Berita Manggarai Barat

Komunitas Racang Buka Hadang Pembukaan Jalan Menuju Lahan Otorita

Warga yang tergabung dalam Komunitas Racang Buka menghadang pembukaan jalan baru menuju lahan otorita di sisi selatan Hutan Bowosie.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/GECIO VIANA
Pembukaan akses jalan ke lahan otorita, Kamis 21 April 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM.COM, Gecio Viana

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO-Sejumlah warga yang tergabung dalam Komunitas Racang Buka menghadang pembukaan akses jalan ke lahan otorita, Kamis 21 April 2022.  Penghadangan dilakukan Tuke Tai Kaba, sisi selatan Hutan Bowosie Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). 

Akses jalan itu akan mempermudah akses pengembangan kawasan pariwisata terpadu Hutan Bowosie Labuan Bajo, dijaga ketat aparat gabungan TNI-Polri sejak pukul 09.00 Wita. 

Awalnya, pembukaan akses jalan sejauh 1.5 km oleh kontraktor menggunakan satu unit eskavator berjalan aman. 

Namun, saat memasuki 300 meter pembukaan akses jalan terdapat sejumlah warga yang menunggu untuk menghadang jalannya pembukaan akses jalan.

Baca juga: Disparekraf Manggarai Barat BenahiD estinasi Air Terjun Cunca Wulang

Mereka duduk bersilah dan memasang baliho bertuliskan "KAMI MENOLAK DENGAN KEGIATAN BPOLBF MEMASANG PILAR ATAU PATOK DILOKASI KEBUN KAMI" KAMI PERTAHANKAN SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN (KMRB)".

Saat eskavator mendekati pukul 13.12 Wita, warga mulai berdiri dan menunjuk operator eskavator untuk menghentikan aktivitas. Aparat keamanan yang bersiaga langsung merespon cepat menenangkan warga. 

Paulinus Ceak (43)  anggota komunitas berteriak menghadang. Ia menolak pohon jati dirobohkan eskavator dan mengklaim lahan tersebut adalah lahan miliknya yang telah dimanfaatkan sejak tahun 1999.

Aksinya terhenti  saat 4 personil mengamankan dan membawa Paulinus Ceak ke area belakang eskavator. 

"Ini lahan saya," teriak Paulinus. 

"Saya tidak berbicara lokasi, sebelum saya datang saya memahami lahan ini milik KLHK," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Mabar, AKP Roberth M. Bolle menjawab protes warga.

Baca juga: Lima Korban Tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang Manggarai Barat

Kepada awak media, Roberth M. Bolle mengatakan pihaknya hanya melakukan pengamanan atas dasar permintaan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).  Selanjutnya, pihak kepolisian telah melakukan tindakan persuasif dan komunikasi yang dialogis, namun warga tetap ngotot untuk menghadang. 

"Kami semata melakukan pengamanan," katanya. 

Roberth M. Bolle menegaskan pihak keamanan tidak melakukan penahanan, namun membawa warga tersebut agar tidak mengganggu aktivitas eskavator. 

"Tadi ada teman (warga) yang mau serahkan nyawanya dengan menghadang di depan eskavator, itu membahayakan, sehingga kami amankan dan dengan pindahkan, karena mengancam keselamatan," katanya.

Baca juga: Tiga Pasien Covid19 di Manggarai Barat Sembuh

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved