Berita Lembata
Kedubes Jepang Survei Lokasi Pembangunan Gedung BLK di Lembata
Staf Kedutaan Besar Jepang menungjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Karitas Peduli Lembata di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Inoue Juri, staf Kedutaan Besar Jepang menungjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Karitas Peduli Lembata di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Selasa, 24 Mei 2022.
Juri tiba di Bandara Wunopito, Lewoleba pada pukul 08.20 Wita dan langsung menuju ke balai latihan kerja yang dikelola Yayasan Gunthild Karitas Peduli, milik kongregasi Susteran SSpS Flores Bagian Timur itu.
Kepala BLK Karitas Peduli Lembata, Suster Margaretha Ada, SSpS, menerangkan Inoue Juri datang ke desa Pada untuk melalukan survei lapangan lokasi BLK Karitas Peduli Lembata sebagai tindak lanjut dari pengajuan proposal dari BLK Karitas Peduli Lembata.
Dijelaskan, pada tanggal 30 November 2021, Suster Margaretha datang langsung ke Kantor Kedubes Jepang di Jakarta dan memaparkan rencana yayasan membangun gedung keterampilan BLK di atas tanah seluas 1,8 hektare yang sudah ada di desa Pada.
Baca juga: Periksa Toilet, Kebersihan dan Disiplin PNS, PR Gubernur NTT untuk Penjabat Bupati Lembata
"Lalu mereka juga berminat dan mau bantu.
Kami sampaikan realitas di sana seperti apa. Sambil kita ajukan proposal," kata Suster Margaretha.
Disaksikan Tribun Flores, para suster menggelar acara sederhana guna menyambut kedatangan Inoue Juri, staf Kedutaan Besar Jepang tersebut. Mereka memaparkan situasi terkini dan sejumlah kebutuhan BLK Karitas Peduli Lembata. Juri juga tampak antusias menyimak penjelasan para suster.
Dia pun langsung melihat lokasi tanah yang rencananya akan dibangun gedung keterampilan sebagaimana yang diusulkan kepada Kedubes Jepang. Lokasinya tempat berada di sebelah barat gedung BLK yang sudah didirikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia.
Baca juga: Thomas Ola Langodai Serahkan Parang dan Tombak ke Penjabat Bupati Lembata
BLK Pertama di Lembata
Suster Margaretha Ada, SSpS, menegaskan para peserta pelatihan dan pendidikan diwajibkan masuk ke dunia kerja setelah menerima sertifikat dari BLK yang dikelola oleh Yayasan Gunthild Karitas Peduli dan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Lembata itu. Ini juga merupakan BLK pertama yang ada di Kabupaten Lembata.
Dia melanjutkan, BLK Karitas Peduli membuka peluang bagi warga Lembata yang tidak sedang bekerja, tidak punya pekerjaan utama, tidak sedang di bangku sekolah alias pengangguran.
Selain pelatihan komputer, BLK Karitas Peduli Lembata juga membuka pelatihan dan pendidikan untuk program Busana Level 2, Program Tata boga dan Bahasa Inggris.
Para peserta tak hanya dibekali skill (kemampuan) sesuai kompetensi mereka saja, tapi juga para instruktur membekali mereka dengan pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude).