Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini, Tuhan Sangat Berbelaskasihan Kepada Kita

"Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: Yesus berkata lagi:

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-PATER FREDY
Pater Fredy Jehadin,SVD dari Novisiat SVD, Kuwu, Manggarai, Ruteng, Flores NTT. 

Oleh: Pater Fredy Jehadin, SVD

TRIBUNFLORES.COM - Simak renungan Katolik hari ini, Minggu ke IV Pra Paskah, Minggu 27 Maret 2022.

Bacaan Pertama, Yosua 5: 9a. 10 - 12

Bacaan kedua, 2 Korintus 5: 17 - 21

INJIL LUKAS 15: 1-3. 11 - 32

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya:

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Tuhan Selalu Memberkati Orang yang Rendah Hati dan Jujur

 

"Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: Yesus berkata lagi:

"Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.

Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Hari Raya Kabar Sukacita, Terjadilah Padaku Menurut Perkataan-Mu

Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.

Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.

Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.

Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.

Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini, Janganlah Menyebarkan Berita Bohong

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.

Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.

Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

SIRAMAN ROHANI

Tema: Tuhan Sangat Berbelaskasihan Kepada Kita!                                                               
Lukas 15:1-3.11-32
 
Saudara-saudari a

da seorang pastor merasa sangat kecewa dengan seorang ibu, tetangga dekatnya. Setiap sore Pastor ini selalu memperhatikan ada laki-laki yang selalu keluar dari rumah ibu ini. Untuk melempiaskan kekecewaannya, pastor ini menyimpan satu batu di samping rumahnya. Setiap kali ia melihat seorang laki-laki keluar dari rumah ibu ini Pastor menyimpan satu batu. Sesudah bertahun-tahun batu yang terkumpul itu menjadi bukit batu. Pada satu hari meninggalah ibu ini. Sesudah beberapa bulan kemudian, Pastor ini juga meninggal dunia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini, Janganlah Menyebarkan Berita Bohong

Begitu tiba di pintu gerbang surga, pastor ini sangat kaget melihat ibu ini duduk di samping Bapa Abraham. Sewaktu mendekati St. Petrus, Pastor ini mengharapkan pintu gerbang dibukakan baginya agar ia masuk. Dengan sangat sedih St. Petrus katakan: “Maaf, tempatmu bukan di sini. Engkau di Neraka.”  Pastor ngomel: “Mengapa saya harus ke Neraka?” Petrus menjawab: “Engkau sudah membangun bukit batu dalam hatimu. Engkau sama sekali tidak merasa kasihan dengan ibu di samping rumahmu. Engkau sama sekali tidak mengunjungi dia.

Engkau tidak berbelaskasihan kepadanya. Ia sakit bertahun-tahun, tetapi engkau tidak mengunjungi dia, sebaliknya engkau sudah menghakiminya dengan pikiranmu yang sangat buruk. Sekarang hatimu yang sudah membatu menghantarmu ke neraka.”

Saudara-saudari

Betapa sering kita punya sikap seperti pastor ini. Kita merasa diri kudus, sementara pikiran dan hati kita cepat sekali menghakimi sesama tanpa mencari tahu apa sesungguhnya yang terjadi dalam diri orang lain.


Ceritera Injil hari ini sesungguhnya mau menggambarkan belaskasihan Tuhan kepada umat manusia yang kadang hilang dan kembali lagi kepada Tuhan. Bapa dalam ceritera mau menggambarkan betapa besarnya cinta Tuhan kepada manusia berdosa yang bertobat.


Sikap anak sulung yang dilukiskan dalam Injil pun, juga mau melukiskan sikap manusia yang kadang sangat merasa dekat dengan Tuhan, tetapi hatinya tetap merasa tidak bahagia. Hatinya penuh kejengkelan dan kecemburuan. 

Marilah saudara-saudari

Manfaatkanlah masa Prapaska ini untuk kembali merenungkan kebaikan Tuhan dan melihat bagaimana tanggapan kita akan kebaikan Tuhan. Kalau kita jatuh dalam dosa, marilah kita mohon pengampuanNya.

Bersama Bunda Maria, kita berdoa: Tuhan kuatkanlah iman dan cinta kami agar kami lebih semangat lagi mewujudkan cinta dan belaskasihan Tuhan kepada sesama kami dan karena berkat dan bantuanNya kami pun bisa menjadi penyalur kerahiman dan cinta Tuhan kepada orang lain. Amen!

Renungan Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved