Berita Flores Timur
Semua Pasien DBD di Flores Timur Sembuh
Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, menyatakan bahwa semua pasien menderita demam berdarah dengue (DBD) dirawat dinyatakan sembuh.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Amar Ola Keda
TRIBUNFLORES.COM,LARANTUKA-Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur menyatakan bahwa semua pasien menderita demam berdarah dengue (DBD) selama ini dirawat dinyatakan sembuh.
"Tidak ada lagi yang dirawat, semua sudah sembuh," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Flotim, Sudirman Kia kepada wartawan, Jumat 4 Maret 2022.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Flotim mencatat sebanyak 36 kasus serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di tahun 2022.
"Sejak Januari hingga Februari ini tercatat sudah 36 kasus DBD yang menyerang warga Flores Timur," kata Sudirman.
Baca juga: Bupati Flores Timur Siap Hadapi Gugatan Calon Kepala Desa Terpilih
Jumlah kasus DBD, kata dia meningkat cukup signifikan dari Januari 2022 yang tercatat hanya dua kasus yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Kasus DBD tersebut tersebar hampir di beberapa kecamatan seperti, kecamatan Wulanggitang, Lewolema, Larantuka, Ile Mandiri, Adonara Barat, Kelubagolit, Ile Boleng, Adonara Timur dan Solor Selatan.
"Upaya pengobatan ke pasien sementara berjalan sekaligus melokalisir agar tidak meluas," katanya.
Ia mengatakan Dinas Kesehatan telah berupaya mengantisipasi sebelum memasuki musim hujan 2021-2022 berupa surat peringatan kepada setiap Puskesmas untuk waspada DBD dan penyakit lainnya.
Baca juga: Sengketa Pilkades, Bupati Flores Timur Digugat ke PTUN Kupang
Meski demikian jumlah kasus meningkat sehingga ia kembali mengimbau masyarakat agar melakukan pencegahan secara intensif.
Masyarakat perlu secara rutin menjalankan gerakan 3m yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas.
Selain itu menghindari gigitan nyamuk salah satunya dengan menggunakan kelambu saat tidur.
Ia menambahkan pemerintah daerah juga siap melakukan pengasapan (fogging) dengan melihat kondisi perkembangan kasus di lapangan.