Pria di Sikka Ditikam
Pria di Sikka Meninggal Dunia Usai Ditikam, Ini Permintaan Keluarga Korban
"Biar ditembak mati saja, semua bukti ini sudah ada," kata salah seorang perempuan lainnya yang tak disebutkan namanya.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tangisan histeris dan rasa kesal beserta ungkapan hati keluarga korban penikaman di Wolomarang menggema di tenda rumah duka di Lirikelang, Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Rabu 11 Mei 2022.
Pantauan TribunFlores.com, anggota keluarga korban menangis disamping peti jenazah korban yang bernama Hans sambil mengungkapkan isi hati mereka lewat kata-kata.
Seorang perempuan berbaju hitam, nampak menangis sambil mengutuk keras perbuatan pelaku pembunuhan yang berinisial J dan merupakan mantan kepala Desa Nelle Urung itu.
Baca juga: Sosok Korban Penikaman di Sikka Dimata Keluarga, Ibu Kandung: Kami Susah Hans Selalu Membantu
Tampaknya mereka sangat menyesalkan sikap pelaku yang mengambil tindakan menghilangkan nyawa iparnya sendiri dikarenakan rasa curiga yang tak terbukti benar.
"Ko tenang saja, kamu harus kuat semua bukti sudah ada, biar nanti dia ditembak mati saja," ungkap perempuan berbaju hitam itu sambil menyemangati istri pelaku yang merupakan saudari kandung dari korban.
Keluarga yang hadir mengatakan pelaku ditembak mati saja.
Curhatan dari istri pelaku yang mendapatkan siksaan selama bertahun-tahun dari pelaku disertai tangisanpun membuat sanak keluarga yang lain sangat muak dengan sikap pelaku.
Berulang kali mereka menyebutkan alangkah baiknya pelaku biar ditembak mati saja.
"Biar ditembak mati saja, semua bukti ini sudah ada," kata salah seorang perempuan lainnya yang tak disebutkan namanya.
Baca juga: Keluarga Astri Manafe Adu Mulut dengan Petugas Keamanan di PN Kota Kupang
Ibu Kandung: Kami Susah Hans Selalu Membantu
Sebelumnya, keluarga korban menangis histeris di samping peti mati Hans yang menjadi korban penikaman di Sikka.
Saat itu keluarga korban mengungkapkan Hans adalah sosok anak dan suami yang baik. Rabu, 11 Mei 2022.
Saudari bersama ibu kandung korban menangis sambil mengungkap kebaikan Hans dalam bahasa daerah Sikka