Berita Sikka
PR Gubernur NTT ke Kopdit Pintu Air, Tanaman Jagung 5000 Hektar dan Bangun Pabrik Pakan Ternak.
Gubernur NTT memberi pekerjaan rumah besar kepada Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia menggarap penanaman jagung 5000 ha dan bangun pabrik pakan ternak.
Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Gubernur NTT, Viktor Laiskodat memberikan pekerjaan rumah kepada Kopdit Pintu Air Rotat menggarap tanaman jagung seluas 5.000 ha dan membangun pabrik pengolahan pakan ternak di NTT.Pekerjaan itu diberikan karena Kopdit Pintu Air telah memiliki deposit kepercayaan yang kuat dari anggota.
Menurut kalkulasi, kata Viktor setiap hektar tanaman jagung membutuhkan biaya Rp 10 juta. Dana tersebut digunakan sejak pengolahan lahan, pengadaan benih sampai bisa panen menghasilkan 7 ton jagung dalam waktu 100 hari. Dengan harga jagung terendah Rp 3.000 perkilogram akan memberi keuntungan kepada anggota.
“Semua keperluan benih, silahkan kerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi NTT. Koperasi hanya siap tenaga saja. Tapi, kalau ini juga tidak bisa jalan maka keterlaluan sekali,” tandas Viktor dalam penandatanganan prasasti partshop milik Kopdit Pintu Air, Minggu 10 April 2022 di Desa Nita, 10 Km arah barat Kota Maumere.
Politisi Partai Nasdem menuturkan tentang awal kedatangan ke NTT (gubernur), menanyakan kenapa tidak ada pabrik pakan ternak. Alasan disampaikan kepadanya tidak ada anggaran dan teknologi mahal. Padahal teknologinya sederhana dan pembiayaan bisa dlakukan oleh bank maupun Kopdit yang kuat di NTT.
Baca juga: Gubenur NTT Bilang Kopdit Pintu Air Lakukan Deposit Kebaikan
“Tadi (kemarin) saya lihat mesin parut kelapa. Karena itu semua kelapa dari NTT tidak boleh lagi keluar. Kita beli semua. Ampas kelapa menjadi substitusi terbaik untuk bahan campuran pakan ternak dibanding kedelai,’’ urai Viktor.
Dikatakanya, setiap tahun ribuan hektar tanaman jagung dipanen dan limbahnya dibuang percuma.Tidak ada ada upaya mengubah limbah jagung dibuat menjadi pakan ternak sehingga makan ternak tetap tersedia pada musim kemarau.
“Pada musim kemarau, kambing dan sapi stunting seperti orangnya. Kenapa sapi dan kambing kurus? Tidak ada makanan bapa. Kau punya otak yang kering,”kata Viktor mengocok perut undangan.
“Kita ini rumput gratis. Di Eropa rumput dibeli. Di NTT tidak ada orang yang jual rumput. Kalau ada yang minta potong rumput di halaman rumah atau kebun, kita bilang e… bapa tolong ambil yang banyak,” kata Viktor.
Baca juga: Resmikan Pertashop di Sikka, Gubernur NTT Puji KSP Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia
Dia juga mengkritisi banyaknya lulusan sarjana peternakan diwisuda setiap semester, namun tidak ada ternaknya di NTT. ”Kita beternak sarjana,”kata Viktor berapi-api.
Viktor memotivasi anggota Kopdit Pintu Air bahwa segala sesuatu yang dikerjakan tidak semata-mata mengandalkan uang yang besar.Jangan menunggu segala sesuatunya sampai lengkap baru mulai membangun.
Viktor mengaku ironi, setiap tahun anggaran pemerintah beredar di NTT mencapai Rp 42 triliun, namun belum ada yang jadi apapun.
Gubenur NTT hadir di Sikka dalam rangkaian kunjungan kerja dimulai dari Lembata pekan lalu sampai pekan depan berakhir di Manggarai Barat. Ia berada di Sikka sejak Sabtu siang hingga Minggu petang melakukan serangkaian kegiatan.
Baca juga: Rayakan HUT ke-27, Manajemen KSP Kopdit Pintu Air Tanam Anakan Bambu di Wair puan, Sikka
Penandatangan prasasti Partshop Pintu Air disaksikan Bupati dan Wakil Bupati Sikka, Fransiskus Robert Diogo, dan Romanus Woga, Ketua Kopdit Pintu Air, Jakobus Jano, anggota pengurus, pengawas, manajemen dan rombongan gubernur dari Kupang.