Perempuan Tewas di Pohon Asam

Kisah Aloysius, Korban Ingin Jadi Perawat Namun Keluarga Tak Mampu

"Dia itu pintar saat sekolah dulu, selalu dapat peringkat 1 saat ujian," ungkap Aloysius kepada TRIBUNFLORES.COM.

Editor: Gordy
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
TKP - Suasana di TKP kasus perempuan tewas di pohon asam di Dusun Kopong Desa Kopong Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka, Minggu 13 Maret 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - EN (41) warga Dusun Kopong Desa Kopong Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka meninggal dunia di pohon asam depan rumahnya, Minggu 13 Maret 2022 sekitar pukul 04.00 Wita.

Korban ditemukan ayah kandung korban, Aloysius Lado (77).

Aloysius menjelaskan, koban adalah seorang anak yang cerdas semasa mengenyam pendidikan di bangku sekolah (SDK Watukobu, SMPK Yapenthom, maupun SMA Katolik St. Petrus Kewapante.

Baca juga: BREAKING NEWS : Seorang Perempuan di Sikka Ditemukan Tewas di Pohon Asam

 

"Dia itu pintar saat sekolah dulu, selalu dapat peringkat 1 saat ujian," ungkap Aloysius kepada TRIBUNFLORES.COM.

Korban memiliki keinginan yang besar menjadi seorang perawat, bahkan ia juga sudah menyampaikan keinginannya ke keluarga saat masih sekolah dulu.

"Dia ini dulu bercita-cita jadi perawat, hanya kita ekonomi lemah pak, jadi ia tidak lanjut sekolah, karena itu ia pergi merantau di Malaysia hanya di sana baru 6 bulan ia dikirim ke sini karena sakit mental," ungkap dia.

Sementara itu, anggota keluarga lainnya, Petrus mengaku korban sudah menderita sakit bertahun-tahun, ia dulunya saat sekolah selalu mendapat peringkat satu.

Baca juga: Seorang Warga Sikka Tewas di Pohon Asam, Ini Pengakuan Ayah Kandung Korban

"Ponakan saya ini sakit sudah lama, ia juga pintar dulu saat sekolah, hanya karena sakit ini jadi harapannya pupus," ujar Petrus.

Sementara warga lainnya, Fransiskus Perancis mengaku kasus dugaan bunuh diri sudah 2 terjadi di wilayah itu.

Atas kejadian ini keluarga dan warga berharap kejadian ini takkan terulang lagi sebab, kejadian bunuh diri berupa gantung diri, sudah terjadi dua kali di sekitar kompleks ini.

"Disini sudah terjadi bunuh diri atau gantung diri dua kali, kasus pertama itu terjadi 7 tahun lalu di Kampung Magetada ini RT 07 Dusun Kopong, Desa Kopong dan hari ini di sini," ungkap Fransiskus Perancis yang merupakan saudara kandung dari korban yang meninggal 7 tahun yang lalu.

Keluarga Sedih

Sebelumnya, EN (41) warga RW 03 RT 05 Dusun Kopong, Desa Kopong, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka ditemukan meninggal dunia di pohon asam, Minggu 13 Maret 2022.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved