Renungan Katolik Hari Ini, Kasih dan Sabda Tuhan adalah Satu Kesatuan yang Tidak Bisa Dipisahkan

Saya masih ingat pengalaman masa lalu. Kisah berikut terjadi di Port Moresby Papua New Guinea. Pada suatu kesempatan saya mengadakan pertemuan pribadi dengan para frater SVD tingkat satu.

Saya katakan kepada setiap frater: “Kalau engkau sungguh mau mengikuti Kristus dengan memberi diri-mu menjadi imam misionaris, maka mulai dari sekarang engkau harus melatih dirimu untuk mencintai Yesus lewat mentaati Sabda-Nya dalam perbuatan nyata, contohnya: bangun tidur pada waktunya, pergi lebih awal ke kapela, berkomukasi dengan Tuhan sebelum doa komunitas, rajin belajar, kerja di kebun jangan tunggu disuruh, bersihkan halaman rumah, layani sesama dengan penuh kasih dan selalu sensitip akan kebutuhan sesama.

Kalau semuanya ini engkau lakukan dari sekarang dengan penuh sukacita tanpa merasa dipaksa atau karena rasa takut atau karena kewajiban, maka janganlah cemas akan masa depan-mu. Engkau pasti akan menjadi misionaris yang sukses.

Alasannya karena apa yang engkau tanamkan dalam dirimu pada saat ini dengan penuh cinta, maka hal itu akan menjadi bagian dari tingkah-lakumu, akan berintegrasi dengan kepribadian-Mu. Kebiasaan baik-mu itu sudah membentuk satu system baru dalam dirimu.

Hal itu tidak akan dengan muda dihapus dari dalam dirimu.”
Beberapa hari kemudian, masih di rumah formasi yang sama, saya sempat tanya seorang frater, yang saya dampingi dari tingkat satu dan pada saat itu, dia sudah semester enam.

“Markus, (bukan nama sebenarnya) engkau sudah tingkat 3, apa saja hal baru yang sudah engkau pelajari dan kini sudah menjadi bagian dari dirimu?” Markus dengan spontan katakan: “Doa dan kerja Pater! Dulu saya tidak melihat doa sebagai satu kebutuhan, tetapi sekarang saya sangat mengerti bahwa doa itu sangat penting.

Kerja juga demikian. Sekarang saya sadar bahwa dengan mengolah tanah saya bisa hasilkan banyak hal. Saya tidak merasa cemas akan masa depanku, doa dan kerja sudah menjadi modalku di saat saya diutus ke daerah misi kelak.”

Frater ini sungguh mencintai panggilannya dan cintanya itu sudah ditunjukkannya lewat perbuatan nyata yaitu lewat doa dan kerja.

Saudara-saudari

Hari ini Yesus berkata: “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.”

Pernyataan Yesus ini mau mengajak kita supaya selalu wujud-nyatakan kasih kita kepada Yesus Kristus lewat perbuatan nyata.

Kasih dan Firman Tuhan haruslah sejalan. Kasih dan firman Tuhan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Firman Tuhan tidaklah cukup untuk didengarkan, tetapi harus pula dilaksanakannya dalam kehidupan nyata.

Kita tidak boleh hanya mengikuti dan menghayati apa yang terasa gampang untuk diamalkan, tetapi kalau terasa sulit ditinggalkan saja.

Menjadi pengikut Kristus yang sejati haruslah selalu siap merangkul keduanya, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan.

Percayalah selalu, bahwa sesudah salib ada kebangkitan. Sesudah hari Jumat, selalu ada hari minggu.

Marilah saudara-saudari

Berdoalah selalu agar Tuhan senantiasa menguatkan iman dan kasih kita kepada-Nya agar dengan demikian kita pun selalu menghayati dan mengamalkan Firman-Nya dalam hidup kita.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Renungan Katolik lainnya