Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini, Apakah Motivasi Kita dalam Mengikuti Tuhan?

Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-PATER FREDY
Pater Fredy Jehadin,SVD dari Novisiat SVD, Kuwu, Manggarai, Ruteng, Flores NTT. 

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus
===============
SIRAMAN ROHANI

Tema: Apakah Motivasi Kita Dalam Mengikuti Tuhan?

Yohanes 6: 22 - 29

Saudara-saudari

Bacaan pertama hari ini- Kisah Para Rasul 6: 8 – 15,  menceriterakan bagaimana Stefanus dipenuhi Roh Kudus dan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

Tetapi reaksi ahli-ahli Taurat dan orang Farisi terhadap apa yang dibuat oleh Stefanus sangat-sangat negatip. Mereka membawanya ke depan Mahkama Agama dan dengan beraninya mereka memberi saksi palsu agar Stefanus dihukum mati. Tetapi Stefanus tidak pernah takut menghadapi mereka. Stefanus selalu sadar akan motivasi terdalam mengapa Ia mengikuti Yesus Kristus. Walaupun nantinya dirajam, ia sama sekali tidak takut.

Yang diharapkan oleh Stefanus adalah banyak orang percaya kepada Kristus, karena Yesus Kristus adalah Mesias, yang diutus Allah untuk menyelamatkan manusia. Jadi motivasi mengikuti Yesus bagi Stefanus adalah mau menjadi pewarta keselamatan bagi orang lain agar lewat kesaksiannya, entah lewat kata maupun perbuatannya, banyak orang percaya kepada Kristus sehingga mereka pun boleh alami keselamatan.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Yesus Kristus Pembawa Damai

Penderitaan yang dialaminya tidak menjadi penghalang baginya untuk mewartakan Kristus. Di saat dirajam pun, ia tetap mewartakan Kristus. Satu kesaksian yang luar biasa. Bagaimana dengan kita? Di saat kita ditantang karena iman apakah kita tetap setia mengakui iman kita?

Hari ini Yesus menantang orang banyak yang mencari-Nya. Katanya: “Aku berkata kepada-mu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (Yoh 6:26). Yesus mengeritik mereka, sebab alasan di balik keikutsertaan mereka dalam perjalanan-Nya hanya terbatas pada roti yang telah digandakan. Selanjutnya Yesus mengingatkan mereka prihal yang paling penting dalam hidup.

Katanya: “Bekerjalah bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manunsia kepadamu, sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”  (Yoh 6:27) Dengan perkataan ini, Yesus memperlihatkan titik terlemah dalam hidup manusia yaitu ketergantungan pada hal duniawi.

Marilah saudara-saudari

Semoga kita semua mengikuti contoh hidup santu Stefanus, agar kita pun boleh mengalami keselamatan dan lewat kesaksian hidup kita banyak orang yang percaya kepada Kristus.

Kita memohon santu Stefanus dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin!

Renungan Katolik lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved