Berita Kota Kupang
Surat Gembala Puasa 2022 Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang
Waktu pemulihan khusus ini adalah anugerah kebaikan Tuhan. Kita menerima masa ini dengan gembira dan penuh syukur.
TRIBUNFLORES.COM - Berikut ini adalah Surat Gembala puasa 2022 dari Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.
Salam dalam kasih Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita!
Saudara-saudari terkasih,
Masa liturgis khusus, masa puasa, tiba kembali. Perjalanan hidup kita seakan-akan didaur-ulang dalam bingkai panggilan hidup iman. Kita masuk kembali dalam kesadaran baru bahwa hidup kita perlu melakukan perbaikan dan pembaruan.
Di tengah pelbagai keprihatinan dan kesulitan, kita tetap berjuang untuk menjadi orang beriman yang baik. Kita menyadari lagi bahwa perjalanan hidup ini perlu menumbuhkan kembali hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Rabu Abu, Jalankanlah Masa Retreat Agung Dengan Baik
Waktu pemulihan khusus ini adalah anugerah kebaikan Tuhan. Kita menerima masa ini dengan gembira dan penuh syukur.
Perjalanan masa puasa tahun ini mendapat bantuan sorotan tema, "Memulihkan kehidupan: sehat sejahtera", menuju lingkungan hidup yang seimbang dalam keadilan dan perdamaian.
Lingkungan hidup demikian memerlukan kerjasama bersaudara dalam pelbagai segi. Panggilan pertobatan yang menyelimuti seluruh masa puasa adalah bagian utuh dari perjalanan hidup iman di dunia.
Dengan demikian, tema sinodal "Persekutuan, Partisipasi dan Perutusan" akan menjadi bagian utuh dari gerakan Aksi Puasa Pembangunan 2022. Mengapa demikian? Pemulihan kehidupan dalam kesehatan dan kesejahteraan harus menjadi buah-buah hasil dari pergumulan sebuah gereja yang bersaudara, terlibat dan terutus dalam bingkai keseimbangan ekologis.
Rasul Petrus berkata, “Layanilah seorang akan yang lain sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah" (1Ptr. 4:10).
Baca juga: Pendiri Pondok Layanan Remaja Maumere Tutup Usia
Selama masa puasa, kita menemukan kembali kekayaan karunia Allah, yang mengutus Putra-Nya untuk memulihkan kembali keseimbangan dalam tubuh manusia dan tubuh dunia, yaitu membawa kembali kegembiraan dan kemerdekaan hidup.
Dengan berbalik lagi kepada kehendak Allah, umat beriman berjumpa kembali dengan kuasa Roh Kudus yang dianugerahkan Kristus demi kemuliaan hidup manusia.
Orang beriman menumbuhkan lagi hubungan-hubungan yang secara efektif mendorong keseimbangan hidup yang sehat dan sejahtera dalam dunia yang terpapar oleh penyakit dan kemiskinan, seperti di masa pandemi Covid-19.
Rasul Paulus berkata, "...dalam Kristus ada nasehat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belaskasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia" (Film. 2:1-3).