Berita Ende
Membumikan Pancasila Dari Gereja Katolik Santo Donatus Boanawa
Terletak di Lereng Gunung Meja, Kelurahan Rukun Lima,Kecamatan Ende Selatan, Pulau Flores, Gereja Katolik Santo Donatus Boanawa kokoh berdiri.
TRIBUNFLORES.COM,ENDE-Terletak di Lereng Gunung Meja, Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Gereja Katolik Santo Donatus Boanawa kokoh berdiri menghadap ke pantai selatan Laut Flores.
Dari Gereja Katolik Boanawa tampak Kota Ende dikelilingi deretan pengunungan membentang dari sebelah timur ke arah barat.
Di kota tua bersejarah inilah tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang kemudian menjadi presiden pertama RI, Bung Karno merenung dan mendapatkan pikiran bernas falsafah dasar negara Indonesia, Pancasila.
Keberadaan Bung Karno antara tahun 1934-1938 di Ende dalam masa pembuanganya oleh penjajah Belanda tak di sia-siakannya. Pergumulan dalam senyap di Ende telah menghasilkan ‘butiran emas’ menyatukan kebhinekaan Indonesia.
Baca juga: Menteri ESDM, Arifin Tasrif Apresiasi Pertamina dalam Kunjungan ke TBBM Ende
Serambi Bung Karno terletak di Biara Santo Yoseph Ende, salah satu saksi bisu tempat Bung Karno menghabiskan waktunya membaca buku dan berdiskusi berbagai hal dengan sahabatnya misionaris Eropa,Pater Bouman dan Pater Huitjink.
Falsafah dasar negara Pancasila itu diterjemahkan lebih nyata oleh sang gembala Pastor Paroki Santo Donatus Boanawa, Romo Domi Nong, Pr. Pada bangunan gereja yang memasuki tahapan pekerjaan akhir bukan memasang gambar para kudus dalam kepercayaan Gereja Katolik.
Lisplang balkon gereja yang menghadap ke laut lepas dipasang simbol-simbol lima sila Pancasila. Simbol dasar Negara RI ini berderet dari timur ke barat. Dimulai simbol sila pertama bintang, sila kedua rantai, sila ketiga pohon beringin, sila keempat kepala banteng dan sila kelima padi dan kapas.
“Pikiran ini muncul sejak awal merencanakan pembangunan gereja tanggal 1 Februari 2020,” kata Romo Domi Nong, ketika menerima kunjungan Ketua DPRD Sikka, Donatus David, S.H, Selasa siang 31 Mei. David datang ke Ende menghadiri perayaan Hari Lahir Pancasila dipimpin Presiden Joko Widodo pada Rabu 1 Juni 2022.
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Ende Luar Biasa
Menurut Romo Domi Nong, pikiran bernas dasar negara RI Pancasila yang direnungkan oleh Soekarno tidak terlepas dari kehidupan masyarakat lokal, khususnya lembaga Gereja Katolik di jaman itu.
Selama masa pengasinganya di Ende, Soekarno sangat sering berjalan dari rumah pengasingannya ke Biara Santo Yosef. Dia juga pergi gedung teater kecil yang kemudian dinamakan Gedung Imakulata.
Di Biara Santo Yosef, Soekarno berjumpa dengan imam misionaris Serikat Sabda Allah (SVD). Dia sering berdialog dan berdiskusi banyak hal dengan mereka termasuk pikiran memulai suatu negara baru Indonesia. Dia ingin meletakkan dasar yang kuat.
Dalam diskusi dan dialog itu dia menemukan pikiran yang bernas yang menjadi dasar kuat bagi dia untuk memutuskan Pancasila menjadi dasar negara RI.
Baca juga: Lautan Manusia Padati Stadion Marilonga Ende, Nonton Konser Kebangsaan Pembumian Pancasila
Ketika berjalan dari rumah pengasinganya dulu, mata Soekarno tentu juga memandang ke arah Gunung Meja. Saat ini di lereng gunung terletak gedung Gereja Katolik Santo Doantus-Boanawa.
Kita semua tahu Pancasila kita hafal semua. Apa yang didiskusikan oleh Soekarno dengan para pastor itulah yang menjadi sumbangsih atau andil dari Gereja Katolik bagi dasar negara Indonesia.
Karena itu sebagai pastor di wilayah ini ketika merencanakan pembangunan gereja,sudah mulai berpikir bahwa gereja ini tidak hanya menunjukkan wajah Gereja Katolik, tetapi menunjukkan juga gereja di negera Indonesia terutama tempat di mana Soekarno menemukan pokok-pokok pikran meletakan dasar negara RI mesti mendapat tampak luar dari bangunan gereja.