Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini, Menjadi Pengikut Kristus Berarti Siap Menjadi SaksiNya

Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuhNya.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-PATER FREDY
Pater Fredy Jehadin,SVD dari Novisiat SVD, Kuwu, Manggarai, Ruteng, Flores NTT. 

Yohanes 7:40-53
 
Saudara-saudari

Injil hari ini sangat menarik. Penampilan dan ajaran Yesus Kristus mengundang banyak reaksi dari kalangan yang mendengarkan Dia. Di antara para pendengar ada yang berkata:

“Dia  ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata: “Ia ini Mesias,” Tetapi yang lain katakan, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea, tetapi dari Betlehem tempat Daud dahulu tinggal.”
 
Dari reaksi dan pernyataan mereka, sangat jelas kelihatan bahwa mereka semua tidak memahami latar-belakang Yesus Kristus. Di antara mereka ada yang sama sekali tidak tahu bahwa Yesus dilahirkan di Betlehem.

Kalau saja mereka tahu latarbelakang Yesus, pasti ceritera hari ini warnanya sangat berbeda. Tetapi sayang ada yang tidak tahu sejarah kelahiran Yesus sehingga mereka mati-matian tetap menolak Dia sebagai Mesias.

Karena menurut Kitab Suci, Mesias tidak datang dari Galiea. Mereka berpikir bahwa Yesus berasal dari Galilea. Satu bukti bagi mereka, bahwa Yesus bukanlah Mesias.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Iman dan Perbuatan Menyelamatkan Kita

Ketidaktahuan mereka akan latarbelakang kehidupan Yesus sungguh memperkuat pikiran mereka bahwa Yesus Kristus sesungguhnya bukanlah Mesias.
 
Para penjaga keamanan pun tidak berani menangkap Yesus karena mata hati mereka juga turut terpesona dengan penampilan dan tingkahlaku Yesus.

Dalam laporannya kepada imam-imam kepala mereka berkata: “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu.” Secara tidak langsung mereka mau yakinkan para imam bahwa Yesus Kristus adalah Mesias.

Tetapi para imam menanggapi pernyataan mereka dengan sikap yang sangat negatip.

Para imam semakin cemas jangan-jangan para penjaga keamanan ini mau mengikuti Yesus karena itu mereka berkata kepada para penjaga: “Adakah kamu juga disesatkan?”

Para imam kepala menggunakan Hukum Taurat untuk memperbenarkan argumentasi mereka. Katanya bahwa mereka yang tersesat adalah orang-orang yang tidak mengenal hukum Taurat. Tetapi Nikodemus, seorang Farisi yang mengenal Yesus Kristus mengutip hukum Taurat untuk menantang imam kepala.

Katanya: “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang dibuatNya?”  Nikodemus sungguh yakin bahwa Yesus Kristus adalah orang saleh. Ia tidak melakukan kesalahan apa-apa.

Tetapi para imam tetap berpegang teguh pada pikiran negatipnya, bahwa Yesus harus ditangkap dan dikuhum mati.

Ketertutupan hati mereka untuk menerima keallahan Yesus Kristus sungguh tidak bisa merubah konsep mereka akan Yesus Kristus. Kegelapan jiwanya turut mempengaruhi tingkahlakunya.

Yang benar dianggapnya salah dan yang baik dianggapnya buruk. Mengapa mereka bertingkah seperti itu? Mereka sesungguhnya sudah memakai kaca mata gelap untuk melihat Yesus Kristus.

Dengan menggunakan kaca mata hati yang gelap maka apa yang dilihatnya pasti semuanya akan menjadi gelap atau kelabu. Tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.

Baca juga: Pelaku Wisata Labuan Bajo Prihatin Wisatawan Bakar Petasan di TNK

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved