Berita Manggarai

Bupati Manggarai Prihatin Kasus Ayah Nodai Anak Kandung

Bupati Manggarai, Herybertus GL. Nabit mengatakan tantangan selain stunting adalah pola asuh atau cara masing-masing rumah tangga mendidik anak.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/CHARLES ABAR
Bupati Manggarai Herybertus GL.Nabit membuka Rembuk Stunting di Aula Ranaka, Kantor Bupati Manggarai pada Kamis 9 Juni 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Bupati Manggarai, Herybertus GL. Nabit mengatakan tantangan selain stunting, bermuara pada pola asuh atau cara masing-masing rumah tangga mendidik, membina  dan mengelola keluarga masing-masing. 

"Kita dikejutkan dengan kejadian pelecehan seksual yang terjadi, ketika seorang ayah justru menodai anak kandungnya. Untuk kita manusia yang normal sebenarnya itu tidak patut terjadi, tetapi itulah yang terjadi dan persis di depan mata kita. Semua punya alasan, tetapi itu tidak cukup menyembuhkan luka yang sudah terjadi," ungkap Bupati Hery saat membuka Rembuk Stunting di aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai pada Kamis 9 Juni 2022.

Hery mengajak semua pihak untuk selalu menjaga keluarga kita masing-masing. Menjaga lahir batin, kehormatannya,  tidak cukup hanya bicara kesejahteraan.

Baca juga: Polres Manggarai Bantu Kartu BPJS Kesehatan Bocah Lumpuh dan Orang Tuanya

"Kita boleh kasih makan anak 3 sampai 5 kali sehari, tetapi jika kemudian ancaman itu justru datang dari orang yang paling dekat dengan kita, maka saya kira semua tidak ada gunanya atau sia-sia," katanya.

"Kita semua harus membicarakan hal ini secara terus menerus. Untuk menjaga keselamatan anak-anak kita baik laki-laki maupun perempuan," tambahnya. 

Bupati Hery juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polres Manggarai yang telah bergerak cepat dalam menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak pada beberapa waktu lalu, sehingga tidak menimbulkan keresahan dan dalam penanganannya sudah sesuai dengan harapan masyarakat. 

"Yang tersisa adalah luka, pelaku boleh mendapat hukuman tetapi korban akan mengalaminya seumur hidup," ujarnya.

Baca juga: Utusan Kades di Manggarai Temui Wakil Bupati Tanyakan Perbup Perangkat Desa

Karena itu, Bupati Hery mengimbau kepada jurnalis di Manggarai untuk bijak memberitakan kasus pelecehan seksual, tetap menjunjung tinggi Peraturan Dewan Pers tentang Pedomaan Pemberitaan Ramah Anak. 

"Kita paham ada nilai pendidikan dari setiap berita. Tetapi khusus terkait berita pelecehan seksual dan anak di bawah umur,  tolong jangan terlalu rinci menceritakan dan menjelaskan identitasnya. Ingat anak perempuan dan ibunya akan tetap hidup bersama kita," katanya.

"Sebagai Bupati Manggarai, kami mengimbau kepada teman-teman jurnalis untuk bijak memberitakan hal-hal yang meskipun salah, tetapi tolong diberitakan secara bijak, khususnya terkait pelecehan seksual," tambahnya. 

Termasuk kasus bunuh diri juga diminta untuk tidak memberitakan secara detail prosesnya, jangan sampai itu dijadikan tutorial oleh anak-anak untuk melakukannya.
 

Berita Manggarai lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved