Berita Lembata

Telat Kunjungan Pertama dan Persalinan di Rumah, Masalah K1 di Puskesmas Loang

Ruwetnya masalah kesehatan di Kecamatan Nagawutung dibeberkan dalam Pertemuan Mini Lokakarya Lintas Sektor Tribulan Pertama, Kamis 28 April 2022.

Editor: Egy Moa
HO.KEPALA PUSKESMAS
Kepala Puskesmas Loang, Markus Yohanes Laba memaparkan masalah kesehatan prioritas dalam Mini Lokakarya Lintas Sektor Triwulan pertama, Kamis 28 April 2022. 

Laporan TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Ruwetnya masalah kesehatan di Kecamatan Nagawutung dibeberkan dalam Pertemuan Mini Lokakarya Lintas Sektor Tribulan Pertama, Kamis, 28 April 2022.

Kepala Puskesmas Loang, Markus Yohanes Laba,  memaparkan masalah-masalah kesehatan prioritas di wilayah kerjanya  mengacu pada 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 4 Tahun 2019.

"K1 akses (ibu hamil yang tidak tepat waktu kunjungan pertama sejak kehamilan-Red) kita masih tinggi. Paling tinggi lima ibu hamil di Desa Pasir Putih. Di  Desa Riabao, ada 3, sementara di Idalolong, Penikenek, Warawatung dan Atawai masing-masing 1 bumil,” urainya.

Marjhon –demikian dia biasa disapa, mengatakan masalah prioritas lain yang harus mendapat perhatian para stakeholder adalah persalinan di rumah, bukan fasilitas pelayanan kesehatan dan stunting.

Baca juga: KPU Lembata Bertekad Pertahankan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran

“Masih terjadi lima persalinan di rumah. Paling tinggi dua kasus di Desa Liwulagang. Sedangkan stunting seluruhnya ada 31 kasus. Paling tinggi lagi-lagi di Desa Pasir Putih. Ada 10 bayi, balita, stunting di sana,” ungkapnya, tenang.

Sekretaris Camat, Vitalis Blitinn mendorong peran serta semua pihak dalam pembangunan kesehatan. Para Kades, Ketua BPD, tokoh masyarakat harus berperan aktif. Karena hampir semua sasaran program dan kegiatan dalam pembangunan kesehatan adalah masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Drs. Bala Warat Gabriel,  Kapolsek Nagawutung, Ipda Akhmad Peuohaq dan Danramil 1624 – 07/Loang, Lettu Lodovikus Tolis Bataona, hadir dalam pertemuan itu.

Gabriel Bala Warat tak sungkan membeberkan berbagai masalah kesehatan yang tengah mendera ‘Lewotana’ Lembata saat ini.

Baca juga: DPRD Lembata Harap Kekerasan Terhadap Pekerja Media Dihentikan

“Ada banyak sekali masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang. Saya akan membahas beberapa di antaranya secara detail,” ungkap dia bersemangat.

“Kusta yang kita pikir sudah tidak ada lagi, ternyata masih banyak ditemukan di Lembata. Angkanya pun fantastis. Begitu pula HIV/AIDS, dari hari ke hari semakin bertambah kasusnya. Apalagi DBD dan Diare, selalu menghantui masyarakat kita setiap tahun pada musim-musim seperti sekarang ini,” sambungnya sembari merinci data-data penyakit yang disebutkan.

Di akhir sesi diskusi, peserta pertemuan menyepakati beberapa hal pokok yang harus ditindaklanjuti. Semua peserta sepakat untuk bekerja bersama-sama mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada.

“Kita harus komit untuk menindaklanjuti semua ini termasuk melalui Perdes tentang Kesehatan Ibu dan Anak. Semuanya demi kesehatan dan keselamatan masyarakat kita,” tutur Stefanus Atawolo, Kepala Desa Idalolong ketika dimintai pendapatnya terkait rencana tindak lanjut dari pertemuan itu. 

Berita Lembata lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved