot. .

Mereka, sudah puluhan tahun menempati rumah tak layak huni itu dengan mengandalkan bantuan tetangga untuk makan dan minuman.

Mereka adalah Bernadeta Betu (71) dalam kondisi tak bisa berjalan alias lumpuh, Agnes Soka (67) menjanda 10 tahun dan sakit sakitan.

Mereka juga tinggal dengan Maria Nona Nde'o (35) anak kandung dari Bernadeta. Kondisi Maria tak bisa melihat.

TRIBUNFLORES.COM menyambangi kediaman mereka, Minggu 27 Februari 2022 siang.

Baca juga: Pemilik PT. Putra Unggul Perintahkan ABK Bawa Kapal Bantuan DKP NTT ke Sikka dan Flotim

 

Gubuk yang mereka tempati saat ini sudah berusia 25 tahun lebih. Berukuran 4 x 6, berdinding bambu, atap teras rumah, ditopang dengan satu tiang. Dindingnya berlubang dan ditambal dengan seng bekas.

Jendela gubukpun sudah reot, jika hujan, pasti akan bocor dari atap maupun dinding.

Tiga perempuan tua saat berada digubuk
RUMAH - Tiga perempuan tua saat berada digubuk mereka di Desa Mbengu Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Minggu 27 Februari 2022.

Kondisi dapurnyapun sudah roboh karena penopangnya sudah hancur.

Sejumlah tetangga mengaku sangat prihatin dengan kondisi mereka.

Warga setempat, Emilia Boko (40), mengaku sebagai tetangga sudah belasan tahun ia menyaksikan betapa sulitnya 3 orang perempuan menjalani kehidupan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Warga Reo Manggarai Tewas Usai Tenggelam di Bendungan Mata Wae, Ini Kronologinya

Ia mengaku turut memberi bantuan pada ketiga orang tersebut dan sebagai tetangga ia selalu menolong mereka.

"Kasian sekali mereka ini pak, tiap kali hujan mereka harus lari dan berteduh di rumah tetangga, makanan biasa kami kasih, mereka sudah tua-tua tapi harus bersusah payah cari hidup kerja untuk orang supaya dapat makan hanya untuk sehari saja, bahkan itu tidak cukup, nenek Betu, kaki tidak bisaa berjalan, mama Ini menjanda dan sakit-sakitan, Linda tidak bisa melihat, kasian mereka, cukup bangun rumah saja, setidaknya mereka bisa nyaman tinggal di rumah ini tanpa mengungsi tiap kali hujan," ungkapnya.

Warga lainnya, Bernadeta Bei (35), mengungkapkan keprihatinannya melihat ketiga orang itu.

"Saya sudah tinggal di sini bersama mereka, kasian sekali, rumah ini sangat tidak layak pak, mereka seharusnya menikmati masa tua mereka tanpa harus cari kerja di orang untuk makan, kasian sekali pak, cukup bangun rumah saja,"ujarnya.

Sementara itu, Alfred Mere, Duta Kemanusiaan Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) NTT, juga mengharapkan kiranya pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi, maupun pusat dapat membuka mata, memberi bantuan setidaknya membangun rumah.

Baca juga: Kapal Bantuan DKP NTT Tenggelam di Perairan Flores Timur, Satu  ABK Belum Ditemukan

Selain itu agar dapat memberikan pelatihan untuk Linda dalam hal mencari uang lewat produk kerajinan tangan atau pekerjaan lain.

"Saya hanya berharap kiranya pemerintah dapat buka mata, mereka ini sudah berumur, ada yang tidak bisa berjalan, tidak bisa melihat, bahkan sakit-sakitan, untuk memberikan bantuan kepada mereka," katanya.

Kakak Beradik tinggal di Gubuk Reot
SANTAI - Tiga perempuan kakak beradik saat bersantai di rumah mereka Desa Mbengu Kecamatan Paga Kabupaten Sikka, Minggu 27 Februari 2022.

Alfred Mere, mengungkapkan selama ini mereka hidup dari bantuan tetangga, rumah ini dibangun puluhan tahun lalu dari dana bantuan Dinas Nakertrans Provinsi NTT, bantuan abrasi.

Dapurnya sudah roboh dan lenyap, dindingnya ditambal dengan seng bekas, suami dari Agnes Soka (67) sudah meninggal belasan tahun lalu, ia melahirkan seorang anak dan kini tinggal di Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Banyak warga sekitar yang mengungkapkan keprihatinannya, mereka mengharapkan bantuan dari orang lain untuk ketiga orang itu.

Sementara itu, Agnes Soka mengungkapkan ketakutannya tinggal di rumah tersebut.

"Kalau hujan kami pasti harus lari, rumah yang begini kami takut, jangan sampai roboh, dan kami didalam pasti kami mati, susah sekali pak, harus cari kerja cuci orang punya baju, kerja di orang punya kebun, itupun tidak cukup, kami ini sudah tua, untung ada tetangga bisa bantu kami kasih makanan," ujarnya. (Cr1).

Berita Maumere Lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved