Jokowi Kunjungi Ngada

Momen Warga Ngada NTT Sambut Presiden Jokowi dan Iriana

Di Kabupaten Ngada, Presiden Jokowi menyerahkan sejumlah bantuan sosial di Pasar Bobou dan meninjau Kampus Bambu Turetogo.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / ROBERT ROPO
KUNKER - Presiden Jokowi saat berada di Ngada, Rabu 1 Juni 2022. 

Salah seorang warga Kota Ende bernma Berto mengaku puas dengan penampilan apik yang ditampilkan oleh grup band Slank tersebut.

Slank, kata Berto, telah membakar semangat dari masyarakat Kota Ende dengan semangatnya yang membara saat menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.

"Saya puas. Penampilannya sangat apik. Sangat energik, seolah membakar semangat kita untuk menyanyikan lagu kebangsaan," ungkapnya.

BERITA LAINNYA:

Simposium

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Om simposium Pembumian dan Penggeloraan Pancasila di Aula Universitas Flores (Uniflor), di Ende Senin 30 Mei 2022.

Simposium ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila, 1 Juni Tahun 2022 ini. Simposium dibagi dalam dua sesi yang mana, sesi pertama oleh Pater Philipus Tule, SVD, Rikard Bangun dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu.

Sementara sesi kedua, secara spesifik mengulas, "Sisi Filosofis: Ende sebagai Rahim Intelektual Pancasila Sukarno oleh P. Leo Kleden SVD, dari Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero) dan Aloysius B. Kellen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Simbiosis Ende.

Selanjutnya, 'Sisi Historis: Genealogi Pemikiran Pancasila Sukarno' oleh Dr. Anhar Gonggong, M.A., Sejarawan dan Syaiful Arif Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila (PSPP).

Lalu 'Sisi Dialektika: Merayakan Pemikiran Genial Bung Karno, "Menyelami Ethico-Religious Ketuhanan yang Berkebudayaan" oleh Dr. Muhammad Sabri, M.A. Direktur Pengkajian Kebijakan PIP

serta refleksi oleh Aris Heru Utomo, S.H., MBA., M.Si. Direktur Pengkajian Materi PIP.

Pater Philipus Tule, mengatakan, hal yang perlu diketahui oleh masyarakat NTT dan Ende khususnya Ende, bahwa Bung Karno, pernah tinggal di Ende, diasingkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda selama empat tahun sembilan bulan empat hari (1934 - 1938).

Dia menyebut, masa pengasingan Bung Karno di Ende jauh lebih lama jika dibandingkan pengasingan di tempat lain, seperti Bengkulu dan Suka Miskin.

Selama berada di Ende, kata Pater Philipus, Bung Karno bergaul akrab dengan masyarakat Ende, berdiskusi dengan para pastor, bruder SVD, tokoh masyarakat, adat muslim.

Soekarno juga rajin membaca dan menulis, melatih dan memainkan drama - drama Tonil bertema perjuangan.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved