Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini, Pekan IV Pra Paskah

Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-PATER FREDY
Pater Fredy Jehadin,SVD dari Novisiat SVD, Kuwu, Manggarai, Ruteng, Flores NTT. 

Oleh: Pater Fredy Jehadin, SVD

TRIBUNFLORES.COM - Berikut ini adalah renungan Katolik hari ini pekan IV Pra Paskah, Jumat 1 April 2022.

BACAAN PERTAMA Kebijaksanaan 2: 1a.12 - 22 INJIL YOHANES
7: 1 - 2.10.25 - 30.

Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhNya.

Baca juga: Kredit Merdeka Bank NTT Fasilitasi Petani Muda Alumni Bridge Academi Nagekeo

 

Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.

Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.

Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepadaNya.

Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asalNya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asalNya."

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Yesus Kristus Adalah Putera Allah, Dengarkanlah Dia

Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asalKu; namun Aku datang bukan atas kehendakKu sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.

Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saatNya belum tiba.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah

SIRAMAN ROHANI

Tema:
Kematiaan Di Salib Adalah Puncak Dari Expresi Cinta Kristus Akan Manusia!                          

Yohanes 7:1-2.10.25-30
 
Saudara-saudari

Bagaimanakah perasaan anda sewaktu mendengar kisah Injil hari ini, bahwa orang Yahudi mencari dan mau membunuh Yesus? Secara pribadi saya sungguh merasa sedih merenungkan situasi bathin Yesus Kristus.

Baca juga: Melayat Wabup Matim, Bupati Agas Oe Bapa Tatan, Kenapa Kasih Tinggal Saya Sendirian

Saya membayangkan pergulatan bathinNya sebagai manusia pada waktu itu.

Ia sepertinya ‘buronan’ para pemuka agama Yahudi. Ia merasa tidak nyaman lagi tinggal di Yudea karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhNya.

Sewaktu Pesta Pondok Daun, Ia tidak pergi bersama para muridNya secara terang-terangan, tetapi secara diam-diam Ia sendirian pergi mengikuti Pesta itu.

Meskipun demikian orang tetap mengetahui bahwa Ia hadir di sana. Beberapa orang Yerusalem berkata: “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa!”

Lewat pernyataan itu, kita bisa membayangkan situasi pada waktu itu. Semua orang sepertinya tahu bahwa Yesus Kristus akan dibunuh oleh pemuka agama Yahudi.

Yesus Kristus sendiri tahu bahwa hal itu akan terjadi padaNya. Hanya menanti waktu yang sudah ditentukan. Tetapi meskipun demikian Ia tidak merasa takut.

Ia tetap tampil di depan umum dan tetap memberi kesaksian bahwa Ia sesungguhnya adalah Mesias, Orang yang dijanjikan Bapa untuk menyelamatkan manusia.
 
Dalam Bait Allah, Ia tampil dengan penuh wibawah tanpa rasa takut memberi penjelasan tentang siapakah Dia.

Katanya: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asalku, namun Aku datang bukan atas kehendakku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal.

Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.”  Lewat pernyataan ini, Yesus mau menjelaskan kepada mereka, siapakah Dia sebenarmya.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Iman dan Perbuatan Menyelamatkan Kita

Mereka hanya berpikir bahwa Ia adalah anak Maria dan Yoseph dari Nazaret. Pengetahuan mereka tentang Yesus hanya terbatas pada kemanusiaan Yesus.

Mereka samasekali tidak menerima dan percaya bahwa Yesus adalah Putera Allah. Ia adalah Mesias.
Keallahan Yesus Kristus sesungguhnya mereka tidak terima.

Pernyataan bahwa Yesus adalah Putera Allah, bagi para pemuka agama Yahudi itu satu hujatan yang sangat buruk bagi Allah mereka. Karena itu, apa pun yang terjadi, mereka harus membunuh Dia.

Konsep mereka tentang Mesias sama sekali berbeda dengan apa yang ditunjukkan Yesus kristus. Mereka berpikir bahwa Mesias datang dan duduk di singgasana yang sangat mulia dan tidak akan mengenal penderitaan.

Mesias hadir membawa banyak perubahan politik, menghalau para penjajah. Tetapi kenyataannya sama sekali lain. Para penjajah tetap menguasai bangsa Israel. Perbedaan konsep yang mendatangkan kematian.

Walaupun perbedaan pendapat semakin meruncing, Yesus Kristus tetap dengan berani memberi penjelasan kepada mereka, siapakah yang mengutus Dia dan untuk apa Ia ada di dunia ini.

Kedatangannya lewat kandungan Bunda Maria adalah karena kehendak BapaNya sendiri. Ia harus menjadi manusia agar menggunakan bahasa manusia untuk menjelaskan misi Allah di dunia ini. Ia datang untuk menyelamatkan manusia.

Ia berulangkali katakan bahwa Ia mengenal Bapa karena Ia sendiri datang dan tinggal bersama Bapa-Nya.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Tuhan Sangat Berbelaskasihan Kepada Kita

Tetapi para pemuka agama Yahudi tetap tidak menerimaNya. Mata hati mereka tetap tertutup dan pikiran mereka sama sekali tidak bisa dirubah. Mereka tetap nekad mau membunuhNya. Apa pun yang terjadi Yesus Kristus siap menerimanya.

Salib siap dirangkul dan dipikulNya. Lewat Salib Dia menyelamatkan manusia. Kematiaan di Salib adalah puncak dari expresi cintaNya akan manusia.

Saudara-saudari

Bagaimana tanggapan kita akan cinta Yesus Kristus?

Bagaimana sikap kita terhadap saudara-saudari kita yang berbeda pendapat dengan kita? Apakah kita rendah hati mendengarkan penjelasan mereka dan coba memahaminya dengan baik atau kita hanya memaksakan pendapat kita sendiri dan tidak mau menghiraukan pendapat orang lain?

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan sadarkanlah kami, semoga kami selalu siap menerima perbedaan pendapat dengan tulus hati dan selalu rendah hati kepada sesama walaupun ada perbedaan.

Semoga contoh hidup yang sudah ditunjukkan Yesus Kristus selalu menjadi inspirasi hidup kami. Amen. 

Renungan Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved